Controversies about veil and hijab are often occur in society. Especially in today’s digital era, public opinion expressed through social media can greatly influence the others opinions, regardless of whether it is positive or negative. Therefore, this research was aiming to conduct an approach through analysis sentiment of public opinion about the veil and hijab to know how much accurate the sentiment analysis predict the positive, negative, or other sentiments with using Twitter data as the research object. The algorithm used in this study is Support Vector Machine (SVM) because of its fairly good classification model though it trained using small set of data. The SVM on this research was combined with Radial Base Function (RBF) kernel because of its numerical difficulties that are fewer than linear and polynomial kernel and also because this research doesn’t have a large feature. The amount of data used is 3556 tweets data. Tweets data, which is numbered 1056, is classified manually for the learning process. The remaining 2500 data will be classified automatically with the classifier model that has been created. A total of 1056 tweets data that have been classified manually is separated into training and testing data with a ratio of 8: 2. The result of the sentiment analysis process using Support Vector Machine algorithm RBF kernel with C=1 and γ=1 has an accuracy score of 73.6% with precision to negative opinions are 62%, positive opinions are 83%, neutral opinions reach 53% and irrelevant opinions that talk about hijab and veil reach 98%. It shows that sentiment analysis can be used for predicting the negative, positive or other sentiments of a sentence based on a certain topic, in this case veil and hijab.
Paper ini membahas mengenai permasalahan di Indonesia yang paling marak terjadi yakni mengenai agama. Kita tau bahwa Indonesia memiliki beragam suku dan budaya begitu pula kepercayaannya. Di Indonesia sendiri mengakui adanya 5 Agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Meskipun begitu sebagai sesama manusia kita diharapkan untuk saling memberi toleransi. Perselisihan antar agama dewasa ini cukup mencuri perhatian banyak orang yang memahami makna toleransi. Disini penulis akan mencoba menilai permasalahan tersebut melalui kacamata ajaran kepercayaan masyarakat Jawa Kuno yang disebut Kejawen. Kepercayaan Kejawen sendiri merupakan kepercayaan asli masyarakat jawa sebelum adanya agama-agama yang saat ini diakui negara. Kejawen sendiri sebenarnya bukan sebuah agama namun lebih pada sebuah tradisi leluhur dimana mengutamakan konteks ke-Tuhanan yang satu (monotheisme).
Sebagai negara multikultural Indonesia selalu dihadapkan oleh konflik-konflik yang beragam. Banyaknya suku budaya serta agama di Indonesia merupakan sebuah anugerah kekayaan, namun di sisi lain juga menjadi sebuah tantangan dan ancaman. Nurcholish Madjid (biasa disebut Cak Nur) mencoba melakukan rekonstruksi masyarakat Indonesia menjadi masyarakat Madani, yakni masyarakat yang adil, terbuka dan demokratis dengan landasan takwa pada Allah SWT. Maraknya Jilbabisasi di sekolah-sekolah negeri menimbulkan sebuah tanda tanya besar bagi masyarakat umum. Gerakan ini sesunguhnya memang bertujuan baik bagi peserta didiknya, namun sesuatu yang terlaksana dengan proses yang begitu singkat inilah yang menjadi sorotan negatif masyarakat minoritas. Yang kecil seakan menjadi terpencil.
Paper ini membahas mengenai permasalahan di Indonesia yang selalu diluapkan dengan aksi-aksi demo. Adanya aksi anarkis tersebut sesungguhnya bukan disebabkan oleh sistem di Indonesia sendiri yang menggunakan sistem demokrasi. Namun lebih pada kurangnya pemahaman masyarakat umum maupun khusus akan nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi, yakni nilai Pancasila.Sistem demokrasi Pancasila justru menjadi karakter asli masyarakat Indonesia, yakni terserap dalam sikap gotong royong. Gotong royong merupakan natura dari bangsa Indonesia. Dengan demikian, sistem demokrasi Pancasila didasari oleh sikap gotong royong. Maka dari itu perlu menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat Indonesia bagaimana menghidupi nilai-nilai Pancasila demi terwujudnya kehidupan politik yang damai dan bermufakat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.