Biomassa merupakan satu-satunya sumber karbon yang dapat diperbaharui dan mampu diproses menjadi bahan bakar yang berupa gas, cair, dan padat yang baik. Biomassa juga dapat diolah menjadi bahan pengawet makanan karena mengandung senyawa-senyawa antibakteri dan antioksidan dalam bentuk cairan atau asap cair. Untuk mendapatkan hasil asap cair yang sesuai dan memadai dengan peruntukannya maka perlu diolah dengan menggunakan berbagai jenis jenis biomassa yang diproses pada pembakaran pirolisis. Dengan pembakaran pirolisis biomassa terdekomposisi termokimia dengan pemanasan menjadi gas kemudian didinginkan dikondensor dan menjadi cairan atau asap cair. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah asap cair yang dihasilkan dari jenis biomassa baku kulit kelapa muda, bambu dan kulit durian dengan karaktristik asap cairnya yang dibakar secara pirolisis. Penelitian ini dilakukan di laboratorim Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro, penelitian ini menggunakan reaktor pirolisis, retot dan kondensor dengan bahan bakar dan bahan baku biomassa yang sama yaitu kulit kelapa muda bahan bakar 13 kg dan bahan baku 3 kg, bahan bakar bambu sebesar 13 kg dan bahan baku 3 kg, bahan bakar kulit durian sebesar 8 kg dan bahan baku 1,2 kg. Hasil penelitian yang didapat yaitu kulit kelapa muda menghasilkan asap cair 100 ml dengan karakteristiknya yaitu pH 0.596, viskositas 1.780 CPs dan densitas 0,343 g/cm3 lalu bambu menghasilkan asap cair 120 ml dengan karakteristiknya yaitu pH 0.707, viskositas 2.626 CPs dan nilai kalori 1983,950 Cal/g, densitas 0,427 g/cm3 dan kulit durian menghasilkan asap cair 74 ml dengan karakteristiknya yaitu pH 0.676, viskositas 1.574 Cps dan nilai kalori 2177,464 Cal/g, densitas 0,271 g/cm3Kata kunci: Pembakaran, Pirolisis, asap cair, biomassa.
Pirolisis merupakan proses pembakaran dengan menggunakan sedikit atau tidak ada udara. Produk yang dihasilkan dalam pembakaran pirolisis yaitu arang dan asap cair. Untuk mendapatkan hasil produk yang baik sangat dipengaruhi oleh suhu, waktu dan biomassa.Berbagai jenis biomassa yang sudah diteliti namun masih cukup banyak berbagai jenis biomassa yang memang belum dan perlu diteliti lebih lanjut. Beberapa karaktristik biomassa yaitu keras, porositas, besar butir danmassa jenis. Faktor ini yang dapat mempengaruhi proses pembakaran dan akhirnya hasil produk pirolisis yang didapat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis biomassa pada pembakaran pirolisis terhadap karakteristik dan efisiensi dari hasil bio-arang dan asap cair yang di dapatkan dari masing-masing biomassa. Metode penelitian yang di lakukan yaitu memvariasikan bahan jenis biomassa pada pembakaran pirolisis dengan jenis kayu jengkol, kayu rengas dan kayu jati putih. Biomassa dibakar di dalam reaktor dengan pembakaran langsung dan asap cairnya didinginkan dikondensor. Didapat data nilai kalor, kadar abu, kadar air terbanyak, dan untuk asap cair didapat data asam asetat dan nilai pH, Hasil penelitian menujukan nilai kalor terbaik pada jenis kayu rengas yaitu sebesar 6673,82 cal/g, dan nilai kalor terendah adalah jenis kayu jati putih yaitu sebesar 5728,89 cal/g. Untuk kadar air tertinggi terdapat pada jenis kayu jati putih yaitu sebanyak 42,22 % dan untuk kadar air terendah yaitu jenis kayu jengkol yaitu sebesar 10,18 %. Untuk kadar abu tertinggi adalah jenis kayu jengkol yaitu sebesar 50,96 % dan kadar abu terendah adalah jenis kayu jati putih yaitu sebanyak 5,35 %.Efisiensi hasil arang tertinggi pada kayu jati putih yaitu 28% Jumlah asap cair yang dihasikan tertinggi kayu rengas yaitu 86 ml dan terendah kayu jati putih yaitu sebesar 34 ml.
