Knowledge has an important role in improving people’s behavior. Awareness of oral hygiene is essential for its good maintainance; therefore, prevention of oral diseases, improvement of immunity, reparation of oral functions and appetite can be achieved. In general, the elderly have a decline in their immune system, which makes them more susceptible to diseases, including oral diseases; thus, maintaining an oral hygiene status is very valuable. This study aimed to reveal the level of knowledge about oral hygiene, and the oral hygiene status among the elderly in Rurukan, East Tomohon. This was a descriptive study with a cross sectional design. Samples were obtained by using a total sampling method. Total samples were 71 elderly, but only 50 met the inclusion criteria. The results showed that 27 elderly had low levels of oral hygiene knowledge, while 23 elderly had good levels of knowledge. The status of oral hygiene was poor in 34 elderly, moderate in 13, and good in 3. Conclusion: Most of the elderly in Rurukan, East Tomohon, had low levels of oral hygiene knowledge and poor status of oral hygiene. Keywords: knowledge, oral hygiene, elderly. Abstrak: Pengetahuan berperan penting dalam perkembangan perilaku seseorang. Pengetahuan yang baik mengenai kebersihan mulut sangat penting untuk mencegah penyakit gigi dan mulut, meningkatkan daya tahan tubuh, dan memperbaiki fungsi mulut untuk memperbaiki nafsu makan. Pada lanjut usia (lansia) terjadi penurunan daya tahan tubuh yang menyebabkannya rentan terhadap penyakit. Menjaga kebersihan mulut merupakan salah satu cara menjaga kondisi tubuh lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan dan kebersihan mulut pada masyarakat lansia di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan cross sectional design. Dengan metode total sampling diperoleh 71 sampel penelitian tetapi hanya 50 yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan kebersihan mulut masyarakat lansia masih sangat minim. Untuk tingkat pengetahuan mengenai kebersihan mulut diperoleh 27 orang lansia dengan tingkat pengetahuan kurang, sedangkan 23 lainnya dengan tingkat pengetahuan baik. Untuk status kebersihan mulut diperoleh 34 orang lansia dengan hasil buruk, 13 dengan hasil sedang, dan 3 dengan hasil baik. Simpulan: Sebagian besar masyarakat lansia di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur memiliki tingkat pengetahuan kurang dan status kebersihan mulut buruk. Kata kunci: pengetahuan, kebersihan mulut, lansia.
Teeth caries is a disease of teeth hard net suffered by every individual. One of the causes of caries is peoples’ lack of awareness teeth and mouth health. Filling and the composite resin as the component of filling is the treatment often used by dentist in RUMKITAL Teeth Policlinic, dr. Wahyu Slamet. This study aims to find out the composite resin as component of fillings on permanent teeth at dr. Wahyu Slamet’ s RUMKITAL Teeth Policlinic in 2012-2013. This study is a descriptive study. The sample of the study are patients of medical record whose teeth have been clogged up with the composite resin. The number of the taken sample are 222 patients with 319 clogged up teeth and are categorized based on the filling year, gender, age, job, number of teeth, and teeth regio. The result shows that based on the year of fllling, the composite resin filling are used on permanent teeth mostly n 2013, that is 113 fillings (50,9%), while in 2012 are 109 fillings (49,1%). Treatment with resin composite are mostly used on male patients, which are 122 patients (55,9%), while the use of composite resin fillings on female are 100 pasients (45,0%). Be based on the age group, the resin composite fillings are mostly used patients age between 26-55 years, which are 138 patients (62,2%). Be based on job, composite resin filling is mostly used on students, which are 63 patients (28,4%). Posterior teeth region which amount to 244 filling (76,5%) are the teeth region having most composite resin fillings and most of the patient do the composite resin fillings on 1 tooth, which are 146 people (65,8%). Keywords: composite resin, filling. Abstrak: Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang sering dialami oleh setiap individu. Salah satu penyebab karies gigi yaitu karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut. Perawatan yang diberikan untuk gigi yang karies ialah penumpatan dan resin komposit pada pasien sering dipilih dokter gigi di Poliklinik Gigi RUMKITAL dr. Wahyu Slamet sebagai bahan tumpatan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tumpatan resin komposit pada gigi permanen sebagai bahan tumpatan gigi di Poliklinik Gigi RUMKITAL dr. Wahyu Slamet pada tahun 2012-2013. Sampel pada penelitian ini ialah rekam medik pasien yang giginya ditumpat resin komposit. Jumlah sampel penelitian yang diambil yaitu 222 pasien dengan 319 gigi yang ditumpat dan dikategorikan berdasarkan tahun penumpatan, jenis kelamin, umur pasien, pekerjaan pasien, jumlah gigi dan regio gigi. