Dahulu media yang biasa digunakan untuk beriklan adalah media cetak, di mana iklan tampil dalam bentuk gambar dan artikel. Iklan kini dapat disajikan dalam bentuk audio visual dan disiarkan melalui televisi maupun platform online lainnya. Hal itu membuat iklan terlihat lebih memberi gambaran nyata kepada konsumen. Gambaran umum yang disampaikan iklan laki-laki seperti “Extra Joss“ membuat imaji seorang pria harus terlihat macho, atletis dan berani. Iklan memang menjual fantasi yang tanpa disadari telah mengepung kesadaran kita. Gambaran tentang bagaimana tubuh pria seharusnya, aktivitas apa yang seharusnya pria lakukan, serta peran gender yang dihadirkan melalui iklan membuat kita memiliki standar bahwa memang begitulah realitas gambaran pria ideal sebagai konstruksi gender maskulinitas (kelaki-lakian). Hal seperti ini tanpa disadari juga dapat menyebabkan munculnya toxic masculinity. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan toxic masculinity dalam iklan Extra Joss “Laki Berani Beda”. Metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika model Roland Barthes. Hasilnya terdapat toxic masculinity dalam iklan tersebut. Hal ini ditunjukan dari adegan yang dimunculkan serta penegasan dengan tulisan pendukung.Kata Kunci: Toxic Masculinity, Iklan, Extra Joss, Gender Maskulinitas, Analisis Semiotika
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.