Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan abu kerak boiler hasil pembakaran limbah kelapa sawit sebagai bahan pengganti parsial pasir pada pembuatan beton. Pembuatan beton dilakukan dengan memvariasikan kandungan kerak boiler pada komposisi campuran beton 0%, 5%, 10%, 15%, 25%, 50% dan 100%. Pengujian terhadap pasir dan abu kerak boiler meliputi uji XRF, massa jenis, penyerapan air dan kadar lumpur. Pengujian komposisi kimia dari SiO2,CaO dan Al2O3 pada pasir dan abu kerak boiler menggunakan XRF. Hasil analisis menunjukkan kuat tekan optimum beton dengan komposisi yang mengandung abu kerak boiler 25% yakni 17,83 MPa. Hasil optimum dari penelitian untuk beton yang diuji tergolong dalam standar mutu tipe beton 225 yang dapat diaplikasikan pada pengecoran bangunan-bangunan seperti landasan lapangan terbang, gedung bertingkat dan pengecoran jalan.
Penelitian ini mempelajari fotodegradasi air Sungai Landak dengan material penyangga polimer polipropilena (PP) berfotokatalis semikonduktor TiO2. Disamping itu, dilakukan pula analisis untuk mengetahui hubungan antara jumlah TiO2 yang terdeposisi di permukaan PP dengan variasi suhu saat proses pabrikasi. Pabrikasi PP/TiO2 dilakukan dengan teknik deposisi thermal milling. Dari hasil pabrikasi yang dilakukan, diketahui bahwa TiO2 paling banyak terikat pada permukaan PP pada suhu milling dengan massa TiO2 sebesar 1,7 gram. Sedangkan, hasil degradasi yang paling optimum (absorbansi maksimum = 1,446) diperoleh PP/TiO2 dengan suhu milling setelah fotodegradasi selama 40 jam. Walaupun suhu milling menghasilkan massa TiO2 terdeposisi pada permukaan PP yang paling tinggi, namun tidak diiringi dengan hasil degradasi terbaik. Hal ini dikarenakan adanya indikasi overlapping antar TiO2 sehingga menyebabkan luas permukaannya menjadi lebih kecil dan membuat proses fotodegradasi menjadi tidak optimal. Akhirnya untuk parameter pH, semua sampel yang diberikan PP/TiO2 mengalami kenaikan nilai pH dari 4,9 menjadi 6,6 (suhu milling 100 ), menjadi 6 (suhu milling 150 dan 200 ), menjadi 5,7 (suhu milling 125 ), dan menjadi 5,3 (suhu milling 175 ). Nilai pH air sungai setelah ditambahkan PP/TiO2 pada suhu milling 175 tergolong pH<pzc sehingga mendukung terjadinya degradasi sampel air yang lebih cepat daripada variasi suhu milling yang lain.
Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh waktu hidrolisis terhadap sifat mekanis selulosa kristalin dari campuran serbuk gergaji kayu belian, bengkirai, jati dan meranti. Isolasi selulosa kristalin dari serbuk gergaji dilakukan melalui 3 tahap yaitu ekstraksi, bleaching dan hidrolisis asam. Tahap ekstraksi menggunakan larutan alkohol-benzena (1:2) dan larutan NaOH dengan Na2S. Tahap bleaching menggunakan hipoklorit 30%. Sedangkan tahap hidrolisis asam menggunakan HCl 37% dengan asam: selulosa yaitu 4:1. Selulosa kristalin dibuat dengan variasi waktu hidrolisis yaitu 30 menit, 45 menit dan 90 menit. Nilai optimum diperoleh dari hasil hidrolisis 30 menit dengan derajat kristalinitas 74,49%, kekuatan tarik 20,09 kPa, kekuatan putus 17,64 kPa dan modulus elastisitas 1,3393 MPa. Nilai derajat kristalinitas berbanding lurus dengan parameter mekanis selulosa kristalin yang dihasilkan.
