Salah satu permasalahan psikologis yang paling sering ditemukan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa adalah stress. Stress yang tidak teratasi dapat mengakibatkan dampak negatif untuk pasien. Salah satu intervensi yang dapat mengurangi stress yaitu dengan teknik relaksasi. Tehnik relaksasi yang digunakan penelitian ini adalah relaksasi dzikir. Tujuan penelitian ini adalah menyusun resume asuhan keperawatan meliputi (pengkajian, diagnosis, perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi) dalam pemberian terapi relaksasi dzikir terhadap stress pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dengan jumlah sampel adalah 2 responden. Penelitian ini mengukur skore stress dengan menggunakan instrument lembar observasi DASS 42 aspek penilaian dengan 14 pertanyaan tingkat stress. Pengukuran tingkat stress pada pasien 1 sebelum dilakukan relaksasi dzikir adalah 23 setelah dilakukan relaksasi dzikir adalah 15 sedangkan pada pasien 2 sebelum dilakukan relaksasi dzikir adalah 25 setelah dilakukan relaksasi dzikir adalah 17. Terdapat pengaruh pemberian relaksasi dzikir terhadap stress pada kedua responden yang awalnya mengalami stres sedang menjadi stres ringan. Relaksasi dzikir berdampak positif dalam menurunkan tingkat stress pada asiengagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Pengaruh terapi tersebut dapat mempengaruhi penurunan tingkat stress pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
Komplikasi pada sistem gastointesinal adalah kasus yang sering di temukan setelah serangan stroke,komplikasi gastrointestinal seperti konstipasi didapatkan pada 7,9% pasca stroke. Konstipasi diartikan sebagaiakibat penurunan mobilitas kolon sehingga memperpanjang waktu transit feses di kolon dan berakibatkandungan air harus tetap diabsorpsi dari massa feses sehingga feses menjadi kering, keras dan sukardikeluarkan dalam proses defekasi. Salah satu tindakan untuk mengatasi konstipasi yaitu massase abdomen.Tujuan dari studi kasus ini yaitu untuk mengetahui efektifitas massase abdomen terhadap konstipasi pasienstroke non haemoragik. Metode yang digunakan yaitu one grub pretest posttest. Jumlah sample dalam studikasus ini sebanyak 2 orang pasien stroke non haemoragik. Hasil menunjukkan bahwa pasien belum BAB selama3 hari, dan setelah diberikan intervensi massase abdomen, responden belum dapat BAB dengan lancar.Kesimpulan yang didapat dari kedua responden bahwa massase abdomen belum mampu mengatasi konstipasisecara signifikan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.