Pembangunan jalur sepeda di wilayah perkotaan Wonosari akan menjadi bagian dari program pembangunan transportasi kendaraan tidak bermotor di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah menyiapkan konsep desain jalur sepeda di wilayah perkotaan Wonosari pada ruas-ruas jalan yang terpilih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data lapangan melalui kuesioner dan analisis diskriptif kualitatif. Konsep desain jalur sepeda akan diterapkan pada 9 ruas jalan terpilih sebagai kasus studi, yaitu: (1) Jalan Kasatrian; (2) Jalan Taman Bhakti; (3) Jalan Pramuka; (4) Jalan Siyono-Baleharjo; (5) Jalan Veteran; (6) Jalan Pringgodiningrat; (7) Jalan Tentara Pelajar; (8) Jalan Pemuda; dan (9) Jalan Masjid. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa fasilitas lajur khusus sepeda perlu memperhatikan aspek keselamatan, kenyamanan, keamanan, dan kelancaran dalam bertransportasi sebagaimana menjadi fokus perhatian masyarakat. Desain fisik pada lajur sepeda diprioritaskan pada: (1) penyediaan ruang untuk jalur sepeda dengan pewarnaan spesifik; dan (2) penyediaan fasilitas keselamatan untuk mendukung lajur sepeda yang direncanakan tersebut, terutama pada ruas jalan dengan karakteristik lalu lintas yang bercampur dan kecepatan kendaran bermotor relatif cukup tinggi.
Implementasi keterpaduan pelayanan transportasi antarmoda di Kota Palembang saat ini belum cukup optimal bila ditinjau dari jumlah penggunanya yang masih rendah dari perkiraan sehingga membutuhkan upaya peningkatan di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi keterpaduan pelayanan transportasi antarmoda di Kota Palembang saat ini. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan tujuan: (a) mendapatkan gambaran mengenai keterpaduan pelayanan transportasi antarmoda di Kota Palembang ditinjau dari tiga aspek, yaitu: (1) keterpaduan jaringan pelayanan; (2) keterpaduan manajemen operasional; dan (3) keterpaduan sistem pembayaran, (b) mengidentifikasi aspek-aspek yang mendukung terwujudnya keterpaduan pelayanan transportasi antarmoda, dan (c) merumuskan strategi peningkatan kinerja keterpaduan pelayanan angkutan umum di Kota Palembang berdasar prioritas penanganannya. Analisis menggunakan data hasil survey primer secara online melibatkan 80 responden pengguna angkutan umum terpadu dan pemangku kebijakan daerah dari instansi terkait di Kota Palembang. Hasil analisis menyimpulkan bahwa upaya pengembangan keterpaduan layanan transportasi antarmoda di Kota Palembang masih menghadapi kendala. Strategi yang direkomendasikan dari hasil penelitian adalah peningkatan ridership pada angkutan umum terpadu di Kota Palembang melalui pembenahan pada tiga aspek yang menjadi perhatian utama dengan urutan prioritas penanganan, yaitu: (1) waktu tempuh perjalanan; (2) besaran tarif layanan; dan (3) rute/trayek perjalanan angkutan. Implementasi strategi ini membutuhkan dukungan institusional yang menjalankan fungsi koordinasi, kolaborasi dan sinergi operasional pelayanan dari beragam jenis moda angkutan umum yang melayani di Kota Palembang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.