Implementation of Performance-based Contracts (PBC) for road maintenance in Indonesia still requires various studies, especially related to potential long-term cost efficiencies that can be achieved by the road agencies by shifting the application of traditional contracts to PBC. This study assesses the effectiveness of PBC compared to traditional contract implementation based on a case study on one of the PBC pilot projects in Indonesia. The effectiveness of the PBC reviews in terms of project life cycle cost efficiency was calculated. LCC calculations were conducted by considering the influence of the length of contracted road, the initial conditions of contracted road, and the duration of PBC project. The LCC calculation shows that the implementation of PBC generally has the potential to generate LCC efficiency compared to the traditional contract. This study also proved that the implementation of PBC can guarantee the performance of road services during multi-year contracts and also provide other benefits for the road agency and road users. ABSTRAK: Pelaksanaan Kontrak Berasaskan Prestasi (PBC) bagi penyelenggaraan jalan di Indonesia masih memerlukan pelbagai kajian, terutama berkaitan potensi keberkesanan perbelanjaan jangka panjang yang dapat dicapai oleh pihak agensi jalan dengan mengalihkan penerapan kontrak tradisional ke PBC. Kajian ini menilai keberkesanan PBC berbanding dengan pelaksanaan kontrak tradisional berdasarkan kajian kes pada salah satu projek perintis PBC di Indonesia. Keberkesanan ulasan PBC ini adalah dari segi kecekapan kos kitaran hayat projek. Pengiraan LCC dilakukan dengan mempertimbangkan pengaruh panjang jalan yang dikontrak, keadaan awal jalan terkontrak, dan jangka waktu projek PBC. Pengiraan LCC menunjukkan bahawa pelaksanaan PBC secara amnya berpotensi untuk menghasilkan kecekapan LCC berbanding dengan kontrak tradisional. Kajian ini juga membuktikan bahawa pelaksanaan PBC dapat menjamin prestasi perkhidmatan jalan selama kontrak multi-tahun dan juga memberi manfaat lain untuk agensi jalan dan pengguna jalan raya.
The development of the economic sector is determined by services to the public through reforms that aim to place public satisfaction through the management of road infrastructure assets. Some research on road infrastructure assets still requires a deepening of studies related to the delivery of public services related to asset management systems. The purpose of this study is to find an appropriate road infrastructure asset management strategy through an integrated asset management system and asset management policies that can provide public satisfaction. This comprehensive approach to management strategies ensures that the performance of service provider assets is in line with the expectations of stakeholders including road users. This descriptive qualitative research is based on the perspective of road users as respondents, consisting of vehicle drivers from 50 transportation companies (people or goods) through interviews and observations. The results show aspects of asset performance based on the user’s perspective there are five aspects, namely productivity, efficiency, effectiveness, use of resources and institutions and this performance is integrated in the asset management system related to policies from the management authority through service delivery namely quality and mobility, risk and use and maintenance of resources. The conclusion of this research is that road infrastructure asset services can be improved through the concept of road infrastructure asset management strategies in an integrated management system with five aspects of performance and more directed towards asset management policies related to the provision of road infrastructure asset services.
ABSTRAKKebakaran merupakan salah satu bahaya yang sangat merugikan bagi masyarakat oleh sebab itu diperlukan suatu sistem pencegahan kebakaran untuk mengurangi dampak dan kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran. Gedung Serbaguna Tekmira ini berdasarkan hasil evaluasi sistem proteksi kebakaran yang telah dilakukan sebelumnya belum memenuhi persyaratan secara penuh sesuai dengan tahun 2002 tentang bangunan gedung dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Perencanaan ulang sistem proteksi kebakaran gedung Serbaguna Tekmira ini meliputi, perencanaan sistem sprinkler, hydrant gedung, detector kebakaran dan penambahan tangga darurat sebagai jalur evakuasi ketika terjadi kebakaran. Hasil dari perencanaan sistem proteksi kebakaran ini adalah 294 titik sprinkler dengan Wet Pipe Sy stem, 16 titik hydrant gedung, 49 titik detector kebakaran dan pembuatan tangga melingkar berbahan baja untuk jalur evakuasi saat terjadi kebakaran dan memerlukan biaya sebesar Rp. 6.089.553.838,-Kata Kunci: sistem proteksi kebakaran, sistem sprinkler, hydrant, detektor kebakaran, tangga darurat.
Optimalisasi penggunaan energi pada suatu gedung bertujuan untuk mengurangi pemakaian energi listrikberlebih, sehingga dapat menekan biaya operasional pada gedung tersebut. Salah satu ide optimalisasi yangdapat direncanakan adalah melakukan rekayasa ulang pada sistem pencahayaan dan pengkondisian udara.Halini coba diterapkan pada gedung magister sains terapan Politeknik Negeri Bandung. Evaluasi sistempencahayaan pada bangunan eksisting dilakukan dengan mengukur nilai lux (tingkat cahaya) pada setiapruangan. Sedangkan evaluasi sistem pengkondisian udara pada bangunan eksisting yang dilakukan adalahmengukur kecepatan angin, suhu udara luar dan dalam ruangan pada jam operasional gedung, sertakelembaban udara. Pengolahan data hasil evaluasi selanjutnya dijadikan acuan untuk menentukan jenis usulandesain baru yang akan direkomendasikan. Untuk sistem pencahayaan, usulan desain yang direkomendasikanadalah penambahan cerobong cahaya, pemasangan glassblock, penggantian warna cat dinding, sertapenggantian jenis dan spesifikasi lampu. Sedangkan untuk pengkondisian udara, usulan yang direkomendasikanadalah desain cross ventilation menggunakan jendela fleksibel, penggunaan exhaust fan, serta pergantian jenisdan spesifikasi komponen pengkondisian udara yang lebih hemat energi. Dari rekayasa ulang yang telahdirencanakan, selanjutnya dilakukan perhitungan biaya operasional untuk jangka waktu 20 tahun kedepan yangmencakup biaya penggunaan listrik, biaya perawatan, biaya penggantian asset, serta biaya investasi (RAB)dengan dipengaruhi oleh kenaikan tarif listrik rata-rata dan infasi pada setiap tahunnya. Berdasarkan hasilperhitungan, didapatkan nilai perbandingan penghematan biaya operasional hasil usulan desain dengan biayaoperasional kondisi eksisting yaitu sebesar 286% dengan nilai NPV hasil desain sebesar Rp. 5.609.940.958
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.