Nagomi Kaigo Gakkou merupakan salah satu LPK yang mengirimkan pemagang caregiver terbanyak ke Jepang. Calon pemagang yang akan diberangkatkan ke Jepang harus mengikuti pelatihan pembelajaran bahasa Jepang dan kemampuan caregiver selama 9 hingga 12 bulan. Kemampuan bahasa Jepang calon pemagang caregiver yang diharapkan adalah pada tataran penguasaan bunpou (tata bahasa), goi (kosakata), choukai (menyimak), dan kaiwa (bercakap) Bahasa Jepang yang berada pada level setara N4. Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan kuisioner yang telah dilakukan, terdapat kesulitan yang ditemui oleh pengajar Nagomi Kaigo Gakkou. Salah satunya perlu adanya perhatian terhadap pengajaran bunpou. Maka dari itu, tim pengajar Prodi Bahasa Jepang Politeknik Takumi mengadakan Workshop Pengajaran Bahasa Jepang yang bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih jauh dan meningkatkan kompetensi pengajar dalam pengajaran Bahasa Jepang khususnya kosakata dan tata Bahasa Jepang. Pada kegiatan ini terdiri dari kegiatan Asinkronus dan Sinkronus. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa melalui kegiatan tersebut, peserta menambah referensi terkait kegiatan-kegiatan pengenalan kosakata, latihan mengingat kosakata, serta latihan memperdalam kosakata yang dapat mereka pergunakan dalam kelas Bahasa Jepang masing-masing.

Introduction: Within a decade, starting in 2008, the Japanese government opened up the acceptance of foreign workers in the caregiver field, and Indonesia is one of the countries with the largest number of senders of caregivers in Japan. There are at least four routes for sending caregivers to Japan, one of which is through sending caregiver interns "Kaigo Ginou Jisshuu." This study analyzes the conditions and problems of pre-departure training for caregiver intern candidates in Indonesia. Method: The method used in this study is qualitative and quantitative. Data collection techniques used were interviews, observations, and questionnaires. This study used a purposive sampling technique. Result: The "Ginou Jisshuu" program, through the case study of Nagomi Kaigo Gakkou, can be described that the majority of teachers at LPK are interns who have quite high Japanese language skills and experience living in Japan, where this becomes potential in teaching Japanese to prospective interns. Conclusion: The results of this research can become a reference for higher education institutions in community service activities, especially in improving Japanese language teaching in LPK.