Biology of the spotted barb Barbodes binotatus (Valenciennes, 1842) in Barambai River, east Kalimantan is unknown. This study aimed to analyses sizes of fish, sex ratio, length-weight relationship and condition factor of the spotted barb. A total of 347 fish samples were collected by several gears in Barambai River from August to October 2017. The results of this research showed that the total length of the fish ranged from 45.67 to 146.01 mm and weight ranged from 1.27-43.34 g. The sex ratio of male and female were 1:1.12. The length-weight equations for males was W = 1x10-5 L3.063, W = 8x10-6L3.108 for females, and W = 9 x 10-6 L3.091 for both sexes. The condition factor (K) for the spotted barb was ranged between 0.826 – 2.214 with mean value of 1.163. AbstrakBiologi ikan wader bintik dua Barbodes binotatus (Valenciennes, 1842) di Sungai Barambai, Kalimantan Timur belum diketahui. Penelitian ini bertujuan menganalisis ukuran ikan, nisbah kelamin, hubungan panjang bobot, dan faktor kon-disi. Total 347 sampel ikan dikumpulkan dengan menggunakan berbagai alat tangkap di Sungai Barambai dari bulan Agustus sampai Oktober 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang total ikan berkisar dari 45,67 sampai 146,01 mm dan bobot tubuh berkisar 1,27- 43,34 gram. Nisbah kelamin jantan dan betina 1: 1,12. Model hubungan panjang bobot ikan jantan W = 1x10-5 L3,063, ikan betina W = 8x10-6L3,108,dan keseluruhan jenis ikan W = 9 x 10-6 L3,091. Faktor kondisi (K) ikanwader bintik dua berkisar antara 0,826 - 2,214 dan rata-rata 1,163.
Reproductive biology of silurid catfish O.miostoma(Vaillant 1902)as one of endemic species in Mahakam River East Kalimantan is not yet known. This study aimed to analysisreproductive aspect related to changing seasons, including sex-ratio, spawning season, spawning location, length at first gonad maturity, gonado-somatic index, and fecundity. Total fish samples (n=1214)were collected monthly from November 2013 to October 2014 at four locations in the Mahakam River, using many fishing gears.The results of this research showthe total length of fish ranged from 132.19 to 227.30 mm and weight ranged from 20.00 to 70.40 g. The overall sex ratio of male and female was1: 1.56, while at gonad maturity stages were1:1.77. The spawning season range from November to January and peak spawning occurs in December. The highest spawning location was found at swamp flood Semayang Lake. The length at first gonad maturity of male ranged of 191.05-202.60 mm, while it was in 179.56-198.50 female. Maximum average gonado-somatic index (GSI) values obtained for male and female were 0.32 and 2.07 respectively during spawning period in November and declined to minimum in February. The total fecundity and eggs diameter rangedfrom 2648 to 12495 eggsind-1and 0.61 to 1.30 mm respectively. There was a positive correlation between fecundity andtotal length and weightof fishes.AbstrakBiologi reproduksi ikan lais O. miostoma (Vaillant 1902)sebagai salah satu spesies endemik di Sungai Mahakam Kalimantan Timur belum pernah diketahui. Tujuan penelitian ini adalah menganalisisaspek reproduksi ikan laisberkaitan dengan perubahan musimyang mencakupnisbah kelamin, musim pemijahan, lokasi pemijahan, ukuran kali pertama matang gonad, indeks kematangan gonad dan fekunditas.Total ikan contoh 1214 ekor telah dikumpulkan setiap bulan mulai dari bulan November 2013 sampai Oktober 2014di empat lokasi perairan Sungai Mahakam, menggunakan berbagai alat tangkap. Hasil penelitian menunjukkanukuran panjang total ikan berkisar dari 132,19-227,30 mm dan bobot berkisar dari 20,00-70,40 gram.Nisbah kelamin seluruh ikan jantan dan betina yang diamati 1 : 1,56, sedangkanpada tahap kematangan gonad 1:1,77. Musim pemijahan terjadi mulai dari bulan November sampai Januari dan puncak pemijahan pada bulan Desember. Lokasi pemijahan tertinggi ditemukan di rawa banjiran Danau Semayang. Ukuran ikan pertamamatang gonad pada jantan berkisar dari 191,05-202,60 mm dan betina berkisar dari 179,56-198,50 mm. Rata-rata indeks kematangan gonad (IKG) tertinggi ditemukan pada jantan dan betina berturut turut 0,32 dan 2,07 selama musim pemijahanpada bulan November dan menurun hingga terendah pada bulan Februari. Fekunditas total berkisar dari 2.648-12.495 butir telur per individu.Ada korelasi positif antara fekunditas dengan panjang total dan bobot ikan.
