Berpikir kritis telah menjadi bagian penting dalam pembelajaran pada semua level pendidikan di Indonesia. Membelajarkan keterampilan berpikir kritis membutuhkan pendekatan yang holistik dengan ketersediaan sumber belajar. Buku ajar terintegrasi proses saintifik dapat menjadi suplemen pokok untuk membelajarkan keterampilan berpikir kritis, karena proses saintifik merupakan prekursor (petunjuk awal) untuk melatih keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan mengembangkan prototipe buku ajar terintegrasi proses saintifik untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini akan menghasilkan produk prototipe buku ajar terintegrasi proses saintifik dengan kriteria valid, praktis, dan efektif. Data kevalidan prototipe buku ajar diperoleh melalui proses validasi yang melibatkan pakar dan praktisi melalui mekanisme Focus Group Discussion (FGD). Setelah prototipe buku ajar dinyatakan valid selanjutnya dilakukan implementasi di lapangan untuk mendapatkan data kepraktisan prototipe buku ajar yang terukur dari keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), aktivitas pembelajaran, dan respon siswa. Selanjunya data keefektifan prototipe buku ajar terukur dari peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah implementasi di lapangan. Luaran dalam penellitian ini berupa: a) buku ajar ter ISBN, b) artikel ilmiah yang dipublikasi dalam jurnal nasional terakareditasi, dan c) hasil penelitian yang disampaikan dalam seminar nasional.
Pencemaran lingkungan disebabkan oleh banyaknya tumpukan sampah yang sangat mengganggu di lingkungan. Pemanfaatan sampah pelastik menjadi hiasan dan atau bahan alternatif pengisian bantal merupakan salah satu bentuk kegiatan mengurangi penumpukan sampah pelastik. Oleh karena itu, penting dilakukan pelatihan dan pembimbingan tata cara pemanfaatan sampah pelastik menjadi barang-barang bernilai ekonomis. Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu rumah tangga di Desa Ganti Kecamatan Praya Timur Lombok Tengah NTB. Kegitan tersebut berjalan sesuai tahapan yang direncanakan sebagai berikut: a) memberikan penjelasan umum tentang materi pemanfaatan sampah, b) pengadaan alat dan bahan, c) pembuatan barang-barang bernilai ekonomis. Hasil dari kegitan antara lain 1) adanya peningkatan pengetahuan mitra dalam pengolahan sampah plastik menjadi produk yang memeiliki nilai guna dan ekonimis, 2) terbentuknya keterampilan mitra dalam pengolahan sampah plastik menjadi beberapa produk, seperti sarung bantal, bunga dan beberapa barang yang bernilai ekonomis, dan 3) terbentuknya kesadaran mitra bahwa sampah platik merupakan masalah yang harus diatasai baik dengan cara meminimalisir penggunaan dan pengolahan.Utilization of Plastic Waste to Become Economical Value Goods in the Village of Change, Praya Timur DistrictAbstractEnvironmental pollution is caused by a large pile of garbage which is very disturbing in the environment. The use of plastic waste for decoration and / or alternative materials for filling pillows is one form of activity to reduce plastic waste buildup. Therefore, it is important to carry out training and guidance on how to use plastic waste into items of economic value. This activity involved housewives in the village of Ganti Praya Timur, Central Lombok, NTB. These activities run according to the planned stages as follows: a) provide a general explanation of waste utilization materials, b) procurement of tools and materials, c) manufacture of goods of economic value. The results of these activities include 1) an increase in partners 'knowledge in processing plastic waste into products that have use and economic value, 2) the formation of partners' skills in processing plastic waste into several products, such as pillowcases, flowers and several items of economic value, and 3) the formation of partner awareness that plastic waste is a problem that must be addressed properly by minimizing its use and processing.
Pembelajaran di dalam kelas yang cenderung berpusat pada guru disinyalir menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar siswa. Penggunaan mode pembelajaran yang tepat diharapkan mampu membuat siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap prestasi belajar fisika siswa. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pretest-posttest control group design. Siswa pada kelas VIII4 (34 siswa) dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa pada kelas VIII6 (34 siswa) sebagai kelompok control yang dipilih menggunakan claster random sampling technique. Data penelitian dikumpulkan menggunakan instrumen tes objektif yang telah diuji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran. Perbedaan prestasi belajar siswa dianalisis menggunakan uji-t setelah dinyatakan memenuhi uji prasyarat normalitas dan homogenitas data. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh skor rata-rata pretest kelompok eksperimen sebesar 36,17 dan kelompok kontrol sebesar 39,5. Sedangkan skor rata-rata posttest kelompok eksperimen sebesar 65,41 dan kelas kontrol sebesar 50. Hasil uji-t menunjukkan thitung = 6,07 > ttabel = 2,00, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran Inkuiri Terbimbing berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar fisika siswa SMP. The Effect of the Use of Guided Inquiry Learning Model on the Physics Learning Achievement of Junior High School Students Abstract Learning in the classroom that tends to be teacher-centered is allegedly the cause of the low student achievement. The use of appropriate learning modes is expected to be able to make students play an active role in the learning process. This study aims to determine the effect of the guided inquiry learning model on students' physics learning achievement. This type of research is a quasi-experimental with a pretest-posttest control group design. Students in class VIII4 (34 students) were used as the experimental group and students in class VIII6 (34 students) as the control group were selected using the cluster random sampling technique. The research data were collected using an objective test instrument that had been tested for validity, reliability, discriminatory power and difficulty index. Differences in student achievement were analyzed using t-test after being declared to meet the prerequisite tests for normality and data homogeneity. Based on the results of data analysis, the average pretest score of the experimental group was 36.17 and the control group was 39.5. While the posttest average score of the experimental group is 65.41 and the control class is 50. The t-test results show tcount = 6.07 > ttable = 2.00, so it can be concluded that the use of guided inquiry learning model has a significant effect on junior high school students’ physics learning achievement.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.