The coastal ecosystem that has high biological productivity is seagrass. Seagrass has ecological functions, namely as nursery, foraging, and spawning areas for organisms. Identification of seagrass species using the transect method in the waters of Penimbangan Beach, North Bali, was conducted in 2020, aiming to identify seagrass species and seagrass cover conditions in the coastal waters of Penimbangan, North Bali. The method used in this activity was the quadratic transect method, which consisted of a transect (straight line) and a quadratic frame (a rectangular frame placed on a line). The seagrass species found consisted of six species, which belonged to two families: the Hydrocharitales family with three species, namely Thalassia hemprichii, Halophila ovalis, and Halophila decipiens, and the Potamogetonaceae family with three species, namely Halodule uninervis, Cymodocea rotundata, and Syringodium isoetifolium. The density of seagrass varied but did not exceed 25 stands/m2, indicating very rare density of seagrass in these waters. Halodule uninervis species played an important role in seagrass communities in the waters of Penimbangan Beach with an Important Value Index of 89.36% at station I and 73.43% at station II. The novelty of this research is that there has not been any research on seagrass at the coast of Penimbangan, North Bali.
Hutan mangrove merupakan organisme atau tumbuhan yang mampu hidup pada salinitas yang relatif tinggi dan umumnya terdapat di seluruh pantai serta tumbuh berkembang pada daerah yang mempunyai pasang surut air laut. Penelitian bertujuan mengetahui kondisi ekosistem mangrove di Pesisir Selatan Purworejo. Dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan bulan April berlokasi di tiga desa yang berada di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Metode yang digunakan untuk pengambilan data adalah Metode Transek Garis dan Petak Contoh (Transect line plot). Hasil pengamatan ditemukan 3 jenis mangrove, yang ditemukan pada lokasi, yaitu: Rhizophora mucronata, Sonneratia alba dan Avicennia alba, terdapat juga mangrove Acanthus ilicifolius, dan Nhypa fruticans, diketahui juga kerapatan mangrove tertinggi pada stasiun III 9900 Ind/Ha, tutupan jenis Sonneratia alba 50.48, frekuensi tertinggi pada jenis mangrove Sonneratia alba dan Rhizophora mucronata. Indeks nilai penting tingkat pohon, pancang, dan semai yaitu tingkat pohon dari Sonneratia alba sebesar 215, tingkat pancang dari jenis Sonneratia alba sebesar 142, dan semai untuk Rhizophora mucronata dan Sonneratia alba sebesar 100.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran dan keanekaragaman lamun di perairan Pallette dan Tangkulara. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, mulai Agustus hingga September 2019. Pengumpulan data dilakukan di dua titik dengan masing-masing tiga ulangan. Pengambilan data lamun menggunakan metode transek garis dan kuadran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 jenis lamun yang ditemukan di perairan Pallette dan Tangkulara, yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halodule uninervis, Cymodocea rotundata, dan Halophila sp. Keanekaragaman jenis lamun di perairan Pallette dan Tangkulara masuk dalam kategori rendah. Pola sebaran jenis lamun Thalassia hemprichii, Halodule uninervis, Cymodocea rotundata, Halophila sp. memiliki nilai pola distribusi yang mengelompok sedangkan untuk Enhalus acoroides pola distribusinya yang seragam.
Padang lamun merupakan ekosistem perairan dangkal yang kompleks, memiliki produktivitas hayati yang tinggi. Oleh karena itu padang lamun merupakan sumberdaya laut yang penting baik secara ekologis maupun secara ekonomi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis lamun yang ada di Perairan Tanjung Pallette dan Tangkulara. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, mulai bulan Agustus sampai September 2019. Pengambilan data lamun dilakukan di dua titik dengan masing-masing tiga kali ulangan. Pengambilan data lamun menggunakan metode transek garis dan kuadran. Parameter kualitas yang diambil adalah suhu, arus, kecerahan, pH, dan salinitas. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat 5 spesies lamun yang ditemukan di Perairan Pallette dan Tangkulara, yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halodule uninervis, Cymodocea rotundata, dan Halophila sp.Penutupan jenis lamun tertinggi pada Perairan Pallette adalah Thalassia hemprichii sebesar 22,67% sedangkan penutupan lamun tertinggi pada Perairan Tangkulara adalah Cymodocea rotundata sebesar 25,6 %. Data kualitas air yang diambil menunjukkan masih optimal untuk lamun bertumbuh.
Tuna (Thunnus sp.) need to be managed well by maintaining balance between economic aspect (profits) and ecological aspect (sustainability of fish resources). To maintain balance these aspect to do with bioeconomical analysis. With these analysis be expected can be obtained maximum economic profits without any damage fish resources so that environmental conservation stay awake. In order to analyze the bioeconomical is needed to estimate the stock assessment. The first step is standardization of fishing gear, this need to be done because each of fishing gear not only catch the target fish but also catch the non target fish (multi gear multi spesies). Of the research be obtained standard gear for tuna fishery in Sendang Biru water are trolling line, with maximum value between payang, hand line and gillnet. Status of tuna fishery from biological aspect in Sendang Biru water by Schaefer model in general medium fishing condition. Whereas status of tuna fishery from economic aspect by Schaefer model in over exploited. Of the research by multi criteria decision making (MCDM) analysis with simple multi attribute rating technique (SMART) and visual interactive sensitivity analysis (VISA) obtainable that the main priority in election of tuna fishing gear evectively and efficient are trolling line, paying, hand line and gillnet© Perikanan tuna perlu dikelola dengan baik dengan cara menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi (keuntungan) dan aspek ekologi (kelestarian sumberdaya ikan). Untuk menjaga keseimbangan aspek-aspek tersebut, dapat dilakukan dengan analisis bioekonomi. Dengan analisis ini diharapkan dapat diperoleh keuntungan ekonomi yang maksimum tanpa disertai kerusakan sumberdaya ikan sehingga konservasi lingkungan tetap terjaga. Dalam rangka menganalisa bioekonomi perlu dilakukan pendugaan stok ikan (‘stock assessment’). Langkah awal adalah standarisasi alat tangkap, hal ini perlu dilakukan karena setiap alat tangkap tidak hanya menangkap ikan target tapi juga menangkap ikan non target (‘multi gear multi spesies’). Dari hasil penelitian didapat alat tangkap standar untuk perikanan tuna di perairan Sendang Biru adalah pancing tonda dengan nilai porsi terbesar diantara alat tangkap payang, pancing tangan dan ‘gillnet’. Status perikanan tuna dari aspek biologi di perairan Sendang Biru menurut model Schaefer secara umum dalam kondisi ‘medium fishing’. Sedangkan status perikanan tuna secara ekonomi menurut model Schaefer dalam kondisi ‘over exploited’. Dari hasil analisis multi ‘criteria decision making’ (MCDM) dengan teknik ‘simple multi attribute rating technique’ (SMART) dan teknik ‘visual interactive sensitivity analysis’ (VISA) diperoleh bahwa prioritas yang utama dalam pemilihan alat tangkap tuna secara efektif dan efisien adalah pancing tonda, payang, pancing tangan dan gillnet©
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.