Cairan limbah tahu merupakan komponen yang berbahaya jika dibuang begitu saja ke lingkungan karena dapat menimbulkan bau busuk, penyakit dan mencemari air, juga pemicu gas rumah kaca. Maka limbah tersebut perlu diolah sebagai energi alternative biogas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pengolahan limbah cair tesebut, banyak biogas yang dapat dihasilkan, lama waktu permentasi dan konstruksi reactornya. Metode penelitian ini yaitu pembuatan alat reaktor dan pengujiannya. Reaktor biogas terdiri dari tampungan utama limbah cair tahu dan tampungan biogas. saluran masuk dan keluar limbah, juga saluran keluar biogas. Proses fermentasi berlangsung pada kondisi anaerob yaitu proses pada kondisi tanpa oksigen. Prinsip Kerja Reaktor yaitu limbah cair tahu dimasukkan ke dalam reaktor yang kedap udara, memanfaatkan proses pencernaan yang dilakukan oleh bakteri methanogen yang produknya berupa gas methana (CH4). Proses fermentasi berlangsung selama 28 hari dengan hasil sebagai berikut dari 97 liter limbah cair tahu yang diolah maka didapat biogas sejumlah 0,0564 m 3 atau 56,4 liter biogas.
AbstrakKebutuhan energi yang terus meningkat dan ketersediaan bahan bakar yang menipis memaksa manusia untuk mencari sumber alternative bahan bakar. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu penelitian untuk memperoleh bahan bakar alternative yang dapat diperbarui seperti kulit durian, limbah kulit durian yang selama ini tidak termanfaatkan dengan baik, karena karakternya yang sukar terurai sehingga berpotensi menjadi salah satu limbah hayati yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Oleh karenanya diperlukan usaha untuk memanfaatkan sampah kulit durian sebagai bahan bakar alternative menggunakan metode pirolisis dan karbonisasi pada waktu penelitian ini dilakukan perlakuan yang sama untuk mengetahui perbedaanya. Pirolisis adalah proses dekomposisi suatu bahan pada suhu tinggi tanpa adanya udara atau dengan udara terbatas, sedangkan karbonisasi ialah proses pembakaran yang dilakukan tanpa titik temperatur tertentu udara yang masuk tidak terbatas, tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh proses pirolisis dan karbonisasi pada sampah kulit durian terhadap nilai kalori yang dihasilkan. Penelitian dilakukan di Kampus II Universitas Muhammadiyah Metro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pirolisis dan karbonisasi, dalam proses pirolisis dengan menambahkan tabung pitot dan karbonisasi tanpa menggunakan tabung pitot. Hasil penelitian dengan metode pirolisis didapatkan temperatur tertinggi pada pitot sebesar 398 0 C pada menit ke 90 lamanya bahan bakar habis 90 menit dari 3 kg bahan baku menghasilkan arang 1 kg ( 33,33% ) dan dari 12 kg bahan bakar menyisakan arang 4 kg ( 33,33% ) dihasilkan nilai kalor sebesar 5609,453 Cal/gr, sedangkan pada penelitian dengan metode karbonisasi dihasilkan temperatur pada api sebesar 443 0 C pada menit ke 90 lamanya bahan bakar habis 90 menit dari 12 kg bahan baku menghasilkan arang 3,5 kg ( 29,16% ) pada proses karbonisasi menghasilkan nilai kalor sebesar 3418,9846 Cal/gr. Kata Kunci: Pirolisis, Karbonisasi, Kulit Durian, kalor Latar BelakangDalam ragam teknologi di era sekarang mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kehidupan sehari -hari. Namun, seiring dengan teknologi -teknologi baru yang bermunculan, timbul masalah yang seharusnya tidak muncul, yang dapat berakibat kepada kehidupan di masyarakat luas. Sebagai contoh, dampaknya saat ini yang dirasakan yaitu kelangkaan bahan bakar sampai pada isu kenaikan harga bahan