Penelitian bertujuan ingin mengetahui apakah kepribadian, pendidikan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga berpengaruh terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI kompetensi keahlian akuntansi SMK N 1 Demak tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI kompetensi keahlian akuntansi SMK N 1 Demak tahun 2018 yang berjumlah 110 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh. Teknik pengambilan data menggunakan angket/kuesioner dan teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini adalah kepribadian, pendidikan kewirausahaan, dan lingkungan berpengaruh signifikan secara simultan. Kepribadian secara parsial berpengaruh signifikan, pendidikan kewirausahaan secara parsial berpengaruh signifikan, dan lingkungan keluarga secara parsial berpengaruh signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kepribadian, pendidikan kewirausahaan, dan lingkungan keluarga berpengaruh signifikan baik secara simultan maupun secara parsial. Saran penelitian ini adalah agar guru meningkatkan kualitas pendidikan kewirausahaan yang diterima oleh siswa serta keluarga berperan dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan berwirausaha. This research aims to test whether there is influence between personality, entrepreneurship education, and family environment to entrepreneurial interest are the students of class XI of accountary in SMK N 1 Demak at 2018. This type of research is quantitative research. Population and sample of this research are the student student of class XI of accountary in SMK N 1 Demak at 2018 which the number is to 110 student. The technique of collecting data is using quesioner. Data analysis technique usd is descriptive statistical analysis and multiple regression analysis. The result of this research is to indicate thar personality, entrepreneurship education, and family environment simultaneously giving a significant influence to the entrepreneurship interest. Partially, personality has a significant effect on the entrepreneurship interest. Entrepreneurship education is partially significant towards the interest in entrepreneurship. Family environment significantly affects entrepreneurship interest. Conclusion of this research is that personality, entrepreneurship education, and family environment have a significant effect on entrepreneurship interest either simultaneously or partially. The suggestion of this research is that the teacher to improve the quality of entrepreneurship education received by the student as well as the family environment in giving knowledge and entrepreneurship skill.
Batik has become more desirable in the current fashion mode within the global market, but the environmental damage induced by this fabric’s synthetic dye practices is a matter of concern. This study aimed to discuss the application of organic materials as natural dyes in the clean production of textiles to maintain the environment. The research was a case study from the community services program in Kampung Malon, Gunungpati, Semarang City, Indonesia, focused on the batik home industry of the Zie Batik fabric. Furthermore, natural pigments from various plant organs (stem, leaves, wood, bark, and fruit) of diverse species, including Caesalpinia sappan, Ceriops candolleana, Maclura cochinchinensis, Indigofera tinctorial, I. arrecta, Rhizopora spp., Strobilantes cusia, and Terminalia bellirica were used for this type of material. These pigments are more biodegradable, relatively safe, and easily obtained with zero liquid waste compared to the synthetic variants. The leftover wastewater from the coloring stages was further utilized for other processes. Subsequently, the remaining organic waste from the whole procedure was employed as compost and/or timber for batik production, although a large amount of the wastewater containing sodium carbonate (Na2CO3), alum (KAl(SO4)2·12H2O), and fixatives (Ca(OH)2 and FeSO4) were discharged into the environment during the process of mordanting and fixating, with the requirement of additional treatment.
