ABSTRAK Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk pemberian terapi Emotional FreedomTechnique pada ibu hamil di masa Adaptasi Pandemi covid 19. Peserta yang mengikuti kegiatan pelaksanaan Terapi Emotional Freedom Technique adalah ibu hamil yang berjumlah 38 orang. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah memperkenalkan Emotional Freedom Technique untuk mengatasi respon negative yang dimiliki ibu selama masa pandemic Covid 19.  Dari hasil kegiatan diperoleh Respon psikologis dengan depresi yang dialami ibu hamil sebelum dilakukan EFT berada pada kategori Normal 35 orang, ringan 3 orang dan setelah dilakukan EFT semua responden mengalami respon psikologis depresi dalam kategori Normal. Sebelum dilakukan EFT kecemasan Ibu hamil kategori Normal 16 orang, ringan 20 orang dan sedang 2 orang. Setelah dilakukan  EFT terjadi perubahan kecemasan, kecemasan kategori Normal  34 orang, ringan 4 orang dan tidak ada Ibu hamil yang mengalami kecemasan sedang. Respon psikologis dengan stress yang dialami ibu hamil sebelum melakukan EFT 31 orang kategori Normal, 6 orang ringan dan 1 orang sedang. Sesudah melakukan EFT terjadi perubahan psikologis stres yaitu kategori sedang menjadi tidak ada, ringan 1 orang, selebihnya 37 orang  kondisi normal. Kegiatan Pengabdian Masyarakat berlangsung sangat antusias, semua Ibu hamil dapat mendemonstrasikan Kembali Terapi EFT dengan baik.  Melakukan EFT secara rutin dirumah akan menjaga keseimbangan tubuh , mengurangi tingkat stress, membantu menenangkan fikiran dan tubuh dengan menghilangkan stress emosional dan  kegelisahan. Kata Kunci: Emotional Freedom Therapy, Psikologis Ibu Hamil, Pandemic Covid- 19 ABSTRACT Community service is carried out in the form of providing Emotional Freedom Technique therapy to pregnant women during the Covid 19 Pandemic Adaptation period. Participants who took part in the implementation of Emotional Freedom Technique Therapy were pregnant women, totaling 38 people. The purpose of Community Service is to introduce the Emotional Freedom Technique to overcome the negative responses that mothers have during the Covid 19 pandemic. From the results of the activity, the psychological response with depression experienced by pregnant women before the EFT was carried out was in the Normal category 35 people, mild 3 people and after it was done EFT all respondents experienced a psychological response to depression in the Normal category. Prior to the EFT, the anxiety of pregnant women was in the Normal category 16 people, 20 people mild and 2 people moderate. After the EFT was done, there was a change in anxiety, the anxiety category was Normal 34 people, mild 4 people and no pregnant women experienced moderate anxiety. Psychological responses to stress experienced by pregnant women before doing EFT were 31 people in the Normal category, 6 people mild and 1 person moderate. After doing EFT, there was a change in psychological stress, namely the moderate category became non-existent, 1 person mild, the rest 37 people were in normal condition. The Community Service activities took place very enthusiastically, all pregnant women were able to demonstrate the EFT Therapy well. Doing EFT regularly at home will maintain body balance, reduce stress levels, help calm the mind and body by eliminating emotional stress and anxiety.Keywords: Emotional Freedom Therapy, Psychological Pregnant Women, Pandemic Covid 19 Keywords: Emotional Freedom Therapy, Psychology of Pregnant Women, Pandemic Covid-19

Indonesia is a country prone to disasters. This is due to the geographical location of Indonesia which is at the confluence of four tectonic plates. BNPB recorded 3,350 natural disasters hitting Indonesia in 2022. Knowledge possessed can influence awareness to carry out emergency response, the importance of preparedness is an important element of disaster risk reduction prevention activities. To Knowing the relationship between the knowledge of the head of the family and preparedness in dealing with natural disasters. Quantitative with correlation descriptive design. The sample in this study was the head of a family of 41 people. With inclusion criteria 26 years to 65 years and willing to become respondents. The exclusion criteria were that the head of the family was not willing to be a respondent and was not present on three visits. The sampling technique is random sampling. Univariate statistical test with frequency distribution and bivariate with chi square. Knowledge is a factor that plays a role in respondents' preparedness in dealing with disasters. The better the knowledge respondents, the better preparedness in dealing with disasters. Keywords: Disaster, Preparedness, Knowledge, Head of Family  ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang rawan terjadinya bencana. Hal ini disebabkan letak geografis Indonesia yang berada pada pertemuan empat lempeng tektonik. BNPB mencatat 3.350 bencana alam melanda Indonesia tahun 2022. Pengetahuan yang dimiliki dapat mempengaruhi kepedulian untuk melakukan tanggap darurat, pentingnya kesiapsiagaan merupakan salah satu elemen penting dari kegiatan pencegahan pengurangan resiko bencana. Mengetahui hubungan pengetahuan kepala keluarga dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi. Sampel pada penelitian ini kepala keluarga yang sebanyak 41 orang. Dengan kriteria inklusi 26 tahun sampai 65 tahun dan bersedia menjadi responden. Kriteria ekslusi kepala keluarga tidak bersedia menjadi responden dan tidak berada ditempat pada tiga kali kunjungan. Teknik pengambilan sampel adalah random sampling. Uji statistic univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan chi square. Mayoritas responden berada pada usia dewasa akhir (36-45thn) yaitu sebanyak 39%, berpendidikan SMA sebanyak 36%, jenis kelamin perempuan sebanyak 68%, mayoritas pengetahuan baik 75% dan mayoritas kesiapsiagaan lansia  pada ketegori baik sebanyak 63%. Terdapat hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan nilai p value 0,003. Pengetahuan merupakan faktor yang berperan dalam kesiapsiagaan responden dalam menghadapi bencana. Semakin baik pengetahuan responden maka akan semakin baik kesiapsiagaan dalam menghdapi bencana Kata Kunci: Bencana, Kesiapsiagaan, Pengetahuan, Kepala Keluarga.