Pemasaran merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam mempromosikan suatu produk atau layanan. Pemasaran ini mencakup pengiklanan, penjualan, dan pengiriman produk ke konsumen maupun produsen yang lain. Dengan adanya Pemasaran sangat membantu para konsumen dalam menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi Pemasaran antara lain; (1) sebagai sarana pengenalan produk, (2) riset, dan (3) distribusi. Disamping itu packaging juga menjadi faktor penting dalam sebuah penjualan produk. Fungsi utama packaging atau pengemasan yaitu untuk menguatkan identitas sekaligus menarik pembeli yang menyukai bentuk kemasan yang menarik dan tertata rapi. Tidak hanya itu packaging juga perlu sedikit sentuhan untuk memberikan warna baru dalam pengemasan. Kemudian labelling produk dianggap perlu pembaruan agar supaya lebih ikonis dan menarik. Di dusun Kunden, Kerten, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki UMKM yang dikelola secara mandiri seperti tempat mitra pengabdi yaitu keripik tempe sagu dan peyek milik Ibu Paijah. Model pemasarannya dititipkan dari satu toko ke toko yang lainnya. Selain itu usaha Ibu Paijah ini juga menerima pesanan baik secara langsung di rumahnya ataupun melalui pesan singkat. Permasalahan usaha Ibu Paijah ini yaitu ingin memasarkan produknya lebih luas karena beliau sadar usaha keripik tempe sagu dan peyek tidak hanya beliau saja yang membuat. Oleh karena itu, tim pengabdi menginisiasi program pengabdian di UMKM Ibu Paijah dalam mengembangkan pemasaran yang lebih luas melalui pembuatan Google My Business (GMB) dan pembaruan labelling dan packaging produk seiring dengan analisa kebutuhan pemasaran. Metode yang digunakan yaitu metode problem solving. Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dijalankan melalui lima tahapan, yaitu identifikasi dan analisis situasi, pendampingan dan penggalian informasi, pembuatan Google My Business, pembaruan labelling, packaging dan foto produk, dan monitoring. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini yaitu strategi dalam meningkatkan penjualan melalui pembaruan labelling dan packaging produk dan pembuatan Google My Business. Sejalan dengan itu, strategi ini menjadi faktor pendukung dalam pemasaran yang luas baik secara langsung maupun dalam jaringan. Sehingga roda perekonomian UMKM dapat berkembang lebih baik.
Dentists usually observe the tertiary dentin formation after pulp capping treatment by comparing periapical radiograph before and after treatment visually. However many dentists find difficulties to observe tertiary dentin and also they can’t measure exactly the thickness of the tertiary dentin. The aims of this study is to assist the dentists to measure the area of tertiary dentin and calculate the dentin formation using b-spline image processing. The dental radiograph of 38 patients of pulp capping in the Dental Hospital Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia. Each of patient visited dental hospital 3 times. First, the patient got an application of pulp capping material. Second, after one-week treatment and temporary restoration and the third, after more than one month with the composite as the final restoration. Every visited the patient take a radiograph. Dentist placed the dot from the patient's radiograph. The dots were combined and processed with digital image processing. The b-spline method changed the dot to one area. After the calculation, the dentist can see whether there was dentin formation which means it is one of the treatment success indicators. Dentist has the better view to measure the dentin formation by providing area value of its tertiary dentin thickness calculation. We compare the result to the program calculation using the b-spline method and visual observation from the dentist. This study indicated the thickness of tertiary dentin can be measured by this program with an accuracy of 94.2%. Therefore, dentist can make tertiary dentin thickness prediction from patient’s radiograph.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki berbagai peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Akan tetapi, dengan adanya pandemi COVID-19 yang diikuti dengan kebijakan PSBB, Kondisi sebagian besar UMKM menjadi terganggu, mengalami penurunan, dan bahkan sampai gulung tikar. Salah satu UMKM yang mengalami penurunan dalam hal penjualan yaitu usaha Mie ayam dan Bakso 522 yang berlokasi jalan Jogja-Wonosari Km.17. pandemi COVID-19 yang telah berlangsung hampir setahun lamanya memberikan dampak menurunnya pendapatan harian, menurunnya jumlah dan kegiatan produksi. Tujuan kegiatan yang dilakukan melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) LP3M UMY ini adalah: 1). membantu mitra UMKM Mie ayam dan Bakso 522 untuk meningkatkan penjualannya dengan cara melakukan branding; 2). Melakukan promosi melalui media sosial intagram untuk memperkenalkan produk Mie ayam dan bakso 522 sehingga dapat dikenal tidak hanya oleh masyarakat Gunung Kidul. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah observasi dan wawancara yang kemudian dilanjutkan dengan :1). Merancang desain logo, kemasan, spanduk; 2) memperluas penjualan dan promosi melalui media sosial instagram. Hasil dari pengabdian berupa logo, bentuk packaging baru dan media sosial instagram Mie ayam 522 untuk meningkatkan brand awareness dan meningkatkan penjualan Mie ayam 522.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.