This research aims to describe the politeness strategies of UPS Tegal students' language proficiency in communicating with lecturers through WhatsApp media. This type of research is qualitative descriptive. Data used in research this is what UPS Tegal students said to the lecturer when communicating through WhatsApp media. The method of providing data in this study was the method of listening with tapping techniques as a basic technique, followed by a skillful and involved listening and note taking technique. Data analysis method used is the pragmatic matching method. Presentation of data analysis is the informal method. The results showed that there were four politeness strategies used, which were straightforward strategies, indirect strategies, positive politeness strategies, and negative politeness strategies. (1) A straightforward strategy in the form of very short, firm, and straightforward speeches with concise, concise, direct targets. Speech with this strategy is a polite speech. (2) Indirect strategies of declarative speech intended to govern (imperative). (3) Positive politeness strategies in the form of sympathy, involving speakers and interlocutors in one activity, giving reasons, and giving gifts. (4) Negative politeness strategies in the form of speech containing pessimism, humbling, apologizing, and asking questions
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis peralihan kode dan pencampuran kode, faktor yang memengaruhi terjadinya peralihan dan pencampuran kode pada proses belajar di TK Pertiwi Longkeyang, Bodeh, Pemalang, serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan pendekatan yang digunakan. Sumber data adalah tuturan yang terjadi pada proses belajar di TK Pertiwi Longkeyang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang. Penyediaan data penelitian menggunakan metode observasi dan menggunakan teknik rekam, teknik catat. Berdasarkan hasil penelitian terdapat alih kode dan campur kode. Alih kode dibagi menjadi dua jenis yaitu alih kode ke dalam dan alih kode ke luar, Alih kode ke dalam terdapat 5 data, alih kode ke luar 3 data. untuk campur kode terdapat dua jenis yaitu campur kode ke dalam 14 data. Faktor yang memengaruhi terjadinya alih kode dan campur kode pada proses belajar di TK Pertiwi Longkeyang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang , yaitu faktor lingkungan, faktor suasana, faktor keterbatasan kosa kata dan faktor penggunaan istilah yang dikenal. Implikasinya dapat diterapkan pada pembelajaran bahasa Indonesia yaitu teks negosiasi.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsi wujud tindak tutur banci di Kota Tegal, (2) mendeskripsi fungsi tindak tutur banci di Kota Tegal, (3) mendeskripsi pola interaksi verbal tindak tutur banci di Kota Tegal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif, sedangkan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan sosiopragmatik. Data yang diperoleh berupa tuturan banci di Kota Tegal. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak catat dengan teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Metode analisis data yang digunakan menggunakan metode padan dan penyajian hasil secara informal. Hasil penelitian ini ditemukan tujuh wujud tuturan dan lima fungsi tuturan. Tujuh wujud tuturan tersebut diantaranya tindak tutur konstatif, tindak tutur performatif, tindak tutur representatif, tindak tutur direktif, tindak tutur ekspresif, tindak tutur komisif, dan tindak tutur deklratif. Fungsi yang terkandung dalam tuturan tersebut diantaranya fungsi representatif, fungsi direktif, fungsi ekspresif, fungsi komisif, dan fungsi isbati. Pola interaksi verbal yang ditemukan yaitu pola [T-B] dan pola [I-Ir-T-B].
Pada artikel ini penulis mengkaji bentuk tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam vlog di YouTube Nihongo Mantappu milik Jerome Polin yang berjudul “JIKA AKU MENJADI MENTERI PENDIDIKAN…”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tindak tutur ilokusi menurut teori Austin yang dikembangkan menjadi lima bentuk, antara lain representatif atau asertif, komisif, direktif, ekspresif, dan deklaratif yang ada dalam video tersebut. Alasan lain yang mendasari penelitian ini adalah untuk menjelaskan maksud dan tujuan tuturan yang diucapkan Jerome Polin dalam video berbentuk opini yang membahas topik pendidikan. Jenis riset ini menggunakan pendekatan pragmatik dengan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan teknik studi dokumen, teknik simak, dan teknik catat. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tindak tutur ilokusi dalam vlog YouTube Nihongo Mantappu milik Jerome polin yang berjudul “JIKA AKU MENJADI MENTERI PENDIDIKAN INDONESIA…” meliputi (1) 30 tuturan representatif atau asertif, (2) 3 tuturan komisif (3) 4 tuturan direktif, (4) 1 tuturan ekspresif, dan (5) 1 tuturan deklaratif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.