Proses manajemen proyek konstruksi dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan dapat menjadikan kontrol untuk mewujudkan proses perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Perencanaan merupakan salah satu bagian dari manajemen konstruksi untuk menghasilkan produk rancangan yang berkelanjutan. Proses perencanaan itu sendiri memiliki bagian-bagian tersendiri yang membutuhkan beberapa tenaga ahli untuk merumuskan desain, proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan banyak pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan (PBBL) memiliki turunan yaitu dokumen konstruksi Indonesia 2030. Dalam dokumen konstruksi tersebut menyatakan bahwa Indonesia harus berorientasi untuk tidak menyumbangkan kerusakan lingkungan namun harus menjadi pelopor perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan. Pembangunan Masjid kampus II Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang berusaha menerapkan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan. Perencanaan masjid tersebut berusaha untuk sehemat mungkin dalam memakai material yang dapat merusak lingkungan begitu juga pada masa pelaksanaannya. Penggunaan material didalam proses pembangunan masjid kampus II Fakultas Ilmu Pendidikan telah memenuhi kaidah material yang berwawasan lingkungan, mulai dari penggunaan material untuk pekerjaan pengecoran, rangka atap, kusen dan daun pintu, material finishing, infrastruktur penunjang dan pekerjaan sanitasi. Manajemen proyek konstruksi didalam proses perencanaan yang berwawasan lingkungan (berkelanjutan) sangat penting diterapkan terutama untuk menganalisa secara ekonomis terhadap material yang akan digunakan secara jangka panjang terhadap keberlangsungan lingkungan di sekitarnya.
Greywater refers to wastewater generated from domestic activities, which do not contain fecal contamination. Therefore, this study aims to treat greywater in Makassar city to speed up the water cycle and enable reuse, as an environmental conservation strategy. The water parameters measured were pH, Turbidity, Total Suspended Solid (TSS), Biological Oxygen Demand (BOD), and Chemical Oxygen Demand (COD). According to the results, the greywater’s BOD, COD, and TTS contents were 49.98 to 54.88 mg/L, 509 to 655 mg/L, and 404.40 to 464.65 mg/L, respectively, all of which exceed WHO wastewater quality standards. The use of a wastewater treatment installation comprising a combination of Activated Carbon (AC) and Coconut Coir (CC) with the incorporation of the Anaerobic Baffle Reactor (ABR) system as a greywater filter successfully reduced the city’s greywater pollution. In addition, the new BOD content fulfills the environmentally safe wastewater standards, while the new COD and TSS contents were 152 mg/L to 184 mg/L and 59.68 mg/L to 77.42 mg/L, respectively, which are close to the WHO domestic wastewater quality standards.
Keywords: settlement quality, riverbank, design approach Abstrak: Perumahan dan pemukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang menyangkut kelayakan dan taraf kesejahteraan hidup masyarakat. Pengembangan perumahan dan pemukiman tidak dilandasi hanya untuk pembangunan fisik saja melainkan harus dikaitkan dengan dimensi sosial, ekonomi dan budaya yang mendukung kehidupan masyarakat secara berkelanjutan. Permukiman harus menyediakan sarana lingkungan bagi warganya yang mengakomodir lima elemen dasar yaitu; alam, manusia, masyarakat, tempat dan jaringan. Objek yang dikaji adalah Kelurahan Kebonsari yang terletak di perbatasan sebelah selatan antara Kota Malang dan Kabupaten Malang. Metode yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik observasional participatory. Kelurahan Kebonsari memiliki topografi yang menarik karena dilalui oleh dua sungai yaitu Sungai Mergan dan Sungai Sukun yang letaknya berada di kawasan timur Kebonsari.Akan tetapi sejumlah permasalahan ditemui di Kelurahan Kebonsari, diantaranya kotornya kondisi Sungai Mergan, kondisi fasilitas umum penunjang permukiman yang memprihatinkan, seperti jalan setapak yang gersang dan tidak terawat serta kurangnya ruang bersama bagi warga. Luaran dari kajian ini berupa konsep disain penataan bantaran sungai Mergan yang meliputi penataan jalan setapak dan ruang bersama bagi warga yang dapat meningkatkan kualitas permukiman di Kelurahan Kebonsari.Kata Kunci: kualitas permukiman, bantaran sungai, pendekatan disain EMARA
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.