Drinking coffee is one of the most popular and loved by the community. The practice of drinking coffee has been associated with many health issues, both positive and negative. In association with their profession, baristas could consume more coffee, which is believed to affect their health. The objective of this study was to study the correlation between coffee consumption and baristas' blood pressure and sleep duration in Majalengka Regency. A cross-sectional design was used in this research. There were 40 baristas' in Majalengka involved in this experiment. A questionnaire and a sphygmomanometer were employed as instruments, and Spearman's instrument was used to examine the data. Respondents drank an average of 4 cups of coffee per day, had a systolic blood pressure of 117 mmHg, a diastolic of 77.75 mmHg. Sleep duration was negatively correlated with coffee consumption (p=0.012; c=-0.395). This study revealed that coffee consumption was not correlated with blood pressure (p=0.168). Coffee consumption has a negative relationship with sleep duration, which is controlled by the blood pressure variable, and it also does not influence blood pressure. In this study, we found the necessity of promoting healthy eating habits for baristas and cafe owners in the Majalengka Regency.
Angka kejadian postpartum blues lebih sering terjadi pada ibu primipara dengan kondisi ekonomi rendah. Pandemi Covid-19 memberikan dampak sosial dan ekonomi yang kompleks. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh psikoedukasi zikir terhadap kecemasan dan tekanan darah, depresi post-partum pada hamil dengan risiko tinggi di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan desain quasy-experimental dengan pendekatan two groups pre-posttest terhadap 60 ibu hamil yang risiko tinggi di Puskesmas kecamatan Sindangwangi diambil dengan teknik consecutive sampling. Intervensi yang diberikan berupa asuhan kebidanan yang dikombinasi dengan bacaan zikir sebanyak 6 kali dengan durasi 1 jam setiap sesi. Instrumen yang digunakan yaitu pemeriksaan tekanan darah, kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale dan Edinburgh Postnatal Depression Scale. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasilnya, terdapat perbedaan signifikan tingkat depresi post-partum pada ibu hamil yang mendapatkan psikoedukasi zikir dengan kelompok kontrol (p=0,001, p<0,05). Pada variabel kecemasan, terjadi perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan meskipun tidak berbeda antara kelompok intervensi dan kontrol. Penurunan kecemasan pada kelompok intervensi (4,43) lebih banyak dibandingkan kontrol (3,97). Demikian juga pada variabel sistolik meskipun tidak berbeda secara signifikan (p=0,146; p> 0,05), akan tetapi penurunan lebih banyak ditemukan pada kelompok intervensi yaitu sebesar 5 mmHg jika dibandingkan pada kelompok control hanya sebesar 2,67 mmHg, serta pada diastolik, terjadi penurunan pada kelompok intervensi (2 mmHg), sedangkan pada kelompok kontrol mengalami peningkatan tekanan darah sebesar 0,77 mmHg. Psikoedukasi zikir berpengaruh terhadap penurunan depresi post-partum. Sehingga, disarankan agar bidan menambahkan psikoedukasi zikir pada asuhan kebidanan rutin.
Latar Belakang : Laju pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan berbagai program untuk menangani masalah kependudukan yang ada. Salah satu programnya dengan keluarga berencana nasional. Desa Bandorasa kulon pengguna MKJP masih rendah yakni 23,42% . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilhan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Desa Bandorasa Kulon Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan Tahun 2021. Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka-angka) yang diolah dengan metode statistik dengan desain case control diambil sebanyak 70 akseptor KB. Metode pengumpulan data mengunakan data sekunder. Analisis univariat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat uji chi-square. Hasil : Hasil penelitian sebagian besar yang berumur >30 tahun memilih MKJP sebesar 60,7%, sebagian besar yang memiliki paritas >2 memilih MKJP sebesar 63,6%, semua yang memiliki akses yang sulit memilih mkjp sebesar 100%, dan sebagian besar yang tidak memiliki dukungan suami memilih MKJP sebesar 78,6%. Menunjukan bahwa adanya hubungan antara umur (p value = 0,000), paritas (p value = 0,013), akses ke tempat pelayanan (p value = 0,005), dan dukungan suami (p value = 0,017), dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Desa Bandorasa Kulon Kecamatan Cilmus Kabupaten Kuningan Tahun 2021. Kesimpulan : Ada hubungan signifikan antara umur, paritas, akses ke tempat pelayanan, dan dukungan suami dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Desa Bandorasa Kulon Kecamatan Cilmus Kabupaten Kuningan Tahun 2021. Saran : Diharapkan dapat mengikuti program KB dengan memilih metode kontrasepsi yang sesuai serta terus menambah pengetahuan tentang pemilihan metode kontrasepsi.
Latar Belakang: Penurunan stunting merupakan komitmen SDG dan prioritas pemerintah Indonesia. Pemberian Makan Bayi dan Anak yang baik (PMBA) merupakan salah satu strategi mencegah stunting di Indonesia. Namun konsumsi MP-ASI di Kabupaten Sumedang masih rendah baru mencapai 46%. Pengetahuan serta kondisi sosio ekonomi dapat mempengaruhi PMBA termasuk kecukupan minimum dietary diversity (MDD) dan minimum aceptable diet (MAD). Tujuan: Untuk menganalisis faktor yang berhubungan serta yang paling dominan berhubungan dengan PMBA di wilayah Puskesmas Paseh Kabupaten Sumedang. Metode: Jenis penelitian ini yaitu analitik deskriptif dengan desain correlational. Populasi penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 6-24 bulan di wilayah Puskesmas Paseh dengan jumlah sampel 108 orang yang dipilih secara disproportional random sampling. Hasil: Hasil uji rank spearman menunjukan tidak ada hubungan signifikan antara usia ibu, pengetahuan ibu, pendidikan ibu, paritas dan mantangan makanan dengan PMBA. Namun terdapat hubungan signifikan antara pendapatan keluarga dengan PMBA (p= 0,012). Kesimpulan: Pendapatan Keluarga merupakan factor dominan yang mempengaruhi PMBA. Ibu dengan pendapatan keluarga tinggi berpeluang 3,968 kali lebih besar untuk melakukan praktik pemberian PMBA dengan baik daripada dengan pendapatan keluarga rendah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.