Telah dilakukan penelitian Analisis Kualitas Air Sumur Bor Berdasarkan Parameter Fisika Dan Parameter Kimia Di Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan, dengan tujuan untuk menentukan apakah kualitas air sumur bor warga desa bagan Deli masih memenuhi standar baku mutu air bersih atau tidak. Penentuan Kualitas air sumur bor didasarkan pada Baku Mutu air yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu PEMENKES no 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang persyaratan Kualitas Air Bersih. Hasil analisa yang diperoleh dibandingkan dengan standar baku mutunya. Kemudian untuk mengetahui kualitasnya, diperoleh dengan menggunakan Metode Indeks Pencemaran (MIP). Jika ditinjau berdasarkan parameter Fisika, yaitu warna, rasa, bau, kekeruhan, TDS, dan suhu, 85 % telah melewati ambang batas baku mutu air bersih. Jika ditinjau dari nilai DHL, 90 % telah melewati baku mutu air bersih. sedangkan berdarkan parameter kimia, nilai pH, kandungan Besi (Fe), Timbal (Pb), Kesadahan, Fluoride, Nitrat, seluruh sampel yang diuji masih memenuhi baku mutu air bersih, sedangkan kandungan nitrit, ada 3 sampel yang melewati baku mutu air bersih , yaitu SB4, SB2, dan SB20. Setelah dihitung menggunakan persamaan Indeks Pencemaran (IP) diperoleh bahwa semua air sumur bor di desa bagan deli telah tercemar ringan. Karena nilai MIP nya masing- masing berada di atas 1.Kata kunci : Kualitas air, parameter fisika, parameter kimia, cemar ringan
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik (BPS) Deli Serdang, 2014. Profil Kabupaten Deli Serdang. BPS Deli Serdang. Kusmiran Eny, 2012. Kesehatan Reproduksi Dan Kontrasepsi. Jakarta : Salemba Medika. Priyanti, 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perkawinan usia muda pada penduduk kelompok umur 12-19 tahun di desa puji mulyo kecamatan sunggal kabupaten deli serdang tahun 2013. (Skripsi). Universitas sumatera Utara : Fakultas Kesehatan Masyarakat. Rafidah, 2009. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pernikahan Dini Di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Berita Kedokteran Masyarakat. Vol. 25. No. 2 : 51-58. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2010. Menteri Kesehatan RI. Jakarta Rosmega, 2014. Pengaruh fungsi keluarga (fungsi reproduksi, fungsi ekonomi) dan pola asuh orang tua terhadap Pernikahan dini di kelurahan bagan deli Kecamatan medan belawan Tahun 2014. USU (Tesis). SDKI, 2012. Pernikahan Dini Di Indonesia Dan AKI. http://situs.google.co.id. Diakses 12 Januari 2016. WHO. 2012. 65th world Health Assembly Close New Global Health Measure. http://www.who.int/media/nw/release/2012. Diakses 25 Januari 2016.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah meletakan bayi secara tengkurap di dada atau perut ibu sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu yang dilakukan sekurang-kurangnya satu jam segera setelah lahir. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) berperan dalam membantu menurunkan angka kematian anak dan balita. IMD juga dapat meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif dan lama menyusui sampai 2 tahun. Jenis penelitian ini adalah Survey Cross Sectional dengan sampel 85 responden, yang diteliti adalah pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat inisiasi menyusu dini berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, sumber informasi,dan teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Data dikumpul dengan menggunakan kuesioner. ,yang diteliti adalah pengetahuan pasangan usia subur tentang manfaat inisiasi menyusu dini berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, sumber informasi, dan teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Data dikumpul dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian tingkat pengetahuan berdasarkan umur mayoritas pengetahuan kurang sebanyak 65 orang (97,0%). Berdasarkan pendidikan ialah SMA dengan tingkat pengetahuannya semua berpengetahuan kurang. Berdasarkan pekerjaan yang berpengetahuan kurang sebanyak 33 orang (97,0%). Berdasarkan paritas ialah multigravida yaitu 37orang (43,5%) yang berpengetahuan kurang sebanyak 34 orang (91,9%). Berdasarkan cara memperoleh informasi dari sumber media elektronik sebanyak 50 orang (58,8%) yang berpengetahuan kurang sebanyak 45 orang (90,0%).
Sexual behavior in teenagers tends to be increasing. One of the life skills needed to be applied by the teenagers is the skill of how to be assertive. The factors influencing the assertiveness are culture, self-esteem, parents’ parenting pattern, peers, knowledge, self-efficacy, and information media. The purpose of this study was to find out the factors influencing the teenagers’ assertiveness in sexual behavior at SMP (Junior High School) Negeri5BatangAngkola, BatangAngkolaSubdistrict,Tapanuli Selatan District in 2020. The population of this explanatory study was all of the 363 female students of SMP Negeri5 BatangAngkola and 113 female students from grade VIII and grade IX were selected to be the samples for this study through proportional random sampling technique. The data for this study were directly obtained from the female students through questionnaire distribution. The data obtained were analyzed through multiple logistic regression tests at ? = 5%. The result of this study showed that the assertiveness of the female students towards sexual behaviour belonged at the high category (57.5%), and statistically, culture, self-esteem, peers and self-efficacy had influence on the assertiveness towards the sexual behavior in the teenagers at SMP Negeri5 BatangAngkola. The most dominant influencing variable was peer with the regression coefficient value of 5.011. The management of SMP Negeri5 BatangAngkola should increase assertive behavior of their students by including education in the local curriculum in schools and to cooperate with the students’ parents in monitoring tennagers relationship with peers, so that stakeholders teaches teens to be more courageous in making decisions, the respondent must be able to maintain self-esteem.
This research is aimed to know the difference of students’ learning score who were taught by using cooperative MaM (Make a Match) dan STAD (Student Team Achievement Division) model in neural system of human’s body material in grade XI MIA SMA Negeri 1 Hamparan Perak year of academic 2017/2018. This research is design as an experimental. The population of this research is 68 students, and the sample was taken by random sampling, which XI IPA 4 class (as MaM class) there are 34 students and XI IPA 2 class (as STAD class) there are 34 students. The data is collected by using multiple choice question test consist of 25 items. Based on the analysis requirements data, the average value of students’ learning score in MaM model at 77.06 with SD 9.66 and students’ learning score in STAD model at 81,41 with SD 8,46. The Result of hypothesis test by using t-test at significant level of 0.05, it concluded that there was the difference of students’ learning score by using cooperative learning MaM and STAD model in neural system of human’s body material in grade XI IPA SMA Negeri 1 Hamparan Perak academic year 2017/2018. Keywords : Students’ learning score, MaM model, STAD model.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.