Pemetaan digital dapat menghasilkan analogi digital dari singkapan sebagai representasi dan gambaran kondisi bawah permukaan pada daerah yang memiliki kesamaan karakteristik geologi. Penerapan metode ini memungkinkan interpretasi dan pengukuran fitur geologi secara digital untuk keperluan karakterisasi reservoar hidrokarbon. Selain itu, metode ini tidak memerlukan biaya tinggi seperti akuisisi seismik atau wireline logging, schingga eksplorasi hidrokarbon, khususnya untuk mengetahui karakter reservoar jauh lebih mudah dan murah. Penelitian ini dilakukan di wilayah Desa Binangun, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, karena memiliki penyebaran Formasi Ngrayong yang cukup baik. Tujuan penelitian ini adalah memetakan secara digital singkapan batuan untuk memberikan gambaran awal karakteristik reservoar serta menghitung reservoar quality index (RQI). Metode pemetaan digital ini menggunakan kamera digital, quadcopter drone, dan perangkat global positioning system. Integrasi data pemetaan digital menghasilkan model fasies, properti (porositas dan permeabilitas), serta model RQI. Berdasarkan model RQI didapatkan tiga potential flow units, yakni high quality (porositas 25-35%, permeabilitas 500 mD), medium - high quality (porositas 27 - 30%, permeabilitas 90 - 500 mD) dan medium quality (porositas 24 - 33%, permeabilitas 85-95 mD). Metode pemetaan digital berhasil menggambarkan karakterisasi reservoar dan memberikan informasi lebih banyak pada daerah yang sedikit ataupun tidak memiliki data bawah permukaan, serta dapat mengurangi resiko dan ketidakpastian di bawah permukaan.
In recent years, digitalization of the outcrop technique is a powerful tool - for detailed analysis on the geo-software. Thus, the integration between outcrops and subsurface data for reducing the subsurface uncertainties. This provides the impetus to propose and accomplish a holistic understanding of the architecture and geometry of the deltaic system and to provide an exhaustive analysis of their sedimentary processes. This study investigates the temporal and spatial distribution of deltaic sandstone using a combination of 3D Digital Outcrop Model (DOM) application and traditional geologic mapping of Balikpapan Formation in the Kutei Basin. Our study has successfully revealed that DOM is an excellent method to better understand the depositional process and facies architecture within the heterogeneity of deltaic system. The classification scheme presented in this study is also applicable to other sedimentological settings worldwide.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.