Secara historis, Modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipetipe sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara pada abad ke-17 sampai abad ke-19. Pada dasarnya, Modernisasi mencakup transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi dan organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomi dan politik yang menandai negara-negara barat yang stabil. odernisasi mencakup proses yang sangat luas dimana batas batasnya tidak dapat ditetapkan secara mutlak. Dengan demikian, Modernisasi merupakan perubahan pada nilai-nilai dan norma-norma kemasyarakatan, sratifikasi sosial, hubungan-hubungan sosial dan sebagainya. (Bakri 2016).Perubahan sosial merupakan suatu proses pergeseran struktur atau tatanan didalam masyarakat, yang meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat. Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat, seperti perubahan dalam unsur-unsur geografis, biologis, ekonomis, dan kebudayaan.
Postmodern adalah suatu keadaan dimana semua yang ada didunia ini menjadi berlebihan dalam konteks apapun. Banyak yang mengatakan bahwa postmodern adalah “Hyper Of Human”. Ada benarnya juga, ketika kita melihat suatu perspektif baru mengenai lifestyle manusia dijaman sekarang tentunya sangat berbeda dengan dulu. Orang lebih suka menghambur-hamburkanuangnya demi menaikkan style yang ada pada dirinya dimata masyarakat.Postmodern bila diartikan secara harfiah, kata-katanya terdiri atas “Post” yang artinya masa sesudah dan “Modern” yang artinya era Modern, karena itu dapat disimpulkan bahwa Postmodern adalah masa sesudah era Modern (era diatas tahun 1960-an). Yang menyebabkan hilangnya nilai dalam postmodern adalah sifat keserakahan manusia itu sendiri. Di era Postmodern, manusia diwajibkan untuk bersaing antara satu dengan yang lainnya. “Mereka (orang-orang postmodern) tidak harus menyangkal bahwa ada tujuan atau makna bagi kehidupan” (O’donnell, 2009: 20). Hal ini membuktikan bahwa dalam postmodern orang hidup tidak harus memiliki tujuan dan nilai, semua dilakukan sesuka hatinya.Ciri sosiologis postmodern adalah semakin menguatnya wilayah perkotaan (urban area) sebagai pusat kebudayaan dan sebaliknya, wilayah pecampur aduk, munculnya kitsch, parodi, pastiche, camp dan ironi, merosotnya kedudukan pencipta seni, serta adanya asumsi seni sebagai pengulangan, perpetual art (Featherstone, 1988: 202). Sama dengan asumsi Heryanto tadi, Featherstone juga mengatakan ketika semua sudah gampang bercampur aduk karena kebebasan, maka akan muncul banyak sampah (kitsch) dan parodi (sandiwara) akibat dari kebebasan itu.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.