Teori interksionisme simbolik (symbolic interactionism), merupakan salah satu teori dalam pendekatan kualitatif yang dianggap sesuai untuk menganalisis fenomena di bidang ilmu perpustakaan dan informasi. Inti kajian ilmu perpustakaan dan informasi yang mendasar adalah bagaimana para profesional informasi khususnya dan masyarakat pada umumnya melakukan tindakan terhadap pengetahuan atau informasi. Pakar yang pertama kali memperkenalkan teori interaksionisme simbolik adalah Jesse Shera. Teori interaksi simbolik berangkat dari pemikiran bahwa realitas sosial merupakan sebuah proses yang dikonstruksi secara dinamis, dan didasari oleh tiga premis Herbert Blumer. Lembaga informasi, seperti perpustakaan, pusat informasi, pusat arsip, dan museum merupakan tempat pengelolaan pengetahuan. Perpustakaan, lembaga yang paling dekat dengan masyarakat, merupakan sebuah panggung di mana simbol-simbol ilmu pengetahuan dipentaskan. Sebagai pengelola pengetahuan, profesional informasi memainkan peran strategis, terutama dalam membangun masyarakat pembelajar, yang menjadi fondasi bagi terbentuknya masyarakat informasi. Sayangnya, kondisi lembaga informasi dikelola oleh profesional informasi dengan citra diri yang tampak buruk; dan gaya hidup masyarakat yang cenderung hedonis dan konsumtif, serta berbudaya visual. Dapat disimpulkan bahwa teori dan metode interaksionisme simbolik di bidang ilmu perpustakaan dan informasi perlu dikembangkan lebih jauh. Pengetahuan di masa lalu menjadi makna yang berarti bagi status seseorang, di masa sekarang, menjadi modal inte lektual atau modal budaya bagi relasi kuasa di segala aspek kehidupan. Di masa glo ba lisasi ini, di mana interaksi antar individu semakin intens dan semakin bersifat virtual, simbol-simbol pengetahuan yang digunakan juga semakin variatif.
Background of the study: Dissemination of health information that is not properly managed can result in a lack of public knowledge in maintaining their health and lead to serious health problems, such as stunting.Purpose: The purpose of this study was to explore the use of Instagram as a tool for disseminating information related to stunting intervention in Indonesia.Method: This study used content analysis method to identify and analyze 354 uploads with the hashtag #cegahstunting on Instagram from August 2017 until December 2018.Findings: Results showed that most campaign messages were directly related to health, which were dominated by content about preventive efforts aimed at general audience. Most uploaders were organizations, namely the government and non-profit institutions.Conclusion: It is concluded that the role of individuals can be enhanced as relevant and trusted sources in creating and disseminating stunting-related information in Indonesia through social media. Information makers need to pay attention to the characteristics of the target group and the media used in order to create effective messages
Penelitian ini membahas mengenai penerapan berbagi pengetahuan di Perpustakaan di lingkup Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah DKI Jakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi makna pada proses berbagi pengetahuan yang dilakukan oleh staf perpustakaan dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen, selama Februari hingga April 2019. Penentuan informan menggunakan snowball sampling, dan diperoleh 10 informan dari enam perpustakaan di lingkup KKP wilayah DKI Jakarta. Data dianalisis dengan membuat pengelompokan berdasarkan kategori berdasarkan konsep berbagi pengetahuan, yang kemudian diinterpretasi. Temuan menunjukkan bahwa kegiatan berbagi pengetahuan telah diterapkan oleh masing-masing staf perpustakaan sejak lama namun tidak terstruktur. Penerapannya dilakukan melalui sarana formal seperti Sinau SLiMS, Bimbingan Literasi, Rapat, dan Forum, dan sarana informal melalui diskusi, media sosial seperti whatsapp dan email. WAG dimanfaatkan secara lebih maksimal. Faktor yang mendorong staf dalam berbagi dipicu oleh right sizing organisasi yang mengubah struktur organisasi. Hilangnya fungsi pepustakaan mempengaruhi anggaran, jabatan, dan berkurangnya jumlah sumberdaya manusia di dua perpustakaan; berkurangnya kegiatan berbagi pengetahuan antar staf perpustakaan; minimnya imbalan yang berdampak pada turunnya motivasi staf dalam berbagi pengetahuan. Simpulan menunjukkan bahwa penerapan berbagi pengetahuan oleh staf Perpustakaan berjalan kurang efektif. Hal tersebut terlihat dari tidak adanya kebijakan danprogram khusus, sehingga berdampak pada hilangnya rasa keterikatan atau tanggung jawab untuk melakukan kegiatan berbagi pengetahuan. Sarannya adalah organisasi perlu menciptakan kebijakan atau program khusus yang memungkinkan staf membangun keterikatan/rasa tanggung jawab dalam berbagi pengetahuan; menciptakan database atau sistem informasi yang berorientasi pada pemustaka yang mampu menangkap pengetahuan tacit dalam kognisi staf dan mampu mengakomodasi diskusi online; serta menambah jumlah staf perpustakaan.
ini membahas mengenai modal sosial yang terbentuk dalam layanan sehari-hari Perpustakaan Umum Kota Depok dilihat dari unsur kepercayaan, jaringan, dan norma. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan proses pembentukan modal sosial dalam kegiatan layanan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Penelitian menggunakan teknik purposive sampling, dengan informan yang mencakup pustakawan dan pemustaka. Penjaringan data dilakukan dalam bulan Januari hingga Juni 2018. Metode analisis data dilakukan dengan menginterpretasikan data berdasarkan konsep modal sosial. Layanan perpustakaan meliputi 10 jenis layanan dan praktik kegiatan perpustakaan meliputi 2 jenis kegiatan (gerakan memasyarakatkan gemar membaca dan pemberian penghargaan kepada pembaca terbaik), proses modal sosial yang terbentuk merupakan hasil tindakan proaktif pustakawan. Interaksi menunjukkan bahwa pemustaka kurang disiplin dalam menaati peraturan. Kesimpulan menunjukkan bahwa modal sosial dalam layanan Perpustakaan Umum Kota Depok didominasi oleh unsur jaringan sosial, kedua pihak saling membantu dan bekerjasama. Namun kontribusi unsur kepercayaan dan norma terlihat rendah. Saran yang diajukan adalah menerapkan perpanjangan masa peminjaman buku dan yang dapat dilakukan melalui internet/telepon; menerapkan peraturan secara lebih intensif; dan meningkatkan hubungan dengan pemustaka. Implikasi penelitian ini adalah mengembangkan konsep modal sosial dalam layanan perpustakaan umum sebagai modal membangun jaringan sosial.
Introduction. This study aims to identify research data curation activities and business processes at PDDI LIPI Data Collection Methods. This research used a case study approach with interviews and observations of five informants from June to July 2021. Data Analysis Three stages of coding are used to sort, identify, and associate categories with existing theories. Presentation of data was conducted through the description of entities from business processes based on the business process model and notation (BPMN). Results and Discussion. Four main activities of the curation process were carried out. The data owners and curators become actors in the process, and between the two requires trust, communication, and collaboration in their implementation. In addition, validation of the business processes was conducted to show that the process has been running scientifically. Conclusion. The flow of knowledge in these activities is documented in a structured manner based on mapped business procedures and processes. It is necessary to conduct periodic reviews and analyzes of time and resources. Further research should focus on human resources, policy documents, and facilities related to research data curation activities.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.