Perubahan tata guna lahan mempengaruhi puncak debit banjir pada suatu DAS. Setiap tahunnya, Kota Ponorogo dilanda bencana banjir pada saat musim penghujan tiba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap puncak debit banjir di sub-sub DAS Keyang-Slahung-Tempuran dengan menggunakan program bantu SWAT (Soil and Water Assessment Tool). Hasil penelitian menunjukan bahwa perubahan tata guna lahan berdampak pada peningkatan puncak debit banjir. Puncak debit banjir tertinggi terjadi pada tanggal 12 Maret 2018, dengan luas hutan 29,55% (tata guna lahan tahun 2015) menghasilkan puncak debit banjir 573,70 m 3 /s. Pada waktu dan penggunaan data curah hujan yang sama, puncak debit banjir terendah terjadi saat luas hutan 31,07% (tata guna lahan tahun 1990) yaitu 572,50 m 3 /s. Berdasarkan kondisi existing tata guna lahan saat ini, masih terjadi banjir sehingga diperlukan skenario pola tata guna lahan. Skenario tiga merupakan pola tata guna lahan yang optimal, dengan luasan hutan 45,37% menghasilkan puncak debit banjir 563,50 m 3 /s (siaga normal).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.