Penyederhanaan birokrasi berupa alih jabatan struktural ke jabatan fungsional pada Kementerian PAN RB bertujuan menciptakan iklim birokrasi yang lincah, dinamis dan profesional dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja pemerintahan dalam pelayanan publik. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa penyesuaian yang harus dihadapi oleh ASN dan organisasi. Tujuan penelitian adalah untuk memotret dampak dari implementasi perampingan birokrasi ini terhadap perkembangan karir ASN pasca pergantian jabatan. Subjek penelitian ini adalah ASN yang melaksanakan pengalihan jabatan administrator atau eselon III dan jabatan pengawas atau eselon IV menjadi jabatan fungsional. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif melalui tahap orientasi, tahap eksplorasi dan akhirnya tahap pemeriksaan anggota dengan sumber daya penelitian menggunakan orang, kertas dan tempat. Akibatnya, pelaksanaan alih jabatan struktural ke jabatan fungsional tidak berdampak langsung pada perkembangan karier ASN di organisasi Kementerian PAN RB selama setahun terakhir. Hal ini dikarenakan beberapa tantangan perubahan yang masih perlu disesuaikan oleh ASN dan organisasi Kementerian PAN RB. Meskipun secara konseptual pola pengembangan karir ASN umum telah dibuat, tetapi tidak semua pola pengembangan karir jabatan fungsional untuk jenis jabatan tersedia. Hal lain yang menjadi pertimbangan untuk pengembangan karier di jabatan fungsional adalah desain organisasi yang diharapkan gesit atau lincah yang akan mempengaruhi bagaimana perkembangan karier ASN di Kementerian PAN RB ke depan.
Pandemi COVID-19 telah berdampak terhadap melemahnya perekonomian masyarakat Desa Sukahayu yang ditandai dengan meningkatnya angka pengangguran. Banyak masyarakat yang mencoba peruntungan dengan membuka usaha baru yang secara administrasi masih belum memiliki izin usaha. Dari total sekitar 400 UMKM di Desa Sukahayu hanya 179 UMKM yang telah mendaftarkan izin usaha karena sebagian besar pelaku usaha menjalankan aktivitas jual beli di hari kerja, belum mampu menggunakan teknologi internet, serta belum mendapat informasi dan mengetahui urgensi pembuatan izin usaha. Sebagai bentuk upaya mengatasi permasalahan tertib administrasi di Kantor Desa Sukahayu, tim pengabdian masyarakat telah melaksanakan sosialisasi dan pendampingan secara langsung pembuatan nomor induk berusaha (NIB) melalui online single submission (OSS) di Kantor Desa Sukahayu dan secara door to door ke rumah masyarakat yang memiliki usaha mikro. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pemahaman tentang pentingnya NIB dan OSS digital untuk mendapatkan kemudahan legalitas usaha serta dokumen lainnya seperti NPWP badan atau perorangan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat yang dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan serta memiliki sasaran khusus bagi masyarakat yang belum memiliki nomor induk berusaha (NIB) tetapi sudah memiliki atau menjalankan usaha mikro. Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah berkoordinasi langsung kepada pihak pemerintahan Desa Sukahayu. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah diterbitkannya 32 nomor induk berusaha (NIB), bertambahnya pengetahuan dan informasi beberapa masyarakat tentang pentingnya nomor induk berusaha bagi para pelaku usaha mikro di Desa Sukahayu serta meningkatnya keinginan masyarakat untuk mendaftarkan usahanya secara legal yang ditandai dengan masuknya dokumen usulan baru sebanyak 17 buah. Saran masukan untuk optimalisasi pembuatan NIB di Desa Sukahayu adalah dibutuhkan komitmen dan konsistensi pemerintah Desa Sukahayu untuk melanjutkan kegiatan sosialisasi, pendampingan door to door dan pendampingan yang lebih serius bagi pelaku usaha mikro karena masih ada kurang lebih 200 lebih usaha mikro yang belum terdaftar melalui OSS dan masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya nomor induk berusaha bagi para pelaku usaha yang disebabkan asumsi masyarakat yang menganggap untuk mengurus izin dan legalitas usaha membutuhkan waktu yang panjang dan merupakan hal yang rumit. Kondisi ini sangat perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti oleh pemerintah Desa Sukahayu dengan bekerja sama dengan Dinas terkait.
ABSTRACT Tangerang Regency has many potential natural resources and human resources that should be added value in increasing the economic potential of the community. However, the people’s life in Tangerang district is still living in poverty. Looking at the facts in the field that there are still many people living in slums, the researchers need to conduct a study on how the role of local government in Tangerang District eradicate poverty in the region. The research design refers to secondary data from 2011-2015. The research was conducted by qualitative method with descriptive inductive writing to obtain data. The scope of writing is about the role of Local Government of Tangerang Regency in Eradicating Poverty as well as factors that inhibit and support the role. The results of this sresearch illustrates that the role of Local Government of Tangerang Regency in alleviating poverty is quite a lot of realized in 25 excellent programs that are implemented consistently cross-sectoral and cross-SKPD which is expected to solve synergic regional problems and integrated but the community is still constrained some access related to clean water facilities, especially in some densely populated areas or slums in coastal areas. Keywords: role, local government, poverty
Pandemi Covid-19 menarik penulis untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi gerakan “MAS AL” yang bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19 dalam proses pelayanan di Kelurahan Bintoro Kecamatan Demak. Gerakan “MAS AL” merupakan singkatan yang memiliki arti Menerapkan 4M; Aplikasikan hidup sehat; Senantiasa berdoa;Always smile & happy. Gerakan “MAS AL” adalah upaya meningkatkan kesadaran dalam pencegahan Covid-19 yang dikemas oleh penulis dalam bentuk slogan yang menarik dan mudah diingat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif sebagai prosedur pemecahan masalah sedangkan metode pelaksanaan pengabdian masyarakat merupakan langkah atau cara yang dilakukan penulis dalam menemukan solusi dari permasalahan yang ditemui penulis di lingkungan Pemerintah Kelurahan Binotoro dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan kepada warga masyarakat di masa pandemi Covid-19. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan oleh penulis terdapat simpulan (1) sosialisasi terkait dengan pencegahan Covid-19 telah berjalan dengan tertib dan lancar baik sosialisasi secara langsung maupun sosialisasi melalui media sosial (2) sosialisasi Gerakan “MAS AL” mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Camar Demak dan Lurah Bintoro dan seluruh aparatur kelurahan dan masyarakat, (3) para aparatur kelurahan dan warga masyarakat yang sebelumnya belum tertib menjadi mulai tertib dan disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah, (4) Poster Gerakan “MAS AL” digunakan oleh Lurah Bintoro di lingkungan Kantor Bintoro sebagai media pengingat disiplin protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat bagi aparatur kelurahan maupun warga masyarakat (5) disarakan perlu ada penelitian lanjutan tentang perilaku penggunaan media sosial terutama jika dikaitkan dengan kondisi pandemi Covid-19.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.