This research aims to determine the type of mulch material that effectively reduces the risk of erosion on agricultural lands and gives minimum detrimental impacts on water quality. The S12 Advanced Environmental Hydrology System used for rainfall simulator. Rainfall intensity was set up based on the daily annual maximum rainfall data. Meanwhile, the land slope is according to research site contour. This research was designed to compare the conditions of soil without mulch (WM) and Rice Straw Mulch (RSM), Mendong Biogeotextile Mulch (MBM), and Plastic Mulch (PM). The observed quality parameters were Dissolved Oxygen (DO), pH, and Total Dissolved Solids (TDS). Statistical analysis involved a three-way analysis of variance (ANOVA) with the aid of SPSS 26 software. Based on the smallest mean values for the amount of surface runoff discharge (mean 1.10), amount of sediment yield (mean 0.650), change in pH (mean 7.48), and TDS (mean 0.24) value, it can be concluded that MBM is the most optimal to be utilized as soil cover for agricultural lands. The performance of MBM is better than RSM and PM.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu para warga untuk mengetahui cara pembuatan pupuk organik cair (POC) dengan cara difermentasi bahan sampah organik dengan bantuan effective microorganisms. Kegiatan ini dilakukan terhadap petani buah pisang Dinoyo, Malang. Metode kegiatan yang digunakan adalah dengan memberikan pelatihan pemanfaatan sampah organik cair sehingga diharapkan dapat menghasilkan hasil yang optimal baik dari segi finansial maupun dari segi recycle sampah yang berbasis sustainable manufacturing. Upaya pembuatan pupuk organik cair (POC) berbasis mikroorganisme lokal (MOL) dari limbah memberikan manfaat disatu sisi menyelesaikan problem penumpukan volume sampah dan disisi lain sebagai wujud sumbangsih nyata dalam mendorong terwujudnya pertanian organik di Indonesia yakni berupa pupuk organik yang ramah lingkungan. Sampel pupuk organic cair yang telah berhasil diproduksi kemudian diuji di Laboratorium. Hasil pengujian pupuk tersebut hanya terbatas pada uji kandungan hara makro nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Dari hasil analisis tersebut didapat kandungan nitrogen 0.09%, fosfor 113,34 mg/L, dan kalium 560,07 mg/L. Hasil analisa NPK pupuk tersebut secara keseluruhan memang belum bisa memenuhi standar pupuk yang telah ditetapkan olehPeraturan Menteri Pertanian No. 70 tahun 2011 yaitu sebesar 3-6 %, yang dinilai oleh banyak kalangan bahwa penetapan angka tersebut sangat sulit terpenuhi. Bagaimanapun, produk pupuk organik yang telah berhasil diproduksi oleh peserta program dapat diaplikasikan pada tanaman dengan atau tanpa pupuk anorganik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.