bakar fosil. Ranah baru yang mampu menggantikan fungsi dari bahan bakar fosil tersebut, sebagai upaya untuk mengendalikan konsumsi bahan bakar fosil. Bahan bakar merupakan suatu material yang apabila diberi sifat panas dapat terbakar dan mengeluarkan energi panas.Sumber energi digolongkan menjadi dua kelompok besar antara lain energi konvensional yaitu energi yang diambil dari sumber yang ketersediannya sangat terbatas di bumi yang tidak dapat digenerasi, misal bahan bakar fosil. Selain itu terdapat juga energi terbarukan yaitu
AbstrakKondensor berfungsi untuk membuang panas yang ada pada refrigran, sehingga freon dapat diproses pada evaporator untuk menyerap panas kembali. Untuk meningkatkan proses pembuangan panas di kondensor perlu dilakukan penyerapan panas pada refrigran yang lebih optimal seperti penggunaan air sebagai media pendingin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media pendingin air terhadaop kemampuan kerja COP (Coefficient Of Performance) mesin pending. Penelitian dilakukan di Kampus II Universitas Muhammadiyah Metro, di Laboratorium Teknik Mesin. Metode yang digunakan penelitian ini adalah dengan pembuatan dan pengujian alat mesin pendingin. Pengujian dilakukan pada kondensor menggunakan air dan udara, dengan variasi beban pendingin ruangan 450W, 600W, 750W. Dan debit aliran air di kondensor 0,06 l/s, 0,075 l/s dan 0,09 l/s. Adapun hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu COP (Coefficient Of Performance) yang tertinggi yaitu 15,43 terjadi pada pendingin air dengan beban 450 watt pada debit 0,09 l/s. sedangkan dengan pendingin udara COP 6,44 pada beban 450W. Dan temperatur air tertinggi sebesar 38°C terjadi pada debit 0,06 l/s dan pada beban pendingin 750watt. Ini temperatur airnya cukup tinggi sehingga cukup baik diguinakan untuk air mandi. Kata kunci : Kondensor, Pendingin Air, COP PENDAHULUANAir Conditioner (AC) adalah suatu proses pendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu. Kondensor berfungsi untuk membuang panas yang ada di rerfrigerant kelingkungan dengan menggunakan media udara serta dibantu dengan daya dorong blower, uap refrigerant yang keluar dari kompresor memasuki kondensor uap yang bersuhu tinggi ini sebelum masuk ke evaporator terlebih dahulu di dinginkan di kondensor. Untuk meningkatkan kemampuan kerja alat pendingin COP (Coefficient Of Performance) maka kondensor dapat di modifikasi dengan menggunakan pendingin media air, dan blower tidak digunakan lagi sehingga dapat menghemat daya penggerak blower.Komponen utama dari penyegar udara adalah kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Kompresor berfungsi mengalirkan dan menaikan tekanan gas refrigrant yang selanjutnya masuk kedalam kondensor, kondensor ini berfungsi sebagai alat pemidahan panas yang dilepaskan dari uap panas refrigrant kemedia pendingin sehingga uap panas refrigrant akan mengalami pengembunan dan perubahan fase dari keadaan uap menjadi cairan. Pada umumnya kondensor yang dipakai oleh penyegar udara pada instalasi yang kecil digunakan kondensor dengan media pendingin udara. Dari kondensor cairan diekspansikan melalui katup ekspansi selanjutnya dimasukan ke evaporator untuk proses penyerapan panas dari lingkungan sehingga suhu lingkungan menjadi lebih rendah dari sebelumnya.Kondensor berfungsi untuk membuang panas yang ada di rerfrigerant kelingkungan dengan menggunakan media udara serta dibantu dengan daya dorong blower, uap refrigerant yang keluar dari kompresor memasuki kondensor uap ya...
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.