Pergeseran tanah merupakan salah satu faktor terjadinya tanah longsor (landslide). Untuk itu, diperlukan suatu prototype alat yang dapat membantu memberikan informasi dini dan peringatan akan terjadinya longsor. Telah dilakukan penelitian tentang simulasi pergeseran tanah dengan menggunakan sensor LVDT (Linear Variable Differential Transformer). Sensor LVDT dihubungkan dengan Arduino uno yang kemudian ditampilkan pada LCD dan juga monitoring pada komputer. Pengamatan pergeseran tanah dilakukan selama 5 jam dengan melakukan variasi terhadap sudut kemiringan tanah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji kerja dari sensor LVDT yang merupakan hasil dari penelitian sebelumnya. Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa sensor LVDT ini mampu membaca pergeseran tanah dengan ketlitian 0.01 mm. Adapun jangkauan pergeseran alat ini yaitu hany sampai 14 cm, untuk penelitian selanjutnya akan dikembankan sensor LVDT dengan jangkaun pengukuran yang lebih panjang.
Sejalan dengan pesatnya pembangunan, kebutuhan masyarakat untuk bahan bangunan juga semakin meningkat, salah satunya adalah semen sebagai bahan utama konstruksi. Dengan meningkatnya kebutuhan akan semen, maka harga semen pun akan semakin tinggi. Hal ini memicu para ahli untuk mengembangkan bahan alternatif pengganti semen yang relatif murah tanpa mengurangi kualitas hasil. Salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai substitusi parsial semen adalah dengan memanfaatkan limbah serbuk kaca karena memiliki potensi material pozzoland dengan kandungan siliki yang cukup besar sekitar 70%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sifat serbuk kaca sebagai substitusi parsial semen pada campuran beton dengan variasi komposisi serbuk kaca 0%, 10%, 15% dan 20%. Limbah kaca dari berbagai jenis botol minuman bekas dihancurkan untuk mendapatkan serbuk kaca yang ukuran butirannya halus. Benda uji dibuat berbentuk kubus. Pengujian sifat fisis-mekanis benda uji dilakukan setelah masa perawatan 7 hari, 14 hari dan 28 hari, dengan benda uji harus dalam keadaan kering. Dari masing-masing campuran beton tersebut dibuat tiga benda uji. Pengujian yang dilakukan pada campuran beton adalah pengujian kuat tekan meggunakan alat uji tekan beton. Dari hasil penelitian diperoleh, kuat tekan pada umur 28 hari dengan penambahan serbuk kaca 0% sebesar 175.2 kg/cm2, 10 % sebesar 147.2 kg/cm2, 15% sebesar 116.3 kg/cm2, dan 20% sebesar 108.7 kg/cm2. Nilai slump terendah terdapat pada campuran beton normal, sehingga penambahan serbuk kaca dalam campuran beton dapat mempermudah pengerjaan beton.
The development of technology and information is in line with the era of society 5.0 which occurs in various fields, especially in terms of infrastructure which of course will lead to high mobility. One of the negative impacts that arise is noise. For that we need a material that can be used as an acoustic material that functions to absorb sound. Coffee waste is one of the agricultural wastes that can be used as an acoustic material. The purpose of this study was to determine the effect of the sound damping coefficient on sound intensity and the mixture of filler and matrix mass fractions that can be used to muffle sound. The tube method with the Sound Level meter feature from Smartphone will be used to determine the value of the sound attenuation coefficient. In this study, the sound intensity used was 60-100 dB, with a mass ratio of filler and matrix used was 80%:20%, 70%:30%, 60%:40%, 50%:50% and the thickness used is 10mm. The results of the study show that an increase in intensity for each sample will show a decreasing coefficient for each sample. This is due to the higher the intensity of the sound, the higher the sound energy will also be greater so that it is more difficult for the sample to absorb
Air merupakan sumber daya alam yang vital bagi keberlangsungan hidup manusia bahkan semua makhluk hidup. Namun saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air ada dua yaitu kuantitas dan kualitas air. Pada saat musim kemarau, kuantitas air yang tersedia tidak dapat mencukupi kebutuhan air sehingga diperlukan konservasi terhadap sumber daya air alternatif terbarukan untuk pemenuhan kebutuhan air. Kabut memiliki potensi sebagai sumber alternatif air tawar jika dapat dipanen secara maksimal. Pemanen kabut adalah teknologi inovatif berdasarkan fakta bahwa air dapat dikumpulkan dari kabut di bawah kondisi iklim yang menguntungkan. Kabupaten Toraja Utara merupakan dataran tinggi yang memiliki potensi kabut yang dapat dipanen namun belum pernah dilakukan sehingga diperlukan penelitian awal untuk mengetahui seberapa besar potensi air yang dapat dipanen dari kabut. Penelitian ini menggunakan model Standard Fog Collector sebagai alat pemanen kabut. Pemilihan model didasarkan pada kemudahan perakitan alat dan biaya pembuatan serta biaya perawatan yang lebih ekonomis. Alat pemanen kabut yang digunakan berukuran 2m x 1m dibuat sebanyak dua buah yang dipasang saling tegak lurus (bentuk L) agar dapat menangkap kabut secara maksimal dari semua arah angin yang nantinya membawa kabut. Penelitian dilakukan dengan mengukur volume air yang dihasilkan setiap harinya dari alat pemanen kabut. Volume air yang diperhitungkan hanya pada hari dimana tidak terjadi hujan sehingga air yang terkumpul pada penampungan merupakan air yang berasal dari kabut saja. Volume air yang dikumpulkan dari alat pemanen kabut selama 3 bulan penelitian pada bulan pertama sebanyak 1.410 ml, bulan kedua sebanyak 2.560 ml, dan pada bulan ketiga sebanyak 3.750 ml. Rata-rata volume air harian yang diperoleh pada bulan pertama sebanyak 54,23 ml, bulan kedua sebanyak 86,45 ml dan pada bulan ketiga sebanyak 117,10 ml. Volume air pada bulan pertama lebih kecil dibandingkan dengan 2 bulan berikutnya. Hal ini dikarenakan pada bulan pertama sering terjadi hujan sehingga volume air yang masuk ke penampungan tidak diperhitungkan. Selain itu, pada bulan pertama intensitas kabut juga tidak sebanyak pada bulan kedua dan ketiga. Berdasarkan data yang diperoleh, volume air yang dikumpulkan relatif sangat sedikit sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air sehari-hari. Volume air yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk mensubsidi kebutuhan air tanaman yang tidak terlalu banyak membutuhkan air. Faktor yang paling berpengaruh pada volume air yang dihasilkan adalah luas bidang tangkap kabut dan penempatan alat pemanen kabut.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.