Saat ini masyarakat diresahkan dengan maraknya kasus kecurangan saat pengisian BBM di SPBU. Kecurangan yang dimaksud adalah volume BBM yang dimasukkan pada tangki kendaraan bermotor tidak sesuai dengan takaran seharusnya pada pembelian. Penelitian ini dibuat untuk membantu tugas UPT Metrologi dan Disperindag dalam pengawasan kecurangan pada alat ukur SPBU. Alat ini dipasang di dekat tangki sepeda motor untuk memudahkan kontrol. Alat bekerja deprogram pada Arduino Uno R3 untuk menampilkan perubahan volume bahan bakar awal dan setelah pengisian dengan input harga BBM yang akan dibeli. Untuk menambah keandalan, alat dilengkapi SMS Gateway yang terkoneksi dengan ponsel pengguna. Terdapat tiga pengujian pada alat ini yaitu pengujian akurasi pengukuran volume, pengujian performa deteksi kecurangan, dan desain keamanan implementasi. Hasil pembacaan akurasi dibandingkan pada hitungan matematis didapatkan nilai rata-rata akurasi sebesar 99,85% dan rata-rata error 0,15% sehingga telah memenuhi standar pengukuran BBM karena nilai error yang diperbolehkan adalah 0,5%. Dalam pengujian performa dalam mendeteksi kecurangan, alat bekerja dengan baik diindikasikan melalui notifikasi buzzer dan bukti transaksi melalui SMS gateway. Demi keamanan pengguna, implementasi sensor ultrasonik diberi lapisan karet dengan pemasangan fleksibel. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meminimalisir kecurangan pengisian BBM di masyarakat sekaligus menjadi rujukan salah satu metode pengukuran volume BBM yang akurat.
Pemanfaatan briket untuk pembangkit listrik dapat menjadi alternatif masalah eneri baru terbarukan yang intermittent karena biaya yang murah, ramah lingkungan dan ketersediannya terbesar ketiga di dunia setelah batu bara dan minyak. Secara teknis, energi briket bisa digunakan sebagai bahan bakar pembangkit beban dasar seperti PLTU sekaligus solusi bagi perubahan iklim karena berpotensi penetral CO2. Di Indonesia, 40% limbah biomassa masih belum dikelola dengan baik sehingga berpeluang diterapkan sebagai sumber energi primer pembangkit. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pembangkit PLTU dengan pembangkit tenaga briket dari sudut pandang ekonomi perencanaan dan keandalan sistem. Perhitungan ekonomi perencanaan pembangkit digunakan parameter LCOE pada PLTU, pembangkit briket 25%, 50%, 75%, dan 100%. Sementara itu, keandalan sistem pembangkit diuji menggunakan LOLE dan LOEE pada pembangkit 50% dan 100% briket dengan mempertimbangkan capacity outage generator. Pembangkit briket 100% secara ekonomis layak digunakan sebagai pembangkit beban dasar karena karakteristik kurva antara capacity factor (CF) dan biaya pembangkitan menunjukkan kecenderungan lebih mahal bila dioperasikan dengan nilai CF rendah dan ekonomis apabila beroperasi pada kapasitas besar. Keandalan pembangkitan briket 100% dan briket 50% sama-sama melebihi standar LOLE yaitu 1 hari/tahun di tahun 2030. Nilai LOEE mengikuti LOLE karena saat pemadaman yang lebih lama energi yang tidak tersalurkan menjadi lebih besar.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.