The Wehea-Kelay landscape is an area with a tropical rainforest ecosystem which is the habitat for various types of mammals. Ecologically, the existence of mammal species plays role in maintaining the balance of the forest ecosystem, thus the balance of a forest ecosystem can be measured by the level of species diversity. The aim of this study is to determine the diversity, conservation status, relative abundance of mammal species, and the sepan conditions in the Wehea-Kelay landscape. The research was conducted from January to June 2020. The data collection method was the direct observation, signs searching, camera traps, and data analysis. The results of this study are 12 species, 9 families, and 4 orders of mammals were found. Based on the conservation status, 6 species as protected animals, 1 species is critically endangered, and 2 species are in appendix I. Overall, the highest relative abundance of mammals based on the presence frequency of the camera traps is M. muntjak and the lowest is T. kanchil. The species of mammals found based on the encounter rate in the Wehea Protected Forest were more than PT. Gunung Gajah Abadi, and the highest abundance of mammals is 1.67±1.529 individuals/km in Wehea Protected Forest and 1.00±1.00 individuals/km in PT. Gunung Gajah Abadi of H. malayanus. The feeding class of mammals found consisted of 9 species of Omnivores and 3 species of Herbivores. The sepan area in the Wehea Protected Forest is an area that must be conserved because it is a source of minerals for mammals.
Karakteristik morfologis dan histologis saluran pencernaan kelelawar pemakan buah, Cynopterus brachyotis belum banyak diketahui. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan membandingkan karakter morfologis dan histologis saluran pencernaan kelelawar pemakan buah, Cynopterus brachyotis. Total 10 sampel kelelawar ditangkap menggunakan metode jaring kabut di kawasan Kampus FMIPA Universitas Mulawarman Gunung Kelua, Samarinda dan dilanjutkan di Laboratorium Anatomi dan Histologi Hewan FMIPA, Universitas Mulawarman untuk dilakukan proses pembedahan, pengukuran dan pembuatan sayatan histologis. Hasil penelitian menunjukkan secara morfologi, esofagus berupa saluran pendek memiliki panjang berkisar 30,90 – 59,49 mm. Bagian lambung terdiri atas daerah fundus, corpus dan pilorus memiliki panjang berkisar 17,48 – 34,45 mm dan diameter berkisar 4,11 – 5,83 mm. Usus berupa saluran berbelit belit dengan diameter hampir seragam, memiliki panjang berkisar 435,51 – 870,63 mm, tanpa sekum atau apendik. Secara histologi dinding saluran pencernaan terdiri atas tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis dan tunika serosa. Esofagus berdinding tipis terdiri atas 2 lipatan yang dibentuk oleh mukosa dan submukosa. Tunika mukosa pada lambung terdiri atas 13 - 15 lipatan dengan sumur gaster relatif sempit dan dangkal. Permukaan lumen pada usus kecil ditutupi oleh sejumlah filli yang relatif panjang dengan beberapa sel khusus seperti sel goblet dan eritrosit. Filli pada permukaan mukosa usus besar tidak ditemukan dan jumlah sel goblet lebih banyak dari pada usus halus. Perbandingan dengan spesies kelelawar pemakan serangga menunjukan perbedaan pada bentuk lambung dan panjang usus serta ketebalan pada lapisan tunikanya.
Keanekaragaman jenis burung berkaitan dengan struktur dan strata vertikal vegetasi. Namun kerusakan hutan dapat mengganggu komunitas burung di habitatnya. Objek wisata alam air terjun Barambai di Samarinda Kalimantan Timur adalah salah satu contoh hutan yang mulai mengalami kerusakan akibat aktifitas pembukaan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman, dominasi dan kesamaan jenis burung berdasarkan strata vertikal vegetasi di kawasan Objek Wisata Alam Air Terjun Berambai. Metode point count digunakan untuk mengamati keanekaragaman jenis burung berdasarkan empat stratifikasi vertikal vegetasi dan metode plot digunakan untuk membual profil vegetasi. Hasil penelitian ini menunjukkan total 45 jenis burung dari 674 individu ditemukan. Keempat statifikasi vertikal vegetasi menunjukkan indeks keanekaragaman sedang , indeks keseragaman relatif merata dan tidak ada jenis burung yang dominan
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.