Optimization of Digital Marketing Practices to Improve Product Sales of Inamtes in the Productive PrisonAbstract. Productive prisons are prisons that are not only a place for guiding inmates (prisoners) in a conventional manner, but can also be a means to encourage the production of a good quality products, therefore productive activities in prisons can be a support for fostering prisoners. In productive prisons, inmates are taught to grow crops, raise livestock to gardening. Lapas Terbuka Kendal, one of productive prisons in Central Java, is currently only filled with 23 inmates who are fostered by the independence of various production activities, namely the agriculture, fisheries and animal husbandry sectors. The results of Lapas Terbuka Kendal production activities can be said to be quite good. Even marketing has been done well, one of them through the website. But unfortunately the existing marketing did not produce maximum results in sales. This is evaluated and resolved in the community service performed. The digital marketing training is a solution given. All officers were enthusiastic in actively participating during the training. By this training, it is expected they could maximize the digital marketing implementation to boost the sales.Keyword: Digital marketing, productive prison, prisoners, production activities, sales.Abstrak. Lembaga pemasyarakatan (Lapas) produktif merupakan Lapas yang tidak hanya menjadi tempat pembinaan narapidana (warga binaan) secara konvensional, tetapi juga dapat menjadi salah satu sarana untuk mendorong dihasilkannya produk-produk berkualitas, oleh karenanya kegiatan produktif di lapas bisa menjadi penunjang bagi pembinaan terhadap warga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). WBP diajarkan bercocok tanam, beternak hingga berkebun di Lapas Terbuka. Lapas Terbuka Kendal, salah satu Lapas Produktif di Jawa Tengah, saat ini terisi sebanyak 23 warga binaan yang dibina kemandirian berbagai macam kegiatan produksi yaitu sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Hasil kegiatan menunjukkan produksi Lapas Terbuka Kendal dapat dikatakan cukup bagus. Bahkan pemasaran pun sudah dilakukan dengan baik, salah satunya melalui website. Namun sayangnya pemasaran yang ada ternyata tidak membuahkan hasil yang maksimal dalam penjualan. Hal tersebut yang dievaluasi dan dipecahkan pada pengabdian yang dilakukan. Pelatihan pemasaran digital menjadi solusi yang diberikan pada pengabdian ini. Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar, seluruh petugas Lapas antusias dalam mengikuti pelatihan. Kegiatan ini diharapkan mereka mampu memaksimalkan fungsi pemasaran digital untuk meningkatkan penjualan.Kata Kunci: Digitalisasi, pemasaran, kegiatan produksi, peningkatan penjualan.
Simple Financial Records Training in Intip UMKM Nyatnyono Village Ungaran SemarangAbstract. A micro enterprises named “Intip Pak Harto” has a central role in developing and establishing economy welfare in Nyatnyono Village, District Ungaran, Semarang. This training aims to create the soft skills for Intip craftsmen in terms of recording their financial transaction in a simple way. This training has a positive impact for craftsmen as it increases their understanding about how to develop a better financial recording in order to manage their business financial become more effective. This training techniques including a campaign and a simulation. The results of this program is Intip craftsmen has a better skills in doing a simple financial records.Keywords: Training, simple financial records, intip UMKM Abstrak. Usaha Mikro “Intip Pak Harto” memegang peranan penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran, Semarang. Tujuan pelatihan ini yakni memberikan soft skill bagi pelaku UMKM Intip dalam hal pencatatan keuangan sederhana. Pelatihan ini memberikan dampak positif pada para pengrajin berupa meningkatnya pemahaman mereka tentang bagaimana seharusnya pencatatan keuangan dilakukan untuk pengelolaan keuangan usaha yang lebih efektif. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan teknik sosialisasi dan praktek. Hasil dari pelatihan ini yakni para pelaku usaha intip memiliki ketrampilan lebih baik dalam melakukan pencatatan keuangan sederhana. Kata Kunci: Pelatihan, pencatatan keuangan sederhana, UMKM intip.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model strategi pengembangan ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari pemerintah daerah Kota Semarang dari SKPD terkait maupun BPS. Sedangkan data primer diperoleh dari survei dan Focus Group Discussion (FGD), sedangkan data sekunder terkait dengan capaian ekonomi kreatif di Kota Semarang. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk mendesain model pengembangan ekonomi kreatif sebagai alternatif pendekatan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa Industri kreatif di Kota Semarang terus mengalami perkembangan secara signifikan. Dari 17 subsektor, Kota Semarang memiliki lima sub sektor utama Ekonomi Kreatif, yaitu kuliner (81,93 %), music (9,67%), kriya (1,83 %), seni pertunjukkan (1,64 %) dan fashion (1,17 %), Tiga subsektor andalan seperti kuliner, kriya, dan fashion masih sangat menjanjikan karena permintaan yang masih tinggi. Beberapa komponen strategis perlu dikembangkan untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan meliputi kemudahan perizinan, efisiensi dan efektifitas penganggaran dan lainnya. Kemudian perlu adanya optimalisasi pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada para pelaku ekraf secara merata dan meningkatkan kolaborasi dengan stakeholder lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk ekraf, maka harus ada pendampingan dan penjaminan mutu produk agar diterima dipasar. Sedangkan dari komponen pemasaran, maka perlu adanya inovasi pemasaran digital. Dalam upaya meningkatkan perkembangan ekonomi kreatif di Kota Semarang, maka perlu optimalisasi peran masing-masing stakeholder baik akademisi sebagai peneliti, pemerintah sebagai regulator dan fasilitator, swasta sebagai investor dan inisiator, masyakat sebagai pelaku dan konsumen, maupun media sebagai mediator dan publisher.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.