The family is the closest person who has an important role in the treatment of pulmonary tuberculosis. The treatment process for a long period of time is certainly one of the reasons for pulmonary TB sufferers to experience the withdrawal of medication so that the family becomes a supporting factor for the successful treatment of family members with pulmonary TB. Many efforts have been made by the government to increase family knowledge about pulmonary tuberculosis and its treatment in the hope that the family will be able to accompany taking medication for family members with pulmonary tuberculosis. This is also the basis for the Community Service team of the Nursing Department of the Ministry of Health Kendari to increase family empowerment in accompanying patients to take medication
Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan di mana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan saraf rahim dalam keadaan utuh serta berat di atas 500 gram. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya seseorang untuk memelihara kebersihan dirinya secara keseluruhan tubuh untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Data rekam medik RSU Dewi Sartika Kendari, jumlah ibu yang bersalin pada tahun 2016 persalinan sectio caesarea sebanyak 496 orang, kemudian pada tahun 2017 persalinan sectio caesarea sebanyak 586 orang, dan pada tahun 2018 dengan jumlah persalinan sectio caesarea sebanyak 669 orang. Tujuan : untuk mengetahui asuhan keperawatan pasien post natal care dengan sectio caesarea dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene. Hasil : Data diperoleh dari pengkajian langsung, wawancara, serta melihat catatan rekam medik pasien, dimana pada saat pengkajian didapatkan beberapa keluhan yang dikeluhkan klien dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri atau personal hygiene klien sehingga dilakukan penegakkan diagnosa dimana diagnosa yang diangkat pada kasus ini adalah defisit perawatan diri : mandi. Intervensi dilakukan sesuai dengan teori yang ada yaitu menggunakan Nursing Outcomes Classsification dan Nursing Intervention Classification, implementasi dilakukan selama 3 hari sehingga didapat kasil klien dapat melakukan perawatan kebersihan diri secara mandiri dengan sedikit bantuan dari perawat dan keluarga
Obesitas pada anak dapat berlanjut sampai dewasa disertai risiko penyakit penyerta seperti jantung koroner, stroke, penyakit kantung empedu, diabetes, hipertensi, hiperlipidemia, dan berbagai penyakit lainnya yang dapat menurunkan usia harapan hidup. Edukasi atau pendampingan gizi melalui konseling merupakan salah satu upaya mencegah masalah gizi dan kesehatan, karena dapat meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku untuk mencapai status gizi dan kesehatan yang optimal. Terdapat berbagai faktor penyebab kegemukan, antara lain asupan makanan berlebih, kurangnya aktivitas fisik, faktor genetik, hormonal, dan lingkungan. Minyak kelapa murni (VCO) mengandung 70-85% asam lemak rantai sedang (MCFAs) yang mudah teroksidasi dan tidak disimpan dalam jaringan lemak tubuh (adiposa), memberi rasa kenyang, serta membantu mengurangi selera makan. Dengan berkurangnya selera makan, maka asupan kalori dari makanan juga dapat berkurang, sehingga memungkinkan terjadinya penurunan berat badan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh konseling menggunakan buku saku dan pemberian VCO terhadap pengetahuan gizi, asupan zat gizi dan status gizi siswa SD obesitas di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ummushabri Pesri Kendari, pada Maret-Agustus 2018. Tipe penelitian ini adalah eksperimental semu dengan desain pra tes dan pasca tes. Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa SD obesitas kelas 4, 5, dan 6 berumur 10-12 tahun. Sampel sebanyak 30 orang, diambil secara purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji T berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada pengetahuan gizi, asupan energi, protein, dan karbohidrat pada subyek penelitian setelah dilakukan konseling gizi menggunakan buku saku “Gentas” dan pemberian VCO. Sedangkan pada asupan lemak, serat dan status gizi tidak terdapat perbedaan bermakna setelah pemberian intervensi.
Demam Thypoid adalah adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan, dan gangguan kesadaran (Lestari, 2016). Pemberian kompres hangat didaerah axilla mempunyai pengaruh yang baik dalam menurunkan suhu tubuh pada anak demam karena didaerah tersebut memiliki pembuluh darah yang besar. Di Indonesia pada tahun 2013 jumlah penderita demam thypoid sebesar 9.747 kasus pada penderita rawat inap (Kemenkes, 2013). RSUD Kota Kendari mencatat bahwa penderita thypoid pada anak tahun 2016 sebanyak 199 kasus, tahun 2017 sebanyak 234 kasus, dan pada tahun 2018 sebanyak 229 kasus (Rekam Medik dn SIRS RSUD Kota Kendari). Tujuan: Untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada anak demam thypoid dalam penurunan suhu tubuh. Metode: Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif yaitu dengan studi kasus. Hasil: Diagnosa Keperwatan yaitu hipertermi berhubungan dengan penyakit. Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam didapatkan evaluasi hasil suhu 37,0ºC, nadi 100 kali/menit, pernapasan 20 kali/menit, tekanan darah 110/70 mmHg, dan tidak ada peningkatan suhu kulit. Kesimpulan: kompres hangat dapat mengatasi peningkatan suhu tubuh.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitian pre and post control desain. Pada penelitian ini akan melihat efektifitas pemberian kue cucur tepung beras merah dalam menurunkan kadar glukosa darah penderita Diabetes Melitus di wilayah kerja puskesmas Kulisusu kabupaten buton utara. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 113 pasien rawat jalan di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu. Sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 30. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji statistik T Test, Hasil analisa menggunakan uji statistik Paired T Test diperoleh nilai t hitung 22,027 > t tabel 2,045 yang menunjukkan terdapat pengaruh pemberian kue cucur tepung beras merah terhadap kadar glukosa darah puasa penderita Diabetes Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu Kabupaten Buton Utara. Pemberian cucur beras merah ini mampu menekan laju kadar glukosa darah sebesar 42,4% pada kelompok perlakuan yang dilihat pada persen selisih rata-rata kadar glukosa darah puasa dan glukosa darah 2 jam PP, Terdapat pengaruh pemberian cucur beras merah terhadap kadar glukosa darah penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu Kabupaten Buton Utara ketika dilihat hasil analisis statistik nilai t hitung 22,027 > t tabel 2,045, yang mana produk tersebut mampu menekan laju kadar glukosa darah 2 jam PP sebesar 42,4% pada kelompok perlakuan. Produk cucur beras merah juga disukai oleh para panelis yang mana panelis tersebut merupakan penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Kulisusu Kabupaten Buton Utara setelah dilihat dari beberapa aspek penilaian seperti warna, aroma, rasa dan tekstur.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.