Pariwisata, khususnya pariwisata religi, merupakan sektor yang mulai diminati oleh masyarakat akhir-akhir ini. Tingginya minat masyarakat terhadap sektor pariwisata tersebut dapat dipahami karena adanya trend budaya pamer foto/video di media sosial sebagai bentuk aktualisasi diri di dunia maya. Tingginya animo masyarakat terhadap sektor pariwisata ini, selain membawa dampak baik, seperti peningkatan ekonomi masyarakat setempat, ternyata juga membawa berbagai dampak buruk. Salah satu dampak buruk yang timbul adalah permasalahan sampah. Kementerian PUPR melalui Balai Litbang Perkim berupaya mengatasi masalah sampah dengan membangun TPS 3R di beberapa titik lokasi, salah satunya di Desa Wisata Gunungpring, Magelang. Seletah dibangunnya teknologi pengolah sampah seperti ini, tentu saja memerlukan pengelolaan dari lembaga setempat. Dalam hal ini pengelolaan teknologi TPS 3R diserahkan kepada KSM Berkah yang merupakan Bumdes di Desa Guunungpring. Setelah dikelola selama satu tahun, dilakukan upaya evaluasi untuk melihat keseuaian antara tujuan pembangunan dengan hasil di lapangan. Adapun hasil evaluasi menemukan bahwa ternyata masih ada beberapa ketidaksesuaian pengelolaan, mulai dari kualitas dan kuantitas tenaga pengelola, manajemen pengelolaan, manajemen keuangan, serta kebutuhan sarana dan prasarana dalam proses pengelolaan.
Introduction: This study aims to investigate the role of religion on individual decisions to donate body organ especially liver. Methods: This study used a juridical normative method that was analytical description of law sociology and normative qualitative analysis of secondary data by examining Muhammadiyah and Nahdatul Ulama agreements as well as the guidance of an order person of The Indonesian Council of Ulama in Indonesia. Results:The results of this study indicate that (a) The agreement of Islamic organizations about whether or not organ transplants have given new hope to liver patients in which the scholars recommend transplantation as long as the benefits obtained are greater and do not endanger the person who receives (recipient) with the provisions of the organ in pairs (kidneys, eyes, feet, ears), not the only organs, such as the liver, brain, or heart. (b) The largest Islamic organizations in Indonesia such as MUI, NU and Muhammadiyah in general allowed this practice as long as they followed the provision of the shariah rules (Islam law). (c) Altruism has encouraged the behavior of Muslim liver donors to help other humans, especially fellow Muslims. The other hand, they was not receive money for their action. Conclusions: In the past, religion became an inhibitor of liver transplant in Indonesia. However, now religion has a significant role in transplanting of body organ including liver donor. There have been many agreements and consensus of scholars (fatwa of ulama) from various conferences, institutions, Islamic organizations that allow the practice of liver transplant.
Saat ini praktik tranplantasi sangatlah mendesak. Tranplantasi secara khusus donasi organ dibutuhkan untuk perpanjangan hidup. Karenanya, kebutuhan dan permintaan untuk transplantasi semakin meningkat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Studi ini bertujuan untuk menelaah peran lembaga agama dalam wacana dan praktik transplantasi di Indonesia. Penulis menganalisa fatwa ulama dan sikap masyarakat dalam merespons praktik transplantasi maupun donasi organ yang cenderung belum melembaga secara sosial. Penelitian menggunakan studi kepustaan dan menggunakan perspektif sosiologi agama dalam menjelaskan fenomena tersebut. Untuk melengkapi data yang ada, penulis menggali informasi dari penelitian-penelitian terdahulu baik melalui artikel jurnal maupun referensi buku yang merangkum Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) termasuk fatwa Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ada ambivalensi dalam diskursus praktik transplantasi dan donasi organ di Indonesia. Lembaga agama telah menyokong umat untuk membantu orang lain dengan semangat altruisme Islam. Sebaliknya, keyakinan agama telah menghambat praktik transplantasi. Institusi agama memainkan peran signifikan dalam mendorong praktik transplantasi dan donasi organ untuk kemanusiaan, tetapi pada saat yang sama banyak dari kalangan umat Islam sendiri belum bersedia menerima tersebut, di mana pertimbangan agama merupakan alasan utama mengapa masyarakat Muslim menolak untuk berdonasi organ.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.