Marriage in Islam view is a blessed treaty between a man and a woman to be halal. The aim of marriage is to proliferate and perpetuate the human life. The marriage tradition in each place is different. The understanding of relation between culture and religion still cannot be separated from the normative understanding of religion itself. It is the religion in form of prohibitions and orders.Kata kunci: relasi; pernikahan; budaya; agama PendahuluanPernikahan merupakan sunnatullah yang umum dan berlaku bagi semua makhluk-Nya baik pada manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Menikah merupakan suatu jalan yang dipilihkan oleh Allah supaya makhluk-Nya berkembang biak dan melestarikan hidupnya.Pernikahan dalam Islam merupakan fitrah manusia agar seorang muslim dapat memikul amanat tanggung jawabnya yang paling besar dalam dirinya terhadap orang yang paling berhak mendapat pendidikan dan pemeliharaan. Pernikahan memiliki manfaat yang paling besar terhadap kepentingan-kepentingan sosial lainnya. Kepentingan sosial itu adalah memelihara kelangsungan jenis manusia, memelihara keturunan, menjaga keselamatan masyarakat dari segala macam penyakit yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta menjaga ketenteraman jiwa. Pengertian Pernikahan dan Putusnya PernikahanPerkawinan atau pernikahan dalam literatur fiqih berbahasa Arab disebut dengan dua kata yaitu نكاح dan .زواج Nikah menurut bahasa (al-Kahlayani, t.t.: 109) artinya mengumpulkan, saling memasukkan dan digunakan untuk arti bersetubuh (Wathi). Kata 'nikah' menurut Zuhaily (1989: 29) sering digunakan untuk arti persetubuhan (coitus), juga untuk arti akad nikah. Sementara dalam literatur bahasa Indonesia kata 'nikah' sama dengan perkawinan.Dalam hukum Islam sebagaimana dalam kitab-kitab fiqih, akad perkawinan itu bukan sekedar perjanjian yang bersifat keperdataan. Pernikahan dinyatakan sebagai perjanjian yang kuat yang disebut dalam Al-Qur'an dengan ميثاقاغليظا (QS, 4: 21). Perjanjian itu bukan hanya disaksikan oleh dua orang saksi atau orang banyak yang hadir pada waktu berlangsungnya akad pernikahan, tetapi yang penting tanggung jawab moral setelah akad itu dilangsungkan yaitu harus bisa menjaga pertalian ini dengan utuh.Pernikahan dalam pandangan Islam merupakan suatu akad/ikatan perjanjian yang diberkahi antara seorang laki-laki dan perempuan untuk menjadi halal. Untuk memulai hidup baru dengan mengarungi bahtera kehidupan yang panjang, yang diwarnai dengan cinta dan kasih sayang, bahu membahu dan bekerja sama, saling
The Tarbiyah Faculty of IAI Muhammadiyah Bima still uses educational science reference books, which nota bene does not contain prophetic elements explicitly. Reference books are students' reference source to discover their knowledge, enrich the treasure of scholarly, and construct their thinking paradigm. This research aims to develop Educational Science reference by integrating prophetic values. This library research used philosophical and sociological approaches. The data source were educational science books, prophetic books, and others. The results showed that the reconstruction of educational science reference books by prophetic values construct civilized man, educated and well behaved as a humanist. It also optimized students' critical and creative capacity, delivering the thinking system from the shackles of culture and tradition, class and sex dominations, and eliminating the oppression. Transcendentally construct their inners as God creatures who have to be responsible for themselves, their society, and nature. It has to balance between observable and unobservable matter by developing a method to stop stagnation of scholarly. The goal is to create prophetic students. Abstrak: Fakultas Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima masih menggunakan buku referensi ilmu pendidikan yang notabene tidak mengandung unsur profetik secara eksplisit. Buku referensi merupakan sumber rujukan siswa untuk menemukan ilmunya, memperkaya khazanah keilmuan, dan membangun paradigma berpikirnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan referensi Ilmu Pendidikan dengan mengintegrasikan nilai-nilai profetik. Penelitian pustaka ini menggunakan pendekatan filosofis dan sosiologis. Sumber datanya adalah buku ilmu pendidikan, buku-buku profetik, dan lain-lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rekonstruksi buku referensi ilmu pendidikan dengan nilai-nilai profetik mampu membentuk manusia yang beradab, berpendidikan dan berperilaku baik sebagai manusia. Selain itu, hal tersebut belenggu budaya dan tradisi, dominasi kelas dan jenis kelamin, serta menghilangkan penindasan. Secara transendental, membangun batin mereka sebagai makhluk Tuhan yang harus bertanggung jawab atas diri sendiri, masyarakat, dan alamnya. Hal ini harus mampu menyeimbangkan antara materi yang dapat diamati dan yang tidak dapat diamati dengan mengembangkan metode untuk menghentikan stagnasi ilmiah. Tujuannya adalah untuk menciptakan siswa yang profetik.
