Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Jenis belalang yang ada di hutan kota Surabaya dan indeks keanekaragamannya, kemudian untuk menganalisis hubungan faktor lingkungan terhadap keanekaragaman belalang dan menganalisis pengaruh antar katakter morfometri belalang. Metode yang digunakan ketika sampling adalah scan sampling dan point count menggunakan sweep net, kemudian sampel diukur morfometrinya dan diidentifikasi, data parameter lingkungan meliputi suhu, pH, kelembapan dan intensitas cahaya akan dianalisis menggunakan uji regresi linier berganda dengan SPSS 25 dan data morfometri dianalisis dengan uji komponen utama atau PCA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 6 Spesies di hutan kota Surabaya yaitu yaitu Atractomorpha crenulate, Oxya chinensis, Conocephalus maculatus, Acrida cronica, Chorthippus biguttulus, dan Dissosteira Carolina. Hasil nilai indeks keanekaragaman Shannon-Weinner 1,53 menunjukan keanekaragaman belalang di hutan kota Surabaya masuk dalam kategori sedang. Hubungan parameter lingkungan dengan keanekaragaman dikategorikan berhubungan lemah dengan prosentase 5,2 % keanekaragaman belalang di hutan kota Surabaya dipengaruhi oleh parameter lingkungan. Hasil PCA Karakter Morfometri yaitu panjang tubuh, panjang antena, panjang kaki depan, panjang kaki belakang, panjang kaki tengah, lebar sayap depan, lebar sayap belakang, panjang sayap depan, dan panjang sayap belakang ternyata mempunyai korelasi yang kuat hal ini dihubungkkan dengan keseimbangan tubuh, dan pergerakan aktivitas belalang.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.