Stunting merupakan salah satu masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Stunting masih menjadi masalah kesehatan prioritas di Indonesia. Penanganan stunting dilakukan melalui intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif pada sasaran 1000 hari pertama kehidupan dari anak sejak di kandungan sampai berusia 23 bulan. intervensi gizi-spesifik diselenggarakan oleh sektor kesehatan, sedangkan intervensi gizi-sensitif biasanya diselenggarakan oleh sektor lain. Kegiatan pengabdian inidilaksanakan dengan tujuan untuk memberdayakan Kader melalui teknologi pengolahan ikan sebagai sumber protein hewani dalam mencegah Stunting pada Balita di daerah terpencil di Pulau semau Kabupaten Kupang. Diharapkanagar dari kegiatan ini, dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ikan sebagai sumber protein hewani dalam mencegah stunting dan cara mengolah ikan menjadi snack yang bergizi. Metode pelaksanaan kagiatanini adalah penyuluhan dan praktek bersama masyarakat. Tempat pelaksanaannya adalah Desa Batuinan Semau Kabupaten Kupang pada tanggal 18 Juli 2022. Hasil yang diperoleh setelah kegiatan ini adalah perubahan pengetahuan dan ketrampilan para kader untuk lebih terampil mengolah snack yang menarik dan bergizi dari sumber bahan pangan lokal yang ada disekitar mereka. Hal ini ditandai dengan antusias dari setiap peserta kader saat membuat bola-bola mie ikan dan sempol ikan kelor, selain itu pihak desa juga turut terlibat mendukung kegiatan ini dengan memasukkan dalam salah satu program desa yaitu pemberian makanan tambahan (PMT) bagi Ibu hamil dan anak balita.
Standar porsi yang tidak sesuai terjadi pada masyarakat saat ini dapat menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penyakit degeneratif, salah satunya penyakit DM. Penderita DM harus memperhatikan standar porsi dari setiap jenis makanan yang dikonsumsi. Kadar gula darah meningkat dratis setelah mengkonsumsi makanan tertentu karena kecenderungan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gula darah yang tidak terkontrol. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui ketepatan standar porsi pada penderita DM di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang. Penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian ini dilaksanakan padan bulan Desember 2018 sampai bulan Januari 2019 di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang. Jenis data adalah data primer dan data sekunder. Cara pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuisioner, lembar cek list dan alat timbang makanan. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa porsi nasi yang disajikan dengan besar porsi yang sudah ditetapkan berdasarkan kebutuhan pasien dapat dikategorikan sudah sesuai (85,7%). Dari hasil penelitian ketepatan standar porsi nasi di Instalasi Gizi RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang dapat disimpulkan bahwa nasi dari hasil penimbangan selama satu hari penimbangan makanan tergolong sudah sesuai yaitu 85,7%.
Gizi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan tumbuh kembang anak yang optimal. Gizi yang cukup dan seimbang sangat diperlukan dalam periode emas pertumbuhan dan perkembangan anak. Kekurangan gizi yang terjadi pada periode emas tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah, salah satunya adalah masalah gagal tumbuh sehingga anak menjadi lebih pendek (stunting) dari standar. Data Riskesdas (2018) menunjukkan bahwa prevalensi stunting di NTT sebesar 42.6% dan prevalensi Gizi Kurang sebesar 29.5%. Hal ini berarti bahwa masalah kekurangan gizi pada anak-anak dalam proses tumbuh-kembang masih sangat tinggi. Oleh karena itu, Program Pemberian Makanan Tambahan bagi anak sekolah (PMT-AS) menjadi salah satu upaya percepatan pencapaian dalam pembangunan nasional terkait pengentasan masalah gizi pada anak sekolah. Ikan merupakan salah satu jenis pangan sumber protein hewani yang banyak ditemukan dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Pulau Semau. Nugget merupakan produk olahan dalam bentuk beku yang bersifat siap untuk dimasak. Tempe merupakan makanan sumber protein, serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini bertemakan : pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS) berbasis pangan lokal dalam meningkatkan status gizi siswa Sekolah Dasar Negeri Batuinan Semau Kabupaten Kupang. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan bersama anak-anak Sekolah Dasar Negeri Batuinan, UPTD Kecamatan Semau Kabupaten Kupang sebanyak 35 orang anak pada bulan September – Nopember 2021. Adapun hasil yang diperoleh adalah terjadinya perubahan pengetahuan anak- anak tentang 1). Khasiat kandungan gizi ikan dan tempe; 2). Anak-anak mengetahu tentang cara pengolahan ikan dan tempe menjadi bentuk olahan yang sederhana dan dapat dikonsumsi sebagai pangan pendamping sumber karbohidrat dalam sarapan pagi, makan siang atau makan malam mereka.
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) merupahkan bagian integral dari pelayanan kesehatan lainnya di Rumah Sakit. PGRS merupahkan upaya memperbaiki, dan meningkatkan gizi makanan yang di berikan dan disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan kondisi klinis, status gizi, dan statussmetabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kepuasaan makanan dan sisa makanan pada menu yang di sajikan di RSUD Prof Dr. W.Z Yohanes Kupang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif bidang gizi institusi untuk mendapatkan kepuasaan makanan dan gambaran sisa makanan di ruang rawat inap di RSUD Prof W.Z Yohanes Kupang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 26 pasien (81%) yang suka pada warna menu makan pagi yang di sajikan . Sebanyak sebanyak 21 pasien (66%) yang suka pada Rasa makan siang dan sebanyak 20 pasien (63%) yang suka pada rasa makan malam. Sebanyak 20 pasien (62%) yang tidak suka pada Aroma menu makan pagi yang di sajikan..Sebanyak 18 pasien (56%) yang suka pada tekstur menu makan pagi yang di sajikan , 9 pasien (28%) yang dapat menghabiskan menu makan pagi. Pasien yang mendapatkan pelayanan gizi dirumah sakit kupang sebanyak lebih dari 50% menyukai menu makan yang diberikan oleh petugas gizi dirumah sakit pada 3 kali waktu pemberian makan (pagi, siang, dan malam), kecuali pada aroma makanan, khususnya pada menu makan pagi, sebanyak 62% tidak menyukai aroma makanan yang disajikan. Sedangkan pada variabel sisa makanan pasien rata-rata, tidak menghabiskan makanan yang diberikan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.