Praktik refleksi telah menjadi salah satu prinsip utama dalam menjalankan pendidikan inklusif yang sukses. Dengan praktik refleksi, guru dapat memeriksa sikap mereka dan membedakan praktik penilaian, pengajaran, dan pengelolaan kelas mereka, untuk mengakomodasi kebutuhan setiap siswa dan memberikan semua siswa akses dan kemajuan dalam kurikulum pendidikan umum. Penelitian ini mengidentifikasi praktik refleksi yang dilakukan oleh guru dalam rangka memenuhi peranannya dalam pendidikan inklusif dan mengetahui faktor penghalang bagi guru dalam melaksanakan praktik refleksi. Penelitian ini melibatkan empat guru kelas inklusif di sebuah sekolah dasar di Jakarta. Metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus digunakan untuk menggambarkan praktik refleksi pada setiap guru dalam konteks pendidikan inklusif. Prosedur pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan jurnal refleksi. Penelitian ini menunjukkan bahwa setiap responden telah mulai melakukan praktik refleksi dalam pembelajarannya dengan mencerminkan sikap guru reflektif yaitu berpikiran terbuka, sepenuh hati, dan bertanggungjawab. Hasilnya, guru mampu mengidentifikasi, mengakomodasi, and memotivasi siswa dengan kebutuhan khusus.Kata kunci: praktik refleksi, pendidikan inklusif, peran guru
Pada saat melakukan observasi di salah satu sekolah, ditemukan bahwa model pembelajaran daring memberi dampak yang cendurung buruk bagi perkembangan pembelajaran peserta didik. Siswa tidak menunjukkan keterlibatannya secara aktif dalam pembelajaran. Maka, diperlukan kemampuan guru dalam membuat dan menggunakan desain pembelajaran yang tepat pada pelaksanaan pembelajaran daring di sekolah dasar. Tujuan penulisan adalah menelaah sebuah model desain pembelajaran daring berdasarkan teori perkembangan kognitif, motivasi, interaksi sosial, moral, spiritual dan iman dan teori belajar yaitu model desain pembelajaran TPCK. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Berdasarkan pembahasan, karakteristik guru yang menerapkan model desain pembelajaran TPCK secara umum mampu memenuhi kebutuhan siswa sekolah dasar dalam pembelajaran daring. Meskipun demikian, perlu ditambah untuk memenuhi secara eksplisit karakteristik siswa yang belum diakomodasi, seperti kebutuhan moral dalam memperoleh standar konsekuensi yang jelas dan membangun hubungan siswa dengan guru. Dapat disimpulkan bahwa model desain pembelajaran TPCK dapat digunakan dalam pembelajaran daring untuk memenuhi kebutuhan siswa sekolah dasar dalam perkembangan kognitif, psikososial, dan moral. Namun, ditambahkan untuk secara nyata memenuhi kebutuhan moral siswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.