The social awareness of students is seemingly diminishing, as indicated by the lack of care and respect for others, alongside individualism and tendencies to act emotionally and swear. These attitudes have engendered insensitive, intolerant, and uncaring behaviors amongst students. Therefore, social sensitivity is a critical attitude that should be instilled in schools. This is because education facilitates the academic, psychological, and social growth of children and ensures they become smarter, wiser, and more humane. Using a collaborative learning approach in the Islamic Religious Education discipline, the research aimed to build students' social sensitivity by activating learning activities that motivate mutual help, respect, honesty, and collaboration. The participants in this Classroom Action Research (CAR) were 24 students from class X MIA2 Senior High School State 2 Bima City. The data collection was conducted via the test approach, comprising a pre-test and post-test, and complemented by observations, interviews, and documentation. Quantitative and quantitative techniques were used to analyze the results of the primary and secondary data sources, respectively. Subsequently, the research findings indicated that the students' social sensitivity increased by 20.84% from cycle I (70.83%) to cycle II (91.67%). In the pre-test, 8 students (33.33%) showed complete learning, increasing to 13 students (54.17%) in the first cycle (I) and 21 students (87.5%) in the second cycle (II). These findings can help Islamic Religious Education teachers understand the importance of new context-based learning methodologies and models. Allowing students to explore and discuss ideas in groups can also stimulate a love of learning and increase their social awareness. As a result, classroom experience and the importance of content in everyday life can serve as the basis for students' understanding and can be directly applied in their social life.
Sebagai teori kritis, Mazhab Frankfurt bermaksud untuk menciptakan kesadaran kritis masyarakat dengan menyoroti segala gejala dalam hubungan individu dan masyarakat mencakup bidang ekonomi, politik, hukum, agama, seni, social kemasyarakatan dan ilmu pengetahuan. Ini berarti, teori kritis pada hakekatnya hendak menjadi Aufklarung atau Pencerahan. Aufklarung berarti mau membuat cerah, mau menyingkap segala tabir yang menutup kenyataan yang tak manusiawi terhadap kesadaran kita. Teori kritis dalam hubungan ini berbicara tentang selubung menyeluruh yang membutakan kita terhadap kenyataan yang sebenarnya. Semua segi kehidupan masyarakat menimbulkan kesan bahwa semuanya baik adanya. Semua kebutuhan dapat dipuaskan, semuanya efisien, produktif, lancar, dan bermanfaat. Semua kesan semu itu harus dibuka. Sehingga muncullah istilah “totalitas yang ingin di buka”.
Hubungan antara manusia dan agama merupakan hubungan totalitas. Dalam arti bahwa manusia tidak bisa dipisahkan dengan agama. Namun karena agama yang dianut manusia di dunia ini tidak hanya satu, maka tentu klaim kebenaran (truth claim) masing-masing agama yang dianut akan muncul ke permukaan, dan sangat mudah diduga akan terjadi benturan antar penganut agama. Dalam perspektif sosiologis, agama dipandang sebagai sistem kepercayaan yang diwujudkan dalam perilaku social tertentu. Maka setiap perilaku yang diperankan seseorang akan terkait dengan sistem keyakinan dari ajaran agama yang dianutnya. Hal ini senada dengan hakikat dari pluralism agama yang menuntut adanya keterlibatan aktif dengan kaum agama lain, dalam arti bukan sekedar toleransi, melainkan memahami.Esensi pluralism adalah pengakuan akan kebebasan, perbedaan dan koeksistensi damai (hidup bersama secara damai). Pluralism menurut filsafatnya yang umum merupakan sesuatu yang sifatnya alamiah, suatu hokum universal, pandangan hidup yang legal bahkan rahmat Ilahi. Dengan kata lain, pluralism agama menghendaki setiap pemeluk agama dituntut bukan saja mengakui keberadaan dan hak agama lain, tetapi terlibat dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan tersebut guna tercapainya kerukunan dalam kebhinekaan dan era pluralitas agama.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.