AbstrakPenelitian ini mengkaji tentang pemanfaatan selulosa kristalin dari limbah serbuk penggergajian sebagai bahan pengisi (filler) pada karet alam dengan memvariasikan konsentrasi selulosa kristalin dalam komposit karet alam/selulosa kristalin yakni 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%. Berdasarkan hasil uji XRD, diperoleh derajat kristalinitas selulosa kristalin sebesar 65% dan berdasarkan hasil uji reologi dan uji tarik komposit, diperoleh kandungan optimum selulosa kristalin dalam komposit adalah 5% dengan nilai viskositas mooney 65 ML.1.(100 0 5') dan kekuatan putus 66,6x10 4 N/m 2 . Berdasarkan hasil uji tegangan dan regangan, diperoleh nilai modulus elastisitas tertinggi terdapat pada sampel yang tidak mengandung selulosa kristalin yakni 32,9x10 4 N/m 2 .
AbstrakPenelitian untuk fabrikasi dan analisis kualitas papan komposit semen berbobot ringan berbasis ijuk telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk fabrikasi papan komposit semen berbobot ringan dan analisis komposisi ijuk dan semen yang optimum ditinjau dari bobot, densitas, daya serap air (DSA) dan sifat mekanis. Komposisi papan komposit yang difabrikasi terdiri atas semen sebagai filler, ijuk sebagai matriks, aditif CaCl2 sebagai katalis dan air. Papan komposit dibuat dalam 6 variasi dengan perbandingan fraksi massa antara ijuk dan semen, yaitu 1:1, 1,5:1, 2:1, 2,5:1, 3:1, 3,5:1. Aditif CaCl2 yang digunakan sebanyak 15% dari massa total semen. Hasil dan metode pengujian papan komposit mengacu pada standar ASTM C 1185. Nilai optimum diperoleh pada papan komposit semen komposisi 1,5:1 dengan densitas sebesar 1,89±0,01 g/cm 3 , DSA sebesar 8,90±0,16%, modulus of rupture (MOR) sebesar 10,03±1,83 MPa dan modulus of elasticity (MOE) sebesar 3,20±1,53 GPa. Semakin tinggi densitas semakin rendah DSA papan komposit semen. Bobot papan komposit semen berbasis ijuk yang optimum lebih ringan 20% dari papan komposit semen komersil. Nilai densitas, DSA, dan MOR semuanya memenuhi standar ASTM C 1186. Papan semen komersil (Glassfibre Reinforced Cement, GRC) yang digunakan sebagai plafon memiliki bobot yang tinggi. Penyebab bobot yang tinggi pada papan komposit semen komersil adalah akibat komponen penyusun semen yang bertindak sebagai matriks. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai papan komposit untuk mereduksi bobot papan semen yakni dengan cara mengatur komposisi komponen penyusun komposit dengan semen difungsikan sebagai filler [4].Indonesia merupakan salah satu negara penghasil serat ijuk di dunia dengan kapasitas 164,39 kilo ton/tahunnya [5]. Ijuk memiliki densitas sebesar 1,14 g/cm 3 dan kekuatan tarik sebesar 208,22 MPa. Ijuk memiliki nilai MOE sebesar 5,37 GPa [6]. Salah satu syarat suatu material bisa dijadikan matriks adalah memiliki nilai MOE yang lebih rendah dibandingkan dari material yang dijadikan filler [7]. Ketersedian ijuk melimpah di alam dan tingkat keelastisan tinggi, ringan, tidak mudah rusak oleh perubahan cuaca dan sulit dicerna oleh organisme perusak. Berdasarkan kelebihan sifat tersebut, maka material serat alam yang akan dijadikan sebagai matriks adalah ijuk yang sekaligus menjadi keterbaruan pada penelitian di bidang papan komposit semen [5].Peningkatan kerapatan dan kekuatan mekanis serta penurunan daya serap air papan komposit semen dapat dilakukan dengan penambahan aditif yang tepat [8] Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk fabrikasi dan analisis komposisi ijuk dan semen yang optimum ditinjau dari bobot, densitas, daya serap air (DSA) dan sifat mekanis. Fabrikasi dan analisis komposisi yang sesuai antara ijuk dan semen terhadap kualitas papan komposit yang dihasilkan guna menghasilkan papan komposit semen berbobot ringan.http://dx
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.