Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana para pebisnis milenial di wilayah Bandung sudah melakukan penyusunan keuangan, pencatatan keuangan, pelaporan keuangan, dan strategi-strategi yang dapat diterapkan di dalam bisnis di masa pandemi ini. Indikator pada strategi pengelolaan keuangannya ini peneliti fokuskan pada penyusunan rencana menabung dan belanja, pengevaluasian penghasilan dan anggaran, kestabilan arus kas, rencana cadangan keuangan, pembuatan laporan kas secara rutin, memprioritaskan pembayaran utang, dan menerapkan kolektibilitas piutang usaha. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dengan menyebarkan kuisioner secara online, menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78,86% pebisnis sudah menerapkan penggunaan keuangan yang baik, dan sisanya yang belum menerapkan mengaku bahwa kurangnya tenaga yang ahli dalam bidang keuangan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 87% pebisnis sudah melakukan pencatatan keuangan secara rutin, hal ini terkait dengan rekapan penerimaan dan pengeluaran kas setiap periodenya. Selain itu juga, dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa 65% pebisnis sudah membuat laporan keuangannya secara rutin. Para pebisnis yang belum membuat laporan keuangan mengaku bahwa kebanyakan mereka tidak mengetahui penyusunan laporan keuangan yang sesuai standar, angka di laporan keuangannya tidak seimbang, dan kurangnya tenaga yang ahli di dalam pembuatan laporan keuangan. Dampak dari pandemi Covid-19, sebanyak 68,5% pebisnis yang mengaku adanya dampak ke strategi pengelolaan keuangannya, sehingga adanya pengurangan pegawai dan lebih selektif di dalam pengeluaran kas. Hasil penelitian juga menunjukkan informasi yang penting bagi pebisnis mengenai strategi pengelolaan keuangannya di masa pandemi ini. Lebih dari 50% pebisnis mengaku bahwa strategi pengelolaan keuangan yang dapat diterapkan antara lain dengan menyusun rencana menabung dan rencana belanja, melakukan evaluasi terhadap anggaran dan penghasilan, dengan memperhatikan kestabilan arus kas, memiliki rencana cadangan keuangan yang baik, membuat laporan arus kas secara rutin, memprioritaskan pembayaran utang dan melakukan negosiasi kembali, serta dengan menerapkan kolektibilitas piutang yang rendah. Kata kunci: pebisnis milenial, strategi pengelolaan keuangan
Since 2020, the Covid-19 pandemic has affected the Indonesian economy and the company's going concern. Therefore, the purpose of this study is to examine the factors that influence an auditor to issue a going concern opinion about a company, particularly the effect of financial distress, company size, and audit quality. Data was collected from property companies listed on the Indonesia Stock Exchange for three years, from 2018 to 2020, using financial statement data. Furthermore, logistic regression was used as the test tool to determine the effect of the independent variable on the dependent. The results showed that financial distress affects going concern opinion, while company size and audit quality do not.Keywords: Keywords: financial, quality, and going concern
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.