The aim of the paper is to describe the influences of conventional and azimuthing podded propulsion on passenger ferry maneuvering, particularly turning circle and zig-zag maneuvers. The MATLAB-simulink program was used to simulate the turning circle and the zig-zag maneuvers. The program was developed based on the mathematical model for ferry maneuvering. The model involved the setting-up of a 4-DOF in a modular of the Mathematical Modelling Group (MMG) of the hull, propellers-rudder or pod system. The simulation includes separating components of the hull equations, propeller-rudder or pod systems as well as the interaction between them. The results indicated that the azimuthing podded propulsion has an advantage for turning circle performance, meanwhile conventional propulsion is beneficial for zig-zag maneuvers. The 1 st and 2 nd overshoot times of conventional propulsion of the sea trial are higher than the simulation; but the turning cirles of the sea trial are lower.
Sampan sebagai alat transportasi pengangkut ikan dari perahu nelayan yang berfungsi untuk menampung dan menangkap ikan di laut lepas. Ikan hasil tangkapan nelayan ini dibawa ke daratan untuk di pasarkan. Dengan kemampuan angkut yang ukuranya sekitar 0,05 GT atau 0,03 GT umumnya tanpa mesin penggerak, peran sampan ini sangat strategis karena tanpa keberadaannya sebagai pembantu perahu nelayan maka akan beresiko terhadap muatan dalam perahu tersebut. Dari hasil pemantauan di lapangan menunjukkan bahwa kadang-kadang sapan mengalami kebocoran saat beroperasi mengangkut ikan. Untuk perbaikan kembali pada papan kulit sampan harus di bawa ke daratan dengan muatan kosong. Teknologi pengeleman kayu dalam air ini akan dapat mengatasi kondisi ini, karena pengeleman sampan dilakukan di saat muatan dalam sampan, tanpa harus dikosongkan/dipindahkan muatan tersebut. Performance lem propant ini akan dapat diketahui bila dilakukan hubungan antara luas permukaan kayu yang berbeda dan mempunyai tebal lem yang bervariasi maka menimbulkan tegangan geser yang berbeda pula. Dari hasil pengetesan pada komponen kayu yang menunjukkan bahwa dengan tebal lem antara 0,01 cm sampai 0,02 cm dengan luas pengeleman (2.4 x 1.9 cm) dibandingkan dengan tebal lem dan luas permukaan pengeleman yang lebih besar telah menunjukkan keungguan dan efisien, karena dengan ketebalan rendah mampu menahan tegangan geser sebesar 662,5 kg/cm4 dan dapat mengelem dan menyambung kayu kulit sampan cm2 yang dalam waktu pengeringan sambung ± 3 jam dari kondisi air dan udara yang normal.
Desa Marabombang, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang merupakan sebuah desa yang berbatasan dengan selat Makassar. Karena lokasi geographis yang berbatasan dengan laut ini, maka sebagian penduduk Desa Marabombang berprofesi sebagai nelayan. Berbagai macam alat tangkap digunakan oleh masyarakat desa untuk mendapatkan ikan baik dengan menggunakan kapal maupun dengan bagan. Namun demikian, nelayan Desa Marabombang menghadapi kendala utama dalam melakukan aktivitasnya yakni semakin tingginya biaya bahan bakar atau energi. Untuk itu, pada program pengabdian yang akan dilakukan ini, masyarakat akan diperkenalkan dan dilatih untuk dapat memanfaatkan sistem hibrid genset dan energi matahari atau sistem photovoltaic. Kegiatan ini akan berlangsung selama sekitar 6 bulan mulai dari persiapan sampai penyusunan laporan dan publikasi. Kegiatan utama yang dilakukan pada program pengabdian ini adalah pelatihan dan penjelasan tentang komponen, cara pemakaian dan perawatan, serta hal lain yang berhubungan dengan sistem hibrid genset dan photovoltaic. Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, maka kegiatan penjelasan ini akan diikuti dengan praktek langsung penggunaan sistem di bagan yang sudah ada. Dengan kegiatan pengabdian ini, maka diharapkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan sistem hibrid genset dan photovoltaic dapat meningkat sehingga masyarakat dapat menggunakan sistem tersebut untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan terutama oleh nelayan bagan ikan di tempat pelaksanaan kegiatan ini.
Wave is one of the natural phenomena that gives effect to the cruise ship. The energy produced by the wave is very large that makes the ship turn directions. Therefore the turn has an error coordinates of the starting point of a ship. Deviation of the coordinates has made a further distance and increase fuel consumption, so the operational costs being higher. The research would predict the drift angle, the ship speed and rudder angle to be used after the ship got the influence of wave by taking into account the motion of surge, sway, yaw. Simulations are performed by using Delphi software, with variations of the wind height of 0.5 m, 1 m, 1.5 m, and 2 m, the wave flatness of 0.01, the speed of the wind of 0 and 10 m/s and incoming wave direction 0° - 180° on the side of the ship. It is obtained that the biggest of drift angle happened on 50° wave direction. The biggest of rudder angle happened on 110° wave direction while that fastest ship speed happened on 160° wave direction.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.