Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fase-fase culture shock dan penyebabnya yang dialami Christopher McCandless. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan psikologis diadopsi untuk menganalisis fase dan penyebab culture shock. Data diambil dari film Into the Wild yang dialami oleh tokoh utama, Christopher McCandless. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat fase culture shock yang dialami Christopher McCandless dalam film Into the Wild, yaitu fase bulan madu, fase krisis, fase pemulihan, dan fase penyesuaian. Penulis juga menemukan dua penyebab culture shock yang dialami oleh tokoh Christopher McCandless, yaitu reaksi stres, kelelahan kognitif, culture shock peran, dan culture shock pribadi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis-jenis profaniti yang ditemukan dalam film Tony Kaye "American History X" berdasarkan teori Patridge. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari Film 'American History X' dalam bentuk kata, frasa, dan kalimat. Data dikumpulkan dengan cara menonton film secara intensif, mengidentifikasi ujaran yang mengandung profaniti yang digunakan oleh karakter dan menulis kata-kata yang ditemukan dalam film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam film "American History X" oleh Tony Kaye terdapat ada lima tipe yang ditemukan, yaitu seven dirty words, strong other words, excretory words, sexual words, dan mild other words.
Artikel ini membahas tentang kesiapan mahasiswa dalam implementasi MBKM. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemahaman Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Universitas Flores tentang Mereka Belajar- Kampus Merdeka. Penelitian dilakukan dengan melakukan survei kepada 112 Mahasiswa. Mahasiswa mengisi kuesioner melalui aplikasi SPADA Dikti, kemudian data dideskripsikan dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman mahasiswa tentang MBKM belum merata, hal ini disebabkan sosialisasi dari program studi dan fakultas belum dilakukan secara baik. Mahasiswa mendapat pengetahuan tentang MBKM melalui media sosial. Kegiatan di luar program studi yang paling banyak diminati oleh mahasiswa adalah kegiatan kewirausahaan sebesar 46.70% dan kesiapan mahasiswa untuk ikut dalam kegiatan MBKM sebesar 66.10% dan kuatir akan mengeluarkan biaya sebesar 58%. Hasil suvei menunjukkan bahwa MBKM bermanfaat meningkatkan soft skill. 58.8% mahasiswa tertarik mempelajari panduan MBKM dan kurikulum yang memfasilitasi MBKM dan akan merekomendasikan MBKM kepada mahasiswa lain dan koleganya dalam kategori sedang. Sosialisasi perlu dilakukan kepada mahasiswa secara berjenjang agar pemahaman MBKM dapat secara utuh dipahami, sehingga akan berdampak pada peningkatan kualitas/kompetensi diri.
<p>The current study aimed at investigating (1) a significant difference of cooperative models of picture and picture, think-pair-share, and conventional model, (2) the most significant effectiveness of cooperative models of picture and picture, think-pair-share, and conventional model in learning process of descriptive writing at grade X of the students of SMAK Frateran Ndao Ende. This study belonged to quasi-experimental study with randomized control-group pretest-posttest design. 90 students with 30 students in each class were employed as samples using total sampling technique with three intact classes. The data were a non-test method in the form of a descriptive writing assignment. The data were analyzed using one-way ANOVA continued by Scheffe test. The upshots of the study denote that (1) there is a significant difference of cooperative models of picture and picture, think-pair-share, and conventional model in the learning process of descriptive writing with F=140.578, and a significant value of p<0.05, (2) cooperative model of think-pair-share is the most effective type in the learning process of descriptive writing.</p>
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ungkapan paralel yang digunakan dalam upacara tegù watá yang merupakan upacara tradisional masyarakat Boru sebagai suatu ungkapan syukur atas hasil panen yang diperoleh. Penelitian ini merupakan kajian linguistik kebudayaan yang berlandaskan pada pendekatan antropologi linguistik dan linguistik kebudayaan. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif. Data diperoleh dari data lisan dan tulisan berupa tuturan adat dalam upacara syukur atas hasil panen (Tegù Watá). Pengumpulan data dilakukan dengan metode membaca dan wawancara dengan teknik mencatat dan rekaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekspresi paralel yang digunakan dalam upacara Tegù Watá memiliki dua bentuk, yaitu grammatikal paralelisme dan leksikal parallelisme. Adapun lima makna yang terkandung dalam expresi paralel yang digunakan, yakni makna persatuan, harapan untuk kesehatan, harapan untuk kesuksesan, religius, dan kebersamaan. Selain itu, masyarakat Boru juga memiliki pandangan tersendiri kepada Tuhan, leluhur dan kampung halamannya yang terkandung dalam expresi paralel pada upacara tersebut.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.