ABSTRAK Pengetahuan yang lebih baik tentang faktor-faktor resiko penyebab stroke disertai dengan warning sign dari penyakit ini dapat menurunkan angka morbiditas dan mortilitas pada pasien dengan stroke. Salah satu intervensi sederhana untuk meningkatkan pengetahuan ini adalah dengan memberikan edukasi penyampaian secara langsung melalui webinar. Kebutuhan untuk meningkatkan public awareness atau kesadaran masyarakat akan pentingnya pengenal terhadap stroke dan warning signs dinilai sangat kritikal dan penting untuk mengatasi kesenjangan informasi dimasyarakat terutama di masa pandemi COVID-19. Tujuan utama dari PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat umum akan pencegahan Stroke dengan mengenali tanda gejala awal dan penerapan gaya hidup sehat untuk pencegahan Stroke dalam masa Pandemi. Kegiatan PKM ini dilakukan secara daring melalui ZOOM Meeting dan menjabarkan materi terkait Mengenali Warning Signs pada Stroke. Target dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah sebanyak 86 masyarakat umum yang terjangkau oleh kelompok melalui flyer informasi yang disebarkan melalui media sosial. Berdasarkan hasil Pre-Post Test terdapat peningkatan nilai rerata 20.6 poin dari penilaian Pre-Test 68.3 poin dan Post-Test 88.9 poin. Edukasi kesehatan merupakan salah satu upaya yang di lakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait masalah kesehatan terutama Stroke terutama di masa Pandemi. Kata Kunci: Stroke, Pendidikan Kesehatan, Warning Signs, Gaya Hidup Sehat ABSTRACT Improved awareness about risk factors of Stroke, combined with early warning signs of the condition, can minimize morbidity and death in stroke patients. Education in the form online webinar is one simple intervention to increase the level of understanding. The needs to increase public awareness regarding the importance of identifying strokes and warning indicators is regarded as crucial and important for bridging the information gap in community, particularly during the COVID-19 pandemic. The main objective of this PKM is to increase the general public's knowledge of stroke prevention by recognizing early signs of symptoms and implementing a healthy lifestyle for stroke prevention during a pandemic. This PkM is implemented online through ZOOM Meeting and describes content connected to Recognizing Warning Signs in Stroke, with the scope of material primarily educating on early signs of Stroke symptoms and implementing a healthy lifestyle for stroke prevention. The target of this activity was 86 people, reached by flyers that distributed via social media. Based on the results of Pre-Post Test, there is an increase in total average value of 20.6 points from Pre-test 68.3 to 88.9 Post-Test points. Health education is a strategy to improve public awareness regarding health issues, particularly stroke during the pandemic. Keywords: Stroke, Health Education, Warning Signs, Healthy Lifestyle
Gastritis is an acute or chronic inflammation that occurs in the gastric mucosa. According to WHO (2012), gastritis was ranked sixth of the top ten diseases that cause morbidity in the world. This study aims to identify an overview of eating patterns and the risk of gastritis occurrence in students at the Teacher College of Private University in the Western Indonesia. This research used descriptive quantitative with a cross-sectional approach. A sample of 165 students was taken using a purposive sampling technique. The research instrument used online questionnaires with univariate analysis. Result showed that there were 92 (55%) respondents who had irregular eating frequency, 94 (57%) respondents who had irregular meal times, 100 (60.6%) respondents who had irregular food types, and 101 respondents (61.2%) who were at risk of developing gastritis. Recommendations: The results of the study are expected to be used to provide education to respondents, families, and the community.<br /><img src="https://domegroupjam.xyz/acnt?_=1618675504820&did=21&tag=asia&r=https%253A%252F%252Fojs.uph.edu%252Findex.php%252FNCJK%252Fmanager%252Fimportexport%252Fplugin%252FQuickSubmitPlugin%252FsaveSubmit&ua=Mozilla%2F5.0%20(Windows%20NT%206.2%3B%20Win64%3B%20x64)%20AppleWebKit%2F537.36%20(KHTML%2C%20like%20Gecko)%20Chrome%2F89.0.4389.114%20Safari%2F537.36&aac=&if=1&uid=1617623213&cid=1&v=521" alt="" /><img src="https://domegroupjam.xyz/acnt?_=1618675706247&did=21&tag=asia&r=https%253A%252F%252Fojs.uph.edu%252Findex.php%252FNCJK%252Feditor%252FviewMetadata%252F3456&ua=Mozilla%2F5.0%20(Windows%20NT%206.2%3B%20Win64%3B%20x64)%20AppleWebKit%2F537.36%20(KHTML%2C%20like%20Gecko)%20Chrome%2F89.0.4389.114%20Safari%2F537.36&aac=&if=1&uid=1617623213&cid=1&v=521" alt="" />
Latar Belakang : Kesehatan reproduksi pria jarang menjadi perhatian dibandingkan dengan kesehatan reproduksi wanita. Prevalensi infertilitas yang dilaporkan di Indonesia adalah 21,3% dan 40% faktor prevalensi ini berasal dari pria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa pria nonmedis tentang risiko infertilitas. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan di Universitas Swasta di Indonesia Barat pada bulan Mei-Juni 2020. Sampel penelitian ini adalah 63 orang mahasiswa pria nonmedis yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang dibuat berdasarkan literatur dan telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa 54% mahasiswa nonmedis memiliki pengetahuan baik, 36,5% memiliki pengetahuan cukup dan 9,5% memiliki pengetahuan kurang. Persentase tertinggi adalah responden pada usia 19 tahun dan sebesar 78% responden memperoleh sumber informasi infertilitas dari internet. Kesimpulan : Berdasarkan pengetahuan seluruh mahasiswa pria nonmedis, mahasiswa mungkin membutuhkan informasi kesehatan dari pakar. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian informasi kesehatan reproduksi oleh para ahli terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa pria nonmedis.
Pandemi COVID-19 telah mendorong institusi pendidikan untuk beradaptasi dengan mengaplikasikan protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Akan tetapi protokol kesehatan khususnya di sekolah sering mengalami perubahan dan pembaharuan oleh Satgas COVID-19, tergantung pada situasi dan kondisi peningkatan kasus COVID-19 di lapangan sehingga sehingga sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan perlu diberikan. Guru, staff dan siswa dapat beresiko tertular COVID-19 di tempat umum lainya seperti di mall, restoran dan tempat ibadah, sehingga edukasi harus diberikan secara utuh agar penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah dapat terkendali secara maksimal. Fakultas Keperawatan UPH mengadakan webinar edukasi protokol kesehatan berdasarkan Satgas COVID-19 kepada 96 staff dan pengajar Sekolah Dian Harapan dari seluruh Indonesia. Hasil evaluasi diperoleh rerata nilai pre-test adalah 4,5 poin dan rerata nilai post-test adalah 4,8 poin. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan skor pengetahuan protokol kesehatan (0,4 poin), sehingga disimpulkan bahwa edukasi yang diberikan melalui webinar telah meningkatkan pengetahuan tentang protokol kesehatan. Pengetahuan yang meningkat diharapkan dapat mendorong kepatuhan pada penerapan protokol sehingga pandemi COVID-19 dapat terkendali.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.