Studi mengenai status keberlanjutan dari pengelolaan sampah dari DKI Jakarta secara terpadu di TPST (Pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Bantargebang Bekasi masih cukup terbatas, dan umumnya hanya membatasi pada lingkup pencemaran, masalah sosial, dan isu perluasan kawasan TPA. Salah satu konsep pembangunan TPA tersebut adalah pengelolaan TPST yang lebih ramah lingkungan, berteknologi, dan terkoordinasi. Studi ini berfokus pada evaluasi pengelolaan sampah terpadu di TPST Bantargebang saat ini. Melalui studi inipun, dapat ditemukan informasi status keberlanjutan pengelolaan sampah terpadu di TPST Bantargebang Bekasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, meliputi data primer dan sekunder. Data primer dihimpun dari wawancara pakar, sedangkan data sekunder dari laporan, jurnal dan hasil-hasil kajian berbagai instansi terkait. Teknik analisis menggunakan multi-dimensional scalling Rapfish yang diintegrasikan ke dalam perangkat lunak R statistik. Hasil studi menunjukkan status keberlanjutan pengelolaan sampah terpadu di TPST-Bantargebang antar stakeholder sangat beragam, secara rataan nilai indeks multidimensional berkisar di 51,71 pada tingkat determinasi 97 persen dan menghasilkan 15 atribut sensitif yang berpengaruh terhadap pengelolaan sampah terpadu di TPST-Bantargebang. Simpulannya, secara keseluruhan status keberlanjutan pengelolaan sampah terpadu di TPST-Bantargebang termasuk dalam kategori berkelanjutan (lulus).
Penetuan mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) didasarkan pada keberadaan lahan kosong yang digunakan menjadi tempat pembuangan sampah. Hal ini berdampak pada timbulnya bau yang tidak sedap dan mengganggu pemandangan. Tujuan kegiatannya pemberian pelatihan pembuatan pupuk kompos skala keluarga menggunakan metode takakura, dan pendampingan penghijauan tanaman rumah dan pekarangan berbasis kompos buatan sendiri. Sasaran kegiatan PkM adalah meningkatkan kebersihan di lingkungan warga dan meningkatkan penghijauan menggunakan pupuk kompos buatan sendiri. Alat dan bahan yang dipergunakan standar umum metode takakura. Hasil kegiatan diketahui bahwa pelatihan dengan menggunakan hasil kompos metode takakura diakui oleh warga sebagai pratik yang mudah, sedernaha, dan bermanfaat untuk penghijauan lingkungan. Diharapkan pengaruh dampaknya adalah masyarakat dapat mengaplikasikannya di rumah dan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya secara bertahap dimulai dari skala mikro di rukun warga.
Laboratorium lingkungan salah satu penghasilkan limbah B3 yang berbahaya yang berasal dari hasil analisis COD. Limbah ini banyak mengandung Krom yang sangat tinggi. Keracunan Kromium dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru, maka limbah krom harus diolah sebelum dibuang keperairan. Dalam penelitian ini, kemampuan adsorpsi karbon aktif dan zeolit terhadap limbah krom dari limbah laboratorium dipelajari. Tahapan analisisnya meliputi preparasi sampel limbah, penentuan berat optimum dan waktu optimum adsorpsi kromium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon aktif efisien pada berat 7 gram dan waktu serapan 90 menit dengan nilai kapasitas dan efisiensi adsorpsi sebesar 0,43 mg/l dan 99,37% sementara zeolit efisiensi pada berat 10 gram dan waktu serapan 120 menit dengan nilai kapasitas dan efisiensi adsorpsi sebesar 0,47 mg/l dan 99,32 %. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya kompetisi dengan logam-logam yang ada dalam limbah. Akan tetapi penyerapan krom oleh zeolit lebih sedikit ampas yang dihasilkan dan biaya produksi yang dibutuhkan
Limbah laundry yang belum diolah secara efektif dapat mengakibatkan pencemaran air. Peringatan awal (early warning system) mengenai potensi bahaya perlu dilakukan agar limbah laundry dapat diolah secara baik dan benar sehingga tidak menimbulkan pencemaran bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai toksisitas akut (LC50) limbah Laundry dan menentukan bahaya dari cemaran limbah laundry berdasarkan ekokinetika bahan pencemar. Penelitian ini dilakukan di laboratorium PT Sky Pacific Indonesia. Karakteristik limbah laundry “A” dibandingkan dengan baku mutu air limbah sesuai PERMEN LH No. 5 Tahun 2014, diperoleh hasil kandungan terbesar dalam limbah adalah surfaktan sebesar 183,10 mg/L. Parameter surfaktan, BOD5, COD, TSS, dan pH melebihi nilai baku mutu lingkungan, sedangkan untuk parameter fosfat serta minyak dan lemak masih berada dibawah nilai baku mutu lingkungan. Uji toksisitas akut dilakukan dengan metode OECD 203 menggunakan biota uji ikan mas (Cyprinus carpio) dan diperoleh nilai LC50-96 jam limbah laundry “A” sebesar 2210 mg/L. Hasil pengujian LC50-96 jam limbah laundry “A” yang dibandingkan terhadap 3 kategori akut yang disyaratkan oleh GHS (Globally Harmonized System of Classification and Labelling of Chemicals), dinyatakan tidak berbahaya akut bagi populasi ikan di perairan. Hal ini dibuktikan belum timbul bahaya terhadap kolam budidaya ikan, tanaman, dan masyarakat sekitar Desa Sasak Panjang secara langsung.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.