Sabut kelapa merupakan bahan penguat alami dalam pengembangan komposit berpenguat serat alam. Dalam penelitian mengenai sabut kelapa sebagai penguat divariasikan dengan berbagai ukuran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi fraksi volume komposit serat sabut kelapa bermatrik resin polyester terhadap kekuatan lentur dan untuk mengetahui kekuatan maksimal komposit serat sabut kelapa bermatrik polyester. Metode yang dingunakan adalah metode esperimen untuk membuat komposit serat sabut kelapa. Komposit serat sabut kelapa yang digunakan yaitu dengan variasi fraksi volume 25%, 30% dan 40%. Dibuat variasi ukuran penguat dari serat dan kemudian dibuat komposit dengan melakukan perendaman sabut kelapa menggunakan larutan alkali NaOH 5% selama 2 jam. Selanjutnya dilakukan uji spesimen. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa komposit dengan fraksi volume 40% memiliki kekuatan bending maksimal sebesar 61,967 (Mpa) dan yang paling rendah adalah komposit dengan fraksi volume 25% memiliki kekuatan bending sebesar 36,575 (Mpa). Sehingga disimpulkan bahwa semakin kecil fraksi volume pada komposit maka akan semakin kecil kekuatan bending yang dihasilkan, kemudian semakin besar fraksi volume komposit maka semakin besar kekuatan bending yang dihasilkan.
Salah satu jenis baja yang paling banyak digunakan adalah baja 42 atau baja karbon rendah yang dibuat dan dibentuk menjadi komponen, sparepart, atau alat-alat sesuai dengan kebutuhan didunia industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kekuatan tarik pengaruh perlakuan panas hasil pengelasan kampuh V baja 42 dengan media pendingin air dan oli. Pada penelitian ini material dibentuk menjadi kampuh V. Kemudian material dibentuk menjadi spesimen uji tarik ASTM E8M- 04 tipe 01,pada proses heat treatment dengan variasi temperature 00C sampai 2000C, 4000C, 6000C, 8000C, 10000C, masing- masing spesimen dilakukan quenching pada media air mineral dan oli SAE 10, selanjutnya material dilakukan pengujian tarik untuk mengetahui nilia kekuatan material. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh nilai kekuatan tarik paling tinggi media pendingin air mineral pada temperature 6000 dengan nilai 33.999 N/mm2 dan nilai kekuatan Tarik paling rendah pada temperature 10000 dengan nilai 30.388 N/mm2, kemudian nilai kekuatan tarik paling tinggi media pendingin oli SAE 10 pada temperature 6000C dengan nilai 34.589 N/mm2 dan nilai kekuatan tarik paling rendah temperature 10000C dengan nilai 29 N/mm2. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis kekuatan tarik baja St 42 yang paling tinggi berada pada temepratur 6000 C media pendingin oli dengan nilai 34,589 N/mm2 dan nilai kekuatan tarik paling rendah berada pada temperatur 100o0 C media pendingin oli dengan nilai 29,479 N/mm2, adapun media pendingin yang baik digunakan setelah proses heat treatment pada material baja St 42 adalah oli (SEA 10).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.