Kemampuan literasi sains merupakan salah satu dari 16 keterampilan yang harus dimiliki seseorang di abad ke-21. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi sains biologi peserta didik kelas X di SMAN 1 Kuripan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sampel dipilih menggunakan metode sampling non-probabilitas dengan jenis sampling jenuh. Teknik pengumpulan data menggunakan tes literasi sains biologi dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice). Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa kemampuan literasi sains biologi peserta didik di SMAN 1 Kuripan pada kategori sedang sebanyak 34%, dan kategori rendah sebanyak 66%. Salah satu penyebab rendahnya kemampuan literasi sains biologi peserta didik adalah kegiatan pembelajaran yang digunakan masih kurang dalam melatih peserta didik untuk meningkatkan kemampuan literasi sains biologi. Berdasarkan hasil data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi sains biologi peserta didik kelas X SMAN 1 Kuripan secara keseluruhan dalam kategori rendah.
Pemerintah menerapkan model blended learning sebagai salah satu solusi pembelajaran di tengah pandemi Covid-19. Dalam penerapannya dapat mengalami hambatan sehingga dibutuhkan identifikasi hambatan agar pembelajaran berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hambatan guru dalam pelaksanaan blended learning di SMAN 1 Lingsar. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Populasi penelitian adalah seluruh guru SMAN 1 Lingsar berjumlah 58 guru. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, jumlah sampel terpilih sebanyak dua guru mata pelajaran Biologi kelas XI. Analisis data menggunakan teknik analisis model Huberman dan Miles. Hasil penelitian menunjukkan ada hambatan pada perencanaan pembelajaran berupa penggunaan metode dan media yang kurang bervariasi. Hambatan pada pelaksanaan pembelajaran berupa dalam kegiatan pendahuluan guru tidak memberikan apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran, dan dalam kegiatan inti tidak adanya tahap collaboration dan creativity karena keterbatasan waktu. Hambatan pada evaluasi pembelajaran berupa kurangnya kemampuan guru menggunakan teknologi, tidak semua peserta didik hadir saat pembelajaran, dan keterbatasan waktu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hambatan yang dialami guru dalam pelaksanaan blended learning yaitu pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.