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan tahun penumpatan, penggunaan tumpatan resin komposit pada gigi permanen pada tahun 2013 paling banyak digunakan yaitu sebanyak 113 tumpatan (50,9%) sedangkan pada tahun 2012 berjumlah 109 tumpatan (49,1%). Perawatan dengan resin komposit paling banyak juga dilakukan oleh pasien yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 122 orang (55,0%) daripada penggunaan tumpatan resin komposit pada pasien berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 100 orang (45,0%). Berdasarkan golongan umur menunjukkan penggunaan tumpatan resin komposit terbanyak pada golongan umur 26-55 tahun sebanyak 138 orang (62,2%). Berdasarkan pekerjaan, tumpatan resin komposit paling banyak pada pelajar yang berjumlah 63 orang (28,4%). regio gigi posterior yang berjumlah 244 tumpatan (76,5%) merupakan regio gigi yang paling banyak mendapatkan tumpatan resin komposit dan setiap pasien lebih banyak melakukan tumpatan resin komposit pada 1 gigi yang berjumlah 146 orang (65,8%). Kata kunci: resin komposit, penumpatan.
The risk of caries is an opportunity for someone to have some caries lesions over time. Caries risk is not the same on every person and not last forever because it can be changed if patients take the precautions either by himself or dentist. Caries risk measurement is needed in order to take preventive measures directed against people who have a high risk of caries. This study was conducted to determine the percentage level of caries risk in students of Dentistry on Medicine faculty class of 2008 Sam Ratulangi University. This research is a descriptive study. Sampling using simple random sampling method, the 52 students of the 110 students who meet the criteria of the sampling frame. Samples were randomly selected to meet the specified number of samples. The informations were collected by interview using a questionnaire, while the examination of caries experience (DMFT), scores of plaque, saliva secretion and buffer capacity is done using the sonde, mouth mirror, disclosing solution, and a pH indicator. The results of the research students of Dentistry on Medicine faculty class of 2008 Sam Ratulangi University showed that all respondents have a low risk of dental caries and there is no respondents indicating a high risk of dental caries. However, students of Dentistry on Medicine faculty class of 2008 Sam Ratulangi University are expected to keep on the diet by eating snacks with low carbohydrate content with a maximum frequency of 3 times a day and use a regular fluoride program to reduce caries risk factors. Keywords: Caries risk, Cariogram. Abstrak: Risiko karies merupakan peluang seseorang untuk mempunyai beberapa lesi karies selama kurun waktu tertentu. Risiko karies pada setiap orang tidak sama dan tidak tetap seumur hidup oleh karena hal ini dapat berubah apabila pasien melakukan tindakan pencegahan baik oleh dirinya sendiri maupun dokter gigi. Pengukuran risiko karies diperlukan agar dapat melakukan tindakan pencegahan yang ditujukan langsung kepada orang yang mempunyai risiko tinggi terhadap karies. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat persentase risiko karies pada mahasiswa Program Studi pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado angkatan 2008. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling, yaitu 52 orang mahasiswa dari 110 orang mahasiswa yang memenuhi kriteria sampling frame. Sampel dipilih secara acak hingga memenuhi jumlah sampel yang ditentukan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner sedangkan pemeriksaan pengalaman karies (DMFT), skor plak, sekresi saliva dan kapasitas buffer dilakukan menggunakan sonde, kaca mulut, disclosing solution, dan pH indikator. Hasil penelitian mahasiswa Program Studi pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado angkatan 2008 menunjukan bahwa seluruh responden memiliki resiko karies gigi yang rendah dan tidak ada responden yang menunjukkan resiko karies gigi yang tinggi. Namun demikian, mahasiswa Program Studi pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado angkatan 2008 diharapkan mengupayakan dalam menjaga pola makan dengan mengonsumsi jajanan dengan kandungan karbohidrat rendah dengan frekuensi maksimal 3 kali sehari dan penggunaan program fluor yang rutin untuk mengurangi faktor risiko karies. Kata kunci: Resiko Karies, Kariogram.
