Peran energi dalam memenuhi kebutuhan dasar kehidupan manusia dalam pembangunan nasional khususnya dalam lembaga pendidikan sangat penting, khususnya energi listrik. Peningkatan maupun penurunan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dapat memberikan dampak pada konsumsi energi listrik, seperti kampus Institut Teknologi Sumatera. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk mengetahui dan menganalisis profil konsumsi energi listrik dan sistem pencahayaan di Gedung C Institut Teknologi Sumatera yang digunakan sebagai ruang dosen dan administrasi. Metode yang digunakan adalah secara kualitatif dengan observasi lapangan dan wawancara dengan pihak terkait. Data yang diperoleh kemudian diolah sehinggan diperoleh nilai IKE dan informasi sistem pencahayaan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa (1) Gedung C termasuk dalam kategori efisien (2) Sistem pencahayaan mengkonsumsi energi listrik 7% dari total konsumsi listrik, dan tingkat pencahayaan Gedung C sudah sesuai dengan standard SNI 6197:2011 (4) Program konservasi yang sudah dilakukan yaitu dengan menyalakan lampu selang seling, mematikan lampu saat jam 10 malam keatas dan hanya menggunakan lampu pada lantai 1 ketika malam hari, semua kegiatan pembersihan dilakukan sebelum jam 10 malam.
Telah dilakukan perancangan dan pembuatan sistem instrumentasi dan akuisisi data uji kandungan zat yang terlarut dengan menggunakan prinsip konduktivitas berbasis LabVIEW dan mikrokontroler. Sistem instrumentasi ini mampu mengakuisisi data dengan mengkombinasikan LabVIEW sebagai program akuisisi data pengukuran sedangkan mikrokontroler beserta sensor koduktivitas berperan sebagai tranduser untuk mengubah besaran fisis menjadi sinyal listrik berupa tegangan. Hasil data analog zat yang terlarut akan dikirim oleh mikrokontroler ke LabVIEW melalui komunikasi serial dengan USB port yang dihubungkan ke komputer yang telah terinstall aplikasi LabVIEW dengan tambahan konfigurasi VISA untuk port serial, kemudian data diolah dan ditampilkan pada front panel pada LabVIEW dengan tujuan sebagai proses monitoring dan pengukuran kualitas air pada industri yang dapat diatur sesuai tampilan yang diinginkan pengguna (User Friendly) dibandingkan Penggunaan LCD bersifat terbatas pada fitur tampilan (Front Panel) dan Proses Pengolahan data pada blok diagram. Sistem instrumentasi yang telah dibuat memiliki nilai koefisien determinasi ( R2 ) adalah 0,955 yang menunjukan bahwa hasil pengukuran dari sistem instrumentasi mampu mendapatkan hasil pengukuran yang baik. Hasil penelitian kandungan zat yang dilarutkan dalam air yang disebut nilai Total Dissolve Solid (TDS) masih perlu pengembangan sistem dari segi kuantitas jumlah sensor untuk mengukur lebih banyak banyak lagi indikator yang mempengaruhi kualitas air bersih.
Kampung Totokaton merupakan salah satu dari 9 Kampung yang berada di wilayah kecamatan Punggur, kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung yang termasuk dalam wilayah menengah kebawah yang sulit mendapatkan akses bahan bakar LPG. Kampung Totokaton mempunyai potensi biomassa yaitu limbah kotoran ternak sapi yang cukup banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi bahan bakar biogas. Limbah kotoran sapi tersebut selama ini belum dapat termanfaatkan dengan maksimal. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat ITERA melakukan pembangunan instalasi teknologi reaktor biogas berukuran 4 m3 yang digunakan untuk mengkonversi kotoran sapi menjadi sumber energi terbarukan pengganti LPG yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Adapun pelaksanaan pengabdian yang dilakukan adalah observasi/survei lokasi, kerjasama dengan mitra, pembangunan instalasi biogas, monitoring/evaluasi, dan pelaporan. Hasil dari program pengabdian masyarakat ini adalah reaktor biogas dengan warna nyala api yang dihasilkan berwarna biru yang menandakan kualitas biogas yang dihasilkan secara visual tidak berbeda dengan gas LPG yang selama ini digunakan. Kandang sapi juga terlihat menjadi lebih bersih. Hal ini berarti dengan adanya penerapan teknologi tepat guna biogas sangat membantu warga dan selangkah lebih maju dalam hal kemandirian energi. Hasil analisis survei kepuasaan masyarakat menunjukkan hampir 95% yang menyatakan sangat puas dan merasa sangat terbantu dengan kehadiran Tim pengabdian masyarakat ITERA.
Krisis energi yang terjadi saat ini menunjukkan semakin tingginya tingkat konsumsi energi yang semakin lama semakin tidak sebanding dengan ketersediaan energi yang ada. Permasalahan ini menuntut setiap industri di dunia untuk dapat mengoptimalkan dan mengefisienkan penggunaan energi untuk keperluan proses produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan desain jaringan penukar panas yang optimal sehingga dapat menurunkan tingkat konsumsi energi serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan energi pada pabrik pengolahan LPG. Pinch analysis merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk mengoptimalisasi jaringan penukar panas dengan memanfaatkan prinsip heat recovery. Pengambilan data operasi pabrik pengolahan LPG yang memuat informasi laju alir, tekanan, dan suhu dari setiap aliran proses dilakukan untuk pembuatan simulasi proses dengan menggunakan aspen hysys dan kemudian dilanjutkan dengan ekstraksi data ke aspen energy analyzer. Setelah jaringan penukar panas dioptimasi dengan cara menambahkan satu buah alat penukar panas yang baru yaitu E-105, terjadi penurunan konsumsi energi pada aftercooler sebesar 51,52 %, chiller sebesar 55,68 %, dan juga penggunaan heater dapat dihilangkan sehingga terjadi pengurangan energi sebesar 2.455 kW. Dari hasil studi ini, maka dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan optimasi jaringan penukar panas dengan menggunakan pinch analysis, terjadi penghematan energi total sebesar 31,41 % atau 4.908 kW dan juga penghematan biaya signifikan pada proses pengolahan LPG.
<span id="docs-internal-guid-829a7467-7fff-ef6d-246f-6a5fb685b430"><span>Peran Pancasila dalam era pendidikan saat ini dibutuhkan untuk menanggulangi degradasi moral siswa dengan kemajuan era disrupsi berdampak pada berbagai bidang yang ada, salah satunya di bidang pendidikan.Tujuan penelitian ini untuk menumbuhkan kesadaran dan kecintaan terhadap budaya lokal dengan membiasakan pendidikan kearifan lokal sejak dini, sehingga nilai-nilai Pancasila dapat diindoktrinasi untuk membentuk karakter siswa guna mencegah terjadinya degradasi moral di Sekolah Dasar. Berkaitan dengan hal tersebut maka digunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan riset fenomenologi di Sekolah Dasar. Data penelitian berupa ungkapan deskriptif oleh beberapa informan yang menggambarkan peran Pancasila. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai Pancasila kepada siswa Sekolah Dasar melalui pembelajaran yang menyenangkan adalah konsekuensial dan terlaksana dengan baik. Dengan demikian, menciptakan paradigma baru seiring dengan pesatnya kemajuan zaman modern, siswa Sekolah Dasar dapat terus menumbuhkan nilai-nilai moral dan agama sesuai dengan budaya sopan santun dan etika. Siswa juga dapat memahami 6 pilar profil pelajar pancasila yang menjadi tolak ukur pengembangan karakter siswa, telah dilaksanakan di sekolah ataupun di rumah. </span></span>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.