ABSTRAK PENENTUAN ARUS SPOT PLASMA DAN ARUS PLASMA LUCUTAN BUSUR PADA SISTEM SUMBER ELEKTRON KATODE PLASMA MENGGUNAKAN TEKNIK KOIL ROGOWSKI. Telah dilakukan eksperimen uji fungsi sistem elektrode ignitor dan sistem elektrode generator plasma untuk menentukan arus spot plasma dan arus plasma lucutan busur dengan teknik koil Rogowski. Sistem elektrode ignitor yang mendapat catudaya dari sistem IDPS dapat menghasilkan arus spot plasma 11,68 ampere dengan lebar pulsa sekitar 33 ms; nilai tersebut lebih besar dari rancangan mungkin karena komponen elektronik yang digunakan pada sistem IDPS tidak sesuai dengan yang direncanakan. Untuk sistem elektrode generator plasma yang mendapatkan catudaya dari sistem ADPS mampu menghasilkan arus plasma lucutan busur sekitar 103,15 ampere dengan lebar pulsa sekitar 96 ms, dan nilai ini sesuai dengan yang direncanakan. Berdasarkan nilai arus plasma lucutan busur ini dapat ditentukan rapat elektron plasma, yaitu sekitar 10,12 ´ 1019 elektron/m3 dan dengan nilai kerapatan elektron plasma ini, sistem elektrode ignitor dan generator plasma cukup baik jika digunakan sebagai sistem sumber elektron katode plasma.
ABSTRAKPENENTUAN MASSA TEREROSI UNTUK BERBAGAI MATERIAL KATODA IGNITOR. Sistem elektroda ignitor yang berfungsi menginisiasi lucutan plasma terdiri dari dua buah elektroda ignitor yang dilengkapi dengan satu unit sistem catudaya lucutan ignitor (Ignitor Discharge Power Supply) dengan 2 trafo flyback, dimana inti ferit flyback masing-masing berdiameter 1,3 cm dan 1,5 cm sehingga diperoleh arus spot plasma yang berbeda untuk kedua sistem elektroda ignitor. Arus spot plasma tergantung pada jenis material katoda. Semakin besar arus menuju katoda maka semakin besar spot plasma yang dihasilkan sehingga semakin besar pula material katoda yang tererosi. Dalam penelitian ini dilakukan uji fungsi sistem elektroda ignitor, dan dari hasil uji fungsi dapat ditentukan besarnya massa dan partikel material katoda ignitor yang tererosi untuk menentukan umur katoda akibat hilangnya bahan di permukaan katoda setelah terbentuk spot plasma. Hasil pengujian spot plasma pada permukaan katoda ignitor menggunakan material Mg, diperoleh arus spot plasma 13 A dan lebar pulsa 38 µdet, sedangkan untuk material Ag, Al, Cd dan Cu masing-masing diperoleh arus spot plasma 14,32 A, 12,34 A, 12,56 A dan 10,58 A lebar pulsa 22 µdet, 39 µdet, 38 µdet, dan 34 µdet. Material katoda yang paling baik untuk sistem elektroda ignitor adalah magnesium karena mempunyai laju erosi γ paling rendah (11,7 µg/C) sehingga tidak mudah tererosi dan rusak. Dari hasil pengujian spot plasma diperoleh massa katoda tererosi untuk material Mg yang paling rendah yaitu 5,78 nano gram dan katoda akan berkurang sepanjang 11,75 μm, sedangkan massa katoda tererosi paling tinggi adalah Cd (laju erosi 43,9 µg/C) sebesar 20,95 nano gram, dimana katoda akan berkurang sepanjang 85,67 μm
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.