Kurikulum merupakan sentral atau pusat kegiatan pendidikan yang sangat mempengaruhi terlaksananya proses belajar mengajar. Akibat besarnya pengaruh kurikulum terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, maka perlu pengembangan terhadap kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar mengajar. Salah satu pakar pendidikan Kristen yang memberikan sumbangsih terhadap kurikulum di gereja adalah Maria Harris. Pengembangan kurikulum Maria Harris menawarkan wawasan baru tentang desain model kurikulum pendidikan Kristen, yang dalam hal ini dapat dikenali dari desain dan karakteristik estetika "pendidikan". Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain kurikulum PAK Sekolah Minggu dengan menggunakan teori Maria Harris. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang mengacu pada penelitian pustaka, di mana peneliti akan menggunakan berbagai literatur seperti buku-buku ataupun artikel-artikel dan sumber lainnya yang akurat dan berkaitan dengan penerapan kurikulum Maria Harris terhadap penyusunan Pendidikan Agama Kristen Sekolah Minggu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan kurikulum Maria Harris dapat membantu gereja untuk dapat memenuhi tugas dan panggilannya melalui tahapan-tahapan dalam menyusun kurikulum Sekolah Minggu.
Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan kearifan lokalnya, hal ini bisa dilihat dari jumlah suku bangsa dan bahasa yang terdapat di Indonesia. Marsiadapari dan Gugur Gunung merupakan salah satu ciri khas bangsa yang harus dilestarikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Proses pelestarian kearifan lokal ini sangat efektif dilakukan melalui pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah. Tujuan penelitian dalam artikel ini untuk menjelaskan makna tentang Marsiadapari dan Gugur Gunung yang merupakan budaya gotong royong pada suku batak dan suku jawa sebagai landasan bagi desain Teknologi PAK yang dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah. Metode penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan sumber-sumber secara tertulis seperti buku dan artikel ilmiah lainnya. Tentunya semua sumber tersebut merujuk kepada topik terkait kearifan lokal budaya Batak dan budaya Jawa serta teknologi pendidikan dalam konteks PAK. Hasil penulisan artikel ini adalah menguraikan tentang kearifan lokal budaya gotong royong, lalu memberikan jawaban dan penjelasan mengenai kearifan lokal sebagai landasan dalam teknologi PAK. Kearifan lokal dan teknologi informasi diupayakan untuk dapat berkolaborasi dengan baik. Hal ini tentu tidak terlepas dari peran serta guru dan peserta didik yang saling bersinergi untuk mewujudkan hal tersebut di lingkungan sekolah.
Gereja-gereja di Indonesia umumnya mengenal Pendidikan Agama Kristen (PAK) untuk anak, remaja, pemuda, dewasa, dan lansia. Peneliti mengamati bahwa PAK lansia umumnya belum menjadi sebuah kebutuhan yang dipikirkan oleh gereja dan hanya sebagai objek diakonia. Beberapa gereja sudah memberikan perhatian kepada lansia dengan mengadakan persekutuan lansia, tetapi belum dipersiapkan secara memadai untuk menjadi tujuan pembelajaran PAK. Persekutuan lansia masih sebagai wadah pertemuan yang diisi ibadah sederhana dan kurang direncanakan secara matang. Tujuan pembelajarannya pun belum dituliskan dalam dokumen khusus seperti kurikulum, hanya ditulis dalam notulen rapat perencanaan program. Hal ini menyebabkan tidak adanya pengorganisasian kurikulum PAK Lansia yang disusun sebagai wadah bagi lansia untuk mengaktualisasikan dirinya, padahal mereka memiliki banyak pengalaman yang diperoleh ketika mereka masih produktif di masyarakat. Karena itu tujuan penulisan ini adalah untuk mendesain sebuah kurikulum PAK Lansia berdasarkan pada peran lansia di masyarakat. Society centered design merupakan desain kurikulum yang tepat bagi lansia di gereja karena berfokus pada pengalaman yang dimiliki lansia dan menekankan keterlibatan antara gereja dan masyarakat guna mencapai tujuan pembelajaran. Adapun penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literatur. Hasil penelitian ini adalah sebuah desain kurikulum PAK Lansia yang berpusat pada masyarakat (society centered design) dengan penekanan pada kekayaaan pengalaman lansia.
Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor penting yang perlu dimiliki siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik, karena kecerdasan emosional sangat mempengaruhi hasil belajar. Sebaliknya, jika seseorang memiliki kecerdasan emosional yang relatif rendah, bisa jadi orang tersebut cenderung memiliki prestasi akademik yang relatif rendah. Prestasi belajar adalah sejauh mana seorang siswa mampu menerima suatu jenis pelajaran yang diberikan oleh guru sebagai bagian dari kegiatan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi guru PAK untuk meningkatkan kecerdasan emosional dalam mengajar di sekolah maupun di gereja. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Hasil penelitian berupa strategi PAK yang dapat digunakan guru PAK mengajar di sekolah dan gereja untuk mendorong anak mengembangkan kecerdasan emosionalnya dengan tujuan meningkatkan prestasi belajar
Keluarga sebagai satuan unit sosial terkecil merupakan lingkungan pendidikan yang paling utama dan bertanggung jawab mendidik anak-anaknya. Pembentukan karakter yang berkualitas harus dibangun dan dikembangkan secara sadar hari demi hari dengan melalui suatu proses yang tidak instan yang dilakukan sejak usia dini dengan melibatkan berbagai elemen, baik orangtua, guru, gereja, dan lingkungan masyarakat. Untuk mewujudkan pendidikan karakter yang membentuk kepribadian anak, maka perlulah kita melihat ragam tipe pola asuh orangtua. Adapun pola asuh yang terbaik dalam pembentukan karakter anak adalah memberikan kebebasan kepada anak untuk menjadi dirinya sendiri, yang tentu saja butuh bimbingan dan arahan dari orangtua sebagai pendidik utama. Untuk mewujudkan tiga pilar pendidikan yang utama yakni keluarga, sekolah dan gereja, kita perlu belajar dari Teori Ekologi Bronfenbrenner. Teori ekologi perkembangan anak diperkenalkan oleh Urie Bronfenbrenner. Ketiga pusat pendidikan sama-sama memegang peran penting dalam keberhasilan pendidikan karakter pada anak dan pada dasarnya semua saling berkaitan dan saling kerjasama satu sama lain. Kaitan ketiganya terwujud dalam peran orang tua melaksanakan kewajibannya mendidik anak di dalam keluarga. Orangtua dalam mendidik anak di rumah, dan akhirnya proses pendidikan diserahkan di sekolah untuk memperdalam aspek intelektual dan sosial dari anak. Gereja fasilitator bagi anak untuk mengaktualisasikan pengalaman imannya dan pengajaran pendidikan spiritualitas bagi anak.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.