Pelanggaran kode etik dapat menyebabkan pandangan buruk terhadap para akuntan publik dan keraguan pada hasil auditnya. Tinjauan literatur ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis bentuk-bentuk pelanggaran kode etik akuntan publik dari salah satu kasus di Indonesia yaitu kasus PT Garuda dan memberikan ringkasan serta evaluasi kritis terkait kasus ini. Berdasarkan hasil analisa, akuntan publik yang mengaudit PT Garuda telah melanggar beberapa prinsip kode etik akuntan publik termasuk integritas, objektivitas, perilaku profesional, dan kompetensi. Kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan juga ini menjadi tanggung jawab akuntan publik karena telah melewati proses audit dengan tidak adanya catatan atas kesalahan dan koreksi. Akibatnya, akuntan publik tersebut dijatuhkan sanksi pembekuan izin selama dua belas bulan oleh Menteri Keuangan.
The cash flow statement presents the company's cash flows are divided into 3 categories, which is operating, investing and financing activities. The purpose of this research is to examine and analyze cash flow shenanigans at PT Cakra Mineral Tbk in 2014-2016. This research is in the form of a case study involving fraud cases committed by PT Cakra Mineral Tbk. In detecting and analyzing fraud in company financial statements, this study uses secondary data that can be obtained from the IDX website or company website. The results of the analysis show that there are indications that PT Cakra Mineral Tbk has fake cash flows because the company consolidated its financial statements with two companies that had not been legally acquired. This can lead to an increase in revenue as shown in the 2016 report. This significant increase in sales can also be caused by an acquisition agreement that has beautified its financial statements. Apart from that, this company can also be said to be a red flag of selling receivables due to a drastic decrease of receivables in 2016, while in previous years there was no decrease as much. Based on the results of the analysis, this fraud has caused losses to various parties.
Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan perbandingan organisasi korban fraud berdasarkan beberapa kategori termasuk ukuran organisasi, jenis organisasi, dan lain sebagainya. Dampak tata kelola yang kurang efektif, menentukan tingkat kerugian kasus fraud yang terjadi. Penelitian menggunakan studi pustaka dalam menyusun temuan penelitian. Dari referensi yang digunakan, ditemukan bahwa persentase tertinggi kasus fraud baik dari lingkup global maupun Asia-Pasifik, diraih oleh perusahaan swasta. Laporan ACFE Indonesia 2019 mengungkapkan bahwa perusahaan swasta telah menjalankan aksi fraud sebesar 48,50% dengan nilai kerugian sebanyak Rp500 juta hingga 1 Miliar. Kenaikan kasus fraud turut dipengaruhi oleh dampak pandemi Covid-19 yang dimulai pada akhir tahun 2019. Sedangkan laporan report to nation yang melingkupi wilayah global, menempati tingkat persentase 44% untuk jenis perusahaan yang sama. Tingkat persentase yang hampir mencapai 50% dapat mengancam stabilitas ekonomi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.