Pendahuluan. Penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian yang paling sering pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK). Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya kalsifikasi vaskular pada pasien PGK. Proses kalsifikasi vaskular yang terjadi sering dikaitkan dengan kondisi hiperparatiroid sekunder yang merupakan komplikasi dari pasien PGK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar parathyroid hormone (PTH) serum dengan kalsifikasi aorta abdominal pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis (HD).Metode. Penelitian observasional analitik uji korelasi dengan desain cross sectional yang dilakukan di ruang perawatan penyakit dalam RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang dari Juli hingga Desember 2019. Populasi penelitian adalah semua pasien PGK yang telah menjalani HD >3 bulan dengan usia >18 tahun. Semua pasien dilakukan pemeriksaan kadar serum PTH dan dilakukan pengukuran derajat kalsifikasi aorta abdomen menggunakan lateral lumbal X-ray yang dihitung menggunakan skor Kauppila.Hasil. Dari 86 pasien HD yang diteliti, terdapat 65 pasien (75,6%) yang mempunyai kadar serum PTH yang tinggi dan 46 pasien (53,5%) yang mempunyai kalsifikasi pada aorta abdomen. Uji korelasi Spearman mendapatkan kadar serum PTH mempunyai hubungan dengan skor Kauppila (p=0,014, r=0,264). Analisis multivariat regresi linear mendapatkan usia (p<0,001, r=0,510), lama HD (p=0,020, r=0,256), riwayat hipertensi (p=0,031, r=0,239) dan kadar fosfat serum (p=0,011 r=0,281) mempunyai hubungan terhadap skor Kauppila.Simpulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar serum PTH dengan kalsifikasi aorta abdomen pada pasien HD kronik. Faktor usia, lama HD, hipertensi, dan kadar fosfat serum juga berpengaruh terhadap kejadian kalsifikasi aorta abdomen.