The need for pectin in Indonesia is inscreasing every year. Indonesia relies on pectin import to fulfill domestic pectin needs. So it is necessary to search for sources of raw materials that contain pectin, one of which is banana peel waste. Pectin in banana peels can be extracted using acid solvents. This study aims to determine the effect of the ratio of banana peel powder and solvents (1:40, 1:50, and 1:60) to the yield and quality of pectin extracted. The acid solvent used was 5% citric acid, and the extraction was conditioned at 90 °C for 120 minutes. Pectin which has been extracted from banana peels is in powdered form, brownish, and odorless. The results showed that the optimum solvent/solid ratio was 1:50 with a quantity of yield, equivalent weight, methoxyl content, galacturonic acid content, and esterification degree were 10,68%, 958 mg, 3,54%, 196% and 14,84% respecively. FTIR analysis indicated that pectin from banana peels extract had characteristic near to comercial pectin. Keyword: pectin extraction, ratio peel powder and solvents, citric acid volume Kebutuhan pektin di Indonesia cenderung meningkat di setiap tahun dan lebih mengandalkan pektin impor untuk memenuhi kebutuhan pektin dalam negeri. Oleh karena itu perlu dilakukan pencarian sumber bahan baku yang memiliki kandungan pektin, diantaranya adalah kulit pisang. Pektin dalam kulit pisang dapat diekstrak menggunakan pelarut asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume asam yang ditambahkan pada serbuk kulit pisang raja nangka dengan rasio 1:40, 1:50, dan 1:60. Pelarut asam yang digunakan adalah asam sitrat 7% dengan suhu estraksi 90 °C dan lama waktu ekstraksi 120 menit. Pektin yang telah diekstrak dari kulit buah pisang ini berbentuk serbuk, berwarna kecoklatan, dan tidak berbau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio bahan/pelarut adalah 1:50 dengan hasil rendemen, berat ekivalen, kadar metoksil, kadar galakturonat, dan derajat esterifikasi berturut-turut adalah 10,68%, 958 mg, 3,54%, 196% dan 14,84%. Analisis dengan FTIR menunjukkan bahwa bilangan gelombang yang muncul pada pektin dari kulit pisang ini memiliki karakteristik yang sama dengan pektin komersial. Kata kunci: ekstraksi pektin, volume asam sitrat, rasio bahan dan pelarut
ABSTRAKModifikasi bahan pembuatan minuman kombucha akan mempengaruhi hasil akhir atau organoleptik dan sifat fisikokimia dari produk minuman kombucha. Gula pada kombucha berpengaru dalam hasil fermentasikombucha. gula akan digunakan oleh khamir dalam proses metabolisme hingga menghasilkan alkohol dan CO2.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi dan jenis kopi terhadap organoleptik dan pH minuman kopi aren kombucha. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor yaitu lama fermentasi dan jenis bubuk kopi. Analisis yang dilakukan meliputi uji organoleptik dan pH. Berdasarkan data yang didapatkan menyatakan bahwa fermentasi berpengaruh terhadap perubahan pH dan kesukaan atau penerimaan panelis pada minuman kopi aren kombucha. Selain itu jenis kopi berpengaruh terhadap organoleptik minuman kopi aren kombucha.Kata kunci: kopi kombucha, lama fermentasi, kopi arenABSTRACTModification of the ingredients for making kombucha will affect organoleptic and physicochemical properties of kombucha beverage products. Sugar in the kombucha has an effect on the kombucha fermentation. Sugar will be used by yeast in the metabolic process to produce alcohol and CO2. This study aims to determine the effect offermentation time and type of coffee on organoleptic and pH of kombucha palm coffee beverage. This study uses a completely randomized design with 2 factors, fermentation time and the type of coffee. The analysis carried out included organoleptic and pH tests. Based on the data obtained that fermentation affects the change in pH and preferences or acceptance of panelists in the Kombucha palm coffee beverage. In addition, the type of coffee has an effect on the organoleptic of Kombucha palm coffee beverage.Keywords: kombucha coffee, fermentation time, palm coffee
Waktu fermentasi berpengaruh terhadap derajat keasaman dan sifat fisik minuman kombucha. Semakin lama proses fermentasi maka diasumsikan pH dari minuman kombucha akan semakin rendah Tujuan utama dari proses pemanasan dalam industri makanan adalah untuk pengawetan. Selama proses pemanasan, aktivitas mikroba akan berkurang, mencegah adanya pertumbuhan dari mikroba serta mencegah terjadinya reaksi kimia yang tidak diinginkan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemanasan terhadap karakteristik fisik minuman kombucha teh hijau. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik yang meliputi nilai pH, warna, aroma dan rasa dari minuman kombucha setelah pemanasan pada waktu pemanasan yang berbeda
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri indigenus dalam mendekolorisasi limbah cair gula rafinasi dalam berbagai pH.Penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan rancangan acak lengkap dengan 3 kali pengulangan. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa: 1) jumlah bakteri indigenus pendekolorisasi limbah; 2) pengukuran nilai dekolorisasi; 3) nilai Log TPC; 4) identifikasi tiga bakteri dengan nilai dekolorisasi tertinggi. Hasil isolasi dan uji dekolorisasi menunjukkan bahwa terdapat sembilan bakteri indigenus yang mampu mendekolorisasi zat warna melanoidin. Sembilan bakteri indigenus tersebut yang memiliki kemampuan dekolorisasi terbaik secara berturut-turut yaitu DC2, DC4 dan DC1 dengan nilai dekolorisasi masing yaitu, 29,59±0,061, 23,68±0,055, dan 22,85±0,038. Adapun nilai Log TPC berkisar antara 9,2 – 4,5. Sedangkan pH terbaik untuk dekolorisasi ketiga bakteri tersebut adalah 11. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa ketiga bakteri terbaik tersebut adalah Bacillus sp dan Pseudomona diminuta. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menguraikan melanoidin atau dekolorisasi limbah cair gula rafinasi dapat menggunakan bakteri indigenus yg bias diisolasi dari limbah itu sendiri.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.