Nutrition is all the intake foods that required for the body to become health,it contains balance carbohydrate, protein, fat, vitamin and mineral. Oral cavity is one of the small parts of the human body, however oral cavity can describe the state of nutrition from someone. One of the abnormality in oral cavity that often undergo in childhood period that have close relation to the state of nutrition in growing stages is Angular Cheilitis. Angular Cheilitis is an acute or chronic inflammation of the skin closely with the membrane of mucosa labia from the corner of the mouth. The purpose of this research is to know the relationship between children’s state of nutrition with the number of occurrence of Angular Cheilitis to the children in the landfill (TPA) of Sumompo. The method of research is analytic descriptive with cross sectional design. Data acquisition gathered by using total sampling method in which the researcher conducted examination for the children who live in the environment address “Lingkungan III” near the landfill (TPA) of Sumompo in December 2012 with 112 children participants. The data gathered are managed and analyzed by using computer software SPSS version 16 and than it interpreted to test the hypothesis by using chi-square method of analys. The result of the research showed that 50 children were below malnutrition. Meanwhile, the number of occurrence of Angular Cheilitis showed 42 children (84%) in the landfill (TPA) of Sumompo. Therefore, there is a significant relationship between the states of nutrition of a child with the occurrence of angular cheilitis. Keywords: The state of nutrition, Angular Cheilitis, The landfill (TPA) of Sumompo. Abstrak: Gizi adalah segala asupan makanan yang diperlukan agar tubuh menjadi sehat yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang seimbang. Rongga mulut merupakan salah satu bagian terkecil dari seluruh tubuh manusia, namun demikian rongga mulut dapat menggambarkankeadaan gizi seseorang. Salah satu contoh kelainan di rongga mulut yang sering dialami pada masa anak-anak yang erat hubungannya dengan status gizi selama masa pertumbuhan ialah Angular Cheilitis.Angular Cheilitis adalah suatu keadaan inflamasi yang akut atau kronik dari kulit yang berdekatan dengan membran mukosa labial dari sudut mulut.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi anak dengan angka kejadian Angular Cheilitis pada anak-anak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo.Penelitian dari studi ini bersifat deskriptif analitik dengan desain potong lintang (cross sectional). Pengambilan data didapatkan dengan menggunakan metode total sampling dengan cara melakukan pemeriksaan pada anak-anak yang bertempat tinggal di lingkungan III TPA Sumompo pada bulan Desember 2012 pada 112 anak, kemudian data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan komputer melalui software SPSS versi 16 kemudiandiinterpretasi untuk menguji hipotesis menggunakan uji chi-square.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di TPA Sumompo sebanyak 50 anak berstatus gizi dibawah normal.Angka kejadian Angular Cheilitis yang terjadi di TPA Sumompo sebanyak 42 anak (84%).Ada hubungan yang signifikan antara status gizi seorang anak dengan kejadian Angular Cheilitis. Kata kunci: Status gizi, angular cheilitis, TPA Sumompo.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.