Diabetes mellitus (DM) is a glucose metabolism disease characterized by an increase in blood sugar levels and impaired metabolism of fats, protein, and carbohydrates due to a lack of the hormone insulin, both absolutely and relatively. Alternative treatment of diabetes mellitus with complementary therapies, namely acupressure and smart gymnastic, can improve the fasting blood sugar level. This study aims to determine the effectiveness of acupressure and smart gymnastic on fasting blood sugar levels among patients with type II diabetes mellitus. True experimental study pretest and post-test with non-equivalent control group design were applied in this study. Repeated Measure, ANOVA test, showed a significant difference with the mean fasting blood sugar level p-value 0.000 (<0.05). The intervention group is better at lowering fasting blood sugar levels than control group 1 and control group 2 seen from the higher value difference. Conclusion of acupressure therapy with smart gymnastics three times a week for four weeks effectively reduces fasting blood sugar level in a patient with type II diabetes mellitus. This study can be used as a reference for further research, with a larger sample size, controlling the patient's diet, and a longer duration of intervention, so that the results obtained are more valid.
Faktor yang mempengaruhi kejadian TB anak sangat komplek dan merupakan sesuatu jejaring sebab akibat. Tujuan penelitian adalah mengetahui prevalensi TB anak pada anak yang tinggal serumah dengan penderita BTA positip, mengembangkan model jejaring kausalitas penularan, serta mengetahui hubungan kausal antar faktor risikonya. Jenis penelitian observasional dengan rancangan crossectional. Populasi adalah anak umur kurang 15 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TB paru BTA positip. Jumlah sampel 195 anak. Cara mengukur TB anak dengan melakukan tes tuberkulin dan diagnosis kemudian dihitung skornya, sedangkan variabel laten potensi penularan penderita BTA positip, sosial ekonomi, risiko perilaku, kondisi rumah, lingkungan dan kerentanan anak dengan wawancara dan observasi terhadap variabel indikator. Analisis data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Analisis model pengukuran dengan confirmatory factor analysis(CFA) untuk mengetahui kesesuaian variable indikator dalam menjelaskan variable latennya diketahui bahwa model layak ataupun cocok (Fit). Hasil analisis Structural Model dengan regression weighs untuk melihat hubungan kausal antar variabel laten dapat diketahui dari 12 hipotesis yang diajukan terdapat 9 hipotesis terbukti yakni terdapat hubungan Timbal balik antara kejadian TB paru positip dengan sosial ekonomi, ada pengaruh sosial ekonomi terhadap kondisi perumahan, kondisi lingkungan rumah, perilaku. Ada pengaruh potensi penularan penderita BTA positip, perilaku, kondisi lingkungan, kerentanan anak, sosial ekonomi terhadap kejadian TB anak. Prevalensi TB anak pada keluarga penderita TB BTA positip : 39 %. Model dinyatakan sesuai (fit) dan terdapat 9 hipotesis terbukti. Implikasi penelitian adalah masalah Tb anak tidak dapat hanya diselesaikan dengan pengobatan penderita saja tetapi juga perlu diperhatikan semua dimensi jejaring penularan yang telah diteliti pada penelitian ini.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.