Higher education has great demands and responsibilities to ensure their student graduates as highly competent human resources. Thus, effective and efficient management is required for higher education’s business process. To ensure their quality in process and result, compliance with national regulations and standards related to higher education is a must, and quality conformity with international standards is also one of the efforts of higher education institutions to improve their quality and competitiveness. ISO 21001:2018 is one of the international standards and best practice management systems for educational organizations that are widely used by various higher education institutions in the world. Considering Politeknik STMI Jakarta’s vision for resulting competent human resources, and that it is not yet certified by ISO 21001: 2018, this study is conducted to know the extent of readiness of Politeknik STMI Jakarta towards implementation and certification of ISO 21001:2018. The method used is the gap analysis method between conditions existing in Politeknik STMI Jakarta to ISO 21001:2018 standard. The results showed that the level of readiness of Politeknik STMI Jakarta is 88.85% which showed that the implementation of the clause requirements is mostly carried out but not consistently. The conclusion that can be drawn from the research is that Politeknik STMI Jakarta is ready to implement and carry out ISO 21001: 2018 certification.
Teknologi membawa disrupsi dalam berbagai hal, mulai dari kecepatan dari produksi barang, perubahan pola permintaan dan membawa konsekuensi ke lingkungan dan menyebabkan masalah serius limbah elektronik Rantai pasok terbalik sebagai bagian dari ekonomi sirkular menjadi salah satu cara untuk mengurangi dampak lingkungan dari perubahan teknologi yang begitu pesat. Penelitian kerangka kerja sistem dinamik lebih banyak terfokus pada forward logistics dan belum banyak penelitian pada reverse logistics karena kompleksitas alami yang dimilikinya. Namun demikian kerangka kerja sistem dinamik yang dijadikan model dasar untuk pengembangan sudah cukup komprehensif memasukkan kompleksitas faktor-faktor yang penting dan berpengaruh dalam modelnya. Salah satu faktor penting dalam reverse logistics pada rantai pasok terbalik adalah adanya pengembalian produk, dalam penelitian ini merupakan telepon seluler. Untuk itu pada penelitian ini, penulis berusaha memasukkan variabel tambahan yaitu variabel kesadaran pengembalian produk dari stakeholder utama dalam rantai pasok terbalik, yaitu konsumen, retailer dan pemanufaktur untuk membantu meningkatkan tingkat pengembalian produk pada model eksisting dengan skenario pengembalian produk ke manufatur sebagai alternatif produksi tambahan selain opsi produksi. Penelitian ini melakukan simulasis sistem dinamik dan melihat seberapa besar pengaruh dari variabel yang ditambahkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kesadaran meningkatkan pengembalian produk bahkan ketika tidak ada faktor-faktor lain yang berpengaruh. Penelitian lanjutan dapat dilakukan untuk melihat pengaruh variabel tambahan pada 2 skenario lain pada model dasar.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.