Educational and cultural development is strongly influenced by external conditions such as social, cultural, economic, technological, and political. So, there is a strong need to educate their effect. Some of the effects of external conditions on education and culture can be explained. a higher population puts Indonesia in an increasingly important position in the global arena. In Indonesia, this wonder happens in light of the fact that the procedure of statistic progress that created since a couple of years back was quickened by our accomplishment in diminishing fruitfulness rates, improving the nature of wellbeing and the achievement of improvement programs since the New Order time as of recently. Along these lines, Indonesia has a statistic reward which is a reward or opportunity (fateful opening) appreciated by a nation because of the huge extent of the beneficial populace (age extend 15-64 years) in the development of the populace it encounters. At that point a parameter called "reliance proportion", which is the proportion that shows the correlation among beneficial and non-gainful age gatherings. This proportion likewise shows what number of inefficient individuals whose lives must be borne by the gainful age gathering. The lower the dependency ratio of a country, the more the country is to get a demographic bonus as future development capital.
This service aims at this service is Building a pattern of Democratic Care and Building the values of Religion. It should be understood that the family is two or more individuals who live in one household because of the relationship of blood, marriage and interacting with one another, having their respective roles by creating and maintaining a culture. The environment that is first encountered by children is the family environment. In the family of course there are religious values born from generation to generation and carried by the family. Whereas religious experience is an element of feeling in religious consciousness, namely the feeling that leads to beliefs generated by actions or amaliyah. Suka Julu Village Hamlet III Jumpa is one of the villages located in Karo land with diverse religious communities although it is dominated by Karo tribes in the area around Berastagi city. In customs, girls are not allowed to talk with their father. In addition, there is still a lack of planting of religious values. There are still those who do not have strong religious beliefs, so that on Christmas day, there are still Muslims who follow Christian activities and vice versa. This is certainly confusing for children. So that it will give birth to children who lack confidence. Personality dynamics actively influence human activities. Spiritual energy functions to regulate spiritual activities such as thinking, remembering, observing and so on. The instinct function regulates primary needs: eating, drinking and sexual. The ego has the function of adjusting impulse adjustment with objective reality. While Super Ego functions as a giver of inner rewards (satisfied, happy, successful) and punishment (guilt, sin, regret). The reward is played by the ideal ego, and inner punishment is carried out by the conscience. This activity was carried out to foster democratic upbringing and religious values in families in various religious environments in a tribe.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran Strategy Self Regulated Learning pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Medan Area. Self regulated learning adalah kemampuan seseorang untuk mengelola secara efektif pengalaman belajarnya sendiri dengan berbagai cara sehingga mencapai hasil belajar yang optimal. Mahasiswa dikatakan telah menerapkan self regulated learning apabila mampu mengaktifkan metakognisi, motivasi dan tingkah laku dalam proses belajar mereka sendiri tanpa diperintah dan diajarkan oleh orang lain. Terdapat keinginan dan dorongan dari dalam diri mereka sendiri untuk menerapkan langkah-langkah dan strategi mengontrol proses belajar secara mandiri. Penelitian ini bersifat analisis statistik deskriptif (deskriptif artinya bersifat memberi gambaran). Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa hampir keseluruhan sampel hanya melakukan satu atau dua strategi dan tidak melakukan keseluruhan strategi. Hal inilah yang mempengaruhi pencapaian indeks prestasi kumulatifnya menjadi kurang maksimal.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan body image ditinjau dari masa perawatan pada wanita. Body Image adalah evaluasi yang dimiliki seseorang tentang penampilan fisiknya terutama bagian tubuh mulai dari ujung rambut hinga kaki berdasarkan persepsi dan perasaan. Penelitian ini dilakukan di Oryza MS Glow Medan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif komparatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 82 wanita yang ditentukan dengan teknik purpossive sampling. Pengumpulan data menggunakan model skala likert melalui skala body image. Analisis data menggunakan teknik analisis one way anova. Reliabilitas menggunakan teknik koefisien alpa cronbachsebesar 0,955 dapat dinyatakan reliabel. Uji homogenitas penelitian sebesar 0,226 dapat dikatakan homogen. Mean hipotetik variabel body image sebesar 80. Mean empirik body image dalam masa perawatan 3 bulan sebesar 64,607. Mean empirik body image dalam masa perawatan 6 bulan sebesar 86,423. Mean empirik body image dalam masa perawatan 12 bulan sebesar 105,571. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, maka diperoleh nilai koefisien perbedaan Anova dengan koefisien F= 1453, 060 dengan P= 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan yaitu ada perbedaan body image ditinjau dari masa perawatan pada wanita dengan asumsi semakin lama masa perawatan maka semakin positif body image wanita. Oleh karena itu dalam penelitian ini hipotesis diterima.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan berfikir positif dengan makna hidup pada pasien penyakit kanker di RSUD Dr. Pirngadi Medan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik pengambilan data menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 52 orang. Skala yang digunakan adalah skala berfikir positif menurut Albrecht (1980) yang berjumlah 32 aitem, sedangkan makna hidup menurut Frankl (1992) yang berjumlah 54 aitem. Reliabilitas skala berfikir positifrbt= 0,935, reliabilitas skala makna hiduprbt = 0,928. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi Product Moment digunakan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Dengan menggunakan SPSS versi 18,0. Hasil analisis diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara berfikir positif dengan makna hidup, dimana rxy = -0,038 ; p= 0.000< 0,010. Hasil lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah berfikir positif tergolong tinggi sebab nilai rata-rata empirik yang diperoleh yaitu 112.942 lebih besar dari nilai rata-rata hipotetik yaitu 77.5 dengan selisih yang melebihi nilai SD atau SB yang besarnya 9,116, sedangkan makna hidup juga tergolong tinggi sebab nilai rata-rata empirik yang diperoleh yaitu 157.134 lebih besar dari nilai rata-rata hipotetik yaitu 115 dengan selisih yang melebihi nilai SD atau SB yang besarnya 15,321. Dari hasil penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.