Latar Belakang: Penelitian mengenai sintesis Atraktan Asam Laktat-Asam Asetat-Amoniak untuk Pengendali Populasi Nyamuk Aedes sp telah dilakukan. Penelitian ini bersifat eksperimental.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Model Atraktan Asam Laktat-Asam Asetat-Amoniak. Pengujian hasil penelitian ini mengambil lokasi di Daerah Kecamatan Mungkid, Magelang, Jawa Tengah sebagai tempat dimana Aedes albopictus terdapat banyak.Metode: Metode sampling penelitian yang dilakukan bersifat random. Hasil: Hasil dari penelitian ini telah membuktikan bahwa dengan komposisi 85% asam Laktat, 12,5 % asam Asetat dan 2,5 % amonia, mempunyai kemampuan sebagai atraktan nyamuk Aedes sp. Hasil penelitian ini dikaji dengan standar Pedoman Pengumpulan Data Vektor (Nyamuk) di Lapangan : Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit di Indonesia yang diterbitkan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan R.I. Tahun 2017.Kesimpulan: bahan aktif yang diuji efektif dijadikan atraktan. Hasil penelitian ini sebagai suatu solusi dalam mengendalikan populasi nyamuk Aedes sp. di tempat lain.
Penelitian mengenai sintesis Atraktan Asam Laktat-Asam Asetat-Amoniak untuk Pengendali PopulasiNyamuk Aedes sp telah dilakukan. Penelitian ini bersifat eksperimental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiefektivitas Model Atraktan Asam Laktat-Asam Asetat-Amoniak.Pengujian hasil penelitian ini mengambil lokasi di Daerah Kecamatan Mungkid, Magelang, Jawa Tengahsebagai tempat dimana Aedes albopictus terdapat banyak. Metode sampling penelitian yang dilakukan bersifat random.Hasil dari penelitian ini telah membuktikan bahwa dengan komposisi 85% asam Laktat, 12,5 % asam Asetatdan 2,5 % amonia, mempunyai kemampuan sebagai atraktan nyamuk Aedes sp. Hasil penelitian ini dikaji denganstandar Pedoman Pengumpulan Data Vektor (Nyamuk) di Lapangan : Riset Khusus Vektor dan Reservoir Penyakit diIndonesia yang diterbitkan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit BadanPenelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan R.I. Tahun 2017.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahan aktif yang diuji efektif dijadikan atraktan. Hasil penelitian inisebagai suatu solusi dalam mengendalikan populasi nyamuk Aedes sp. di tempat lain.
ABSTRAKTelah dilakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Panti Sosial Tresna Wreda BudiLuhur. Kegiatan yang dilakukan berada di kawasan Kabupten Bantul, provinsi Daerah IstimewaYogyakarta. Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu meningkatkan pengetahuan lansia tentangpotensi bahaya merokok dan bahan aditif makanan contoh aspartam, borax, formalin danRhodaminJumlah peserta penyuluhan 42 orang (70 %) hal ini menunjukkan sebagian besar penghuniBalai atau Panti dari yang direncanakan sejumlah 60 orang, mengikuti penyuluhan tentangPotensi Bahaya Merokok dan Bahan Aditif Makanan. Ada 3 lansia yang aktif (Pak Darmo, PakHardjo dan Bu Fatimah) mengajukan pertanyaan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan tentangtentang Potensi Bahaya Merokok dan Bahan Aditif Makanan.Kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan kesehatan tentang tentang PotensiBahaya Merokok dan Bahan Aditif Makanan ini dapat disimpulkan mampu meningkatkanpengetahuan lansia potensi Bahaya Merokok dan Bahan Aditif Makanan selama di panti maupundi luar panti Jompo
Studies on phosphate levels (total, polyphosphate, and orthophosphate) have been carried out in the Lamat Muntilan watershed. A detergent is an approach to the amount of waste disposal of various types of phosphate in the Lamat river. High levels of phosphorus cause eutrophication, which can cause various human health problems. This study aims to determine the levels (total, polyphosphate, and orthophosphate) and compared rain and dry season with water quality standards that have been agreed upon nationally as well as theoretical studies on eutrophication pollution. This research uses the UV-Vis Spectrophotometer method by utilizing the interaction of ammonium tartrate and potassium antimonyl tartrate on orthophosphate ions to form phosphomolybdic acid which is then reduced by ascorbic acid to a modern blue color which is proportional to the number of orthophosphate ions. This modern blue color is measured at a wavelength of 880 nm. The result data showed that the average total phosphate levels of river water of 0.240 ppm in the rainy season and 0.204 ppm in the dry season, for polyphosphates were found at 0.032 ppm in the rainy season and 0.064 ppm in the dry season, while orthophosphate 0.051 ppm in the rainy season and 0.101 ppm in the dry season. In the dry and rainy seasons, there were specific differences between them. This level surpassed Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 about concerning Management of Water Quality and Control of Pollution Water, was not suitable for consumption directly or indirectly specifically for human needs, but if it was used for animals and plants it is still feasible. The level of all phosphate species triggered the formation of